28.7 C
Jakarta
Saturday, March 1, 2025

Jangan Buang Minyak Jelantah Sembarangan, Bisa Jadi Biodiesel

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Minyak jelantah yang sering dibuang sembarangan ternyata bisa diolah menjadi biodiesel yang bernilai ekonomis. Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Yuseran, mengingatkan bahwa limbah ini masuk dalam kategori B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan dapat mencemari lingkungan, terutama perairan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuangnya begitu saja, melainkan mengumpulkannya agar bisa dimanfaatkan lebih lanjut.

“Minyak jelantah ini tergolong limbah B3 dan berpotensi mencemari lingkungan. Namun, jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa diolah menjadi biodiesel yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Yuseran, Sabtu (1/3/2025).

Menurutnya, meskipun minyak jelantah berpotensi menjadi sumber energi terbarukan, saat ini Palangka Raya belum memiliki fasilitas pengolahannya.

Baca Juga :  Doa Lintas Agama Wujud Rasa Syukur Melewati Tahun 2024 dengan Selamat dan Penuh Kesuksesan

Pemerintah kota hanya berperan sebagai penampung sementara sebelum dijual ke pihak yang mampu mengelola minyak bekas tersebut menjadi biodiesel.

“Di sini belum ada fasilitas pengolahan, jadi minyak jelantah yang terkumpul nantinya akan dijual ke pelapak penampung, kemudian diolah di pabrik menjadi biodiesel,” jelasnya.

Pembuangan minyak bekas secara sembarangan dapat membahayakan ekosistem perairan, membentuk lapisan minyak di permukaan air, dan menghambat pertukaran oksigen.

Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat sangat diperlukan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

“Daripada mencemari perairan, lebih baik dikumpulkan dan dijual untuk kemudian dimanfaatkan sebagai biodiesel,” tambahnya.

Di Palangka Raya, limbah minyak jelantah yang dihasilkan cukup besar, terutama dari rumah tangga, warung makan, dan restoran.

Baca Juga :  Hati-Hati Kebakaran, Gloriana Serukan Kewaspadaan dan Pencegahan Sejak Dini

Kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah ini sangat penting agar tidak mencemari lingkungan dan dapat memberikan manfaat ekonomi.

“Warung-warung makan dan rumah tangga menghasilkan cukup banyak minyak jelantah. Kami berharap masyarakat tidak membuangnya ke lingkungan, tetapi mengumpulkan agar bisa dimanfaatkan kembali menjadi biodiesel,” tutupnya. (ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Minyak jelantah yang sering dibuang sembarangan ternyata bisa diolah menjadi biodiesel yang bernilai ekonomis. Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Yuseran, mengingatkan bahwa limbah ini masuk dalam kategori B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan dapat mencemari lingkungan, terutama perairan.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuangnya begitu saja, melainkan mengumpulkannya agar bisa dimanfaatkan lebih lanjut.

“Minyak jelantah ini tergolong limbah B3 dan berpotensi mencemari lingkungan. Namun, jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa diolah menjadi biodiesel yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Yuseran, Sabtu (1/3/2025).

Menurutnya, meskipun minyak jelantah berpotensi menjadi sumber energi terbarukan, saat ini Palangka Raya belum memiliki fasilitas pengolahannya.

Baca Juga :  Doa Lintas Agama Wujud Rasa Syukur Melewati Tahun 2024 dengan Selamat dan Penuh Kesuksesan

Pemerintah kota hanya berperan sebagai penampung sementara sebelum dijual ke pihak yang mampu mengelola minyak bekas tersebut menjadi biodiesel.

“Di sini belum ada fasilitas pengolahan, jadi minyak jelantah yang terkumpul nantinya akan dijual ke pelapak penampung, kemudian diolah di pabrik menjadi biodiesel,” jelasnya.

Pembuangan minyak bekas secara sembarangan dapat membahayakan ekosistem perairan, membentuk lapisan minyak di permukaan air, dan menghambat pertukaran oksigen.

Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat sangat diperlukan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

“Daripada mencemari perairan, lebih baik dikumpulkan dan dijual untuk kemudian dimanfaatkan sebagai biodiesel,” tambahnya.

Di Palangka Raya, limbah minyak jelantah yang dihasilkan cukup besar, terutama dari rumah tangga, warung makan, dan restoran.

Baca Juga :  Hati-Hati Kebakaran, Gloriana Serukan Kewaspadaan dan Pencegahan Sejak Dini

Kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah ini sangat penting agar tidak mencemari lingkungan dan dapat memberikan manfaat ekonomi.

“Warung-warung makan dan rumah tangga menghasilkan cukup banyak minyak jelantah. Kami berharap masyarakat tidak membuangnya ke lingkungan, tetapi mengumpulkan agar bisa dimanfaatkan kembali menjadi biodiesel,” tutupnya. (ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/