25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Gubernur Apresiasi Peningkatkan Produksi Jagung

PALANGKA
RAYA
-Bertepatan
dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Provinsi Kalteng, sejarah baru kembali
dicatat di Bumi Tambun Bungai. Kegiatan bakar jagung sebanyak 62.000 tongkol
masuk Musem Rekor Dunia-Indonesia (Muri). Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran
menerima langsung piagam penghargaan tersebut dalam acara yang digelar di
Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu pagi (16/6).

Pemecahan rekor Muri
kali ini melibatkan ribuan orang. Hadir pula para pejabat tinggi Kalteng
seperti Gubernur H Sugianto Sabran, Kapolda Irjen Pol Anang Revandoko, Danrem
102/Pjg Kolonel Arm Syaiful Rizal, Sekda Fahrizal Fitri, Ketua Dewan Adat Dayak
(DAD) Agustiar Sabran, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, anggota DPR RI,
provinsi, dan kabupaten/kota, perangkat daerah (PD) provinsi dan kabupaten/kota,
serta pihak swasta, para siswa, dan masyarakat.

“Kekuatan dan ketahanan
pangan merupakan salah satu unsur kekuatan dalam suatu bangsa. Karena itu, perlu
terus ada peningkatan setiap tahun,”kata Gubenur Kalteng H Sugianto Sabran
dalam sambutannya pagi itu.

Baca Juga :  Tangani Banjir Jangka Panjang di Kalteng, Sugianto Minta Dukungan Ini ke BNPB

Dirinya juga memuji ide
dan kreativitas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng dibawah
pimpinan Hj Sunarti.

“Ibu ini banyak ide
kreatif dan mau bekerja keras. Dahulu produksi jagung berada di angka 12.000
ton per tahun. Tahun 2016 sudah mencapai 16.000 ton. Tahun 2017 hampir 60.000
ton. Tahun 2018 sudah menyentuh 100.000 ton. Ini sebuah prestasi yang sangat
luar biasa,” tuturnya.

Dalam pemecahan rekor Muri
kemarin, 62.000 tongkol jagung tidak datangkan dari luar Kalteng, tapi merupakan
hasil panen para pertani jagung Kalteng. Dengan produksi 15 hektare (ha) sudah
mencukupi kebutuhan untuk acara bersejarah tersebut.

“Kita berharap bahwa
dengan dikembangkannya tanaman jagung ini, ke depannya bisa membantu mengurangi
inflasi di Kalteng. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pun diharapkan terus
membaik,” sebutnya.

Baca Juga :  Tak Ingin Salah Sasaran, Data Penerima Beasiswa Bidik Misi Kalteng Ber

Gubernur juga
mengapresiasi bantuan Kementerian Pertanian berupa 200.000 ton bibit jagung untuk
ditanam di Kalteng. Selain bibit, bantuan pupuk pun diberikan. Namun karena ketersedian
lahan masih terbatas, maka yang sudah dieksekusi saat ini hanya seluas 30.000 ha.
Sisanya akan disebar ke kabupaten/kota lainnya.

Saat ini untuk jagung kering yang digunakan
sebagai pakan ternah masih dijual di Banjarmasin. Harga tertinggi mencapai Rp4.600
per kilogram. Usaha di bidang pertanian ini memiliki prospek yang baik, karena
menjamin penghasilan masyarakat Kalteng, baik dalam jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang. Karena itu, gubernur mengajak masyarakat untuk
memaksimalkan segala bentuk bantuan yang diberikan pemerintah pusat demi
perkembangan dan perbaikan perekonomian Kalteng. (nue/ce/ala) 

PALANGKA
RAYA
-Bertepatan
dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Provinsi Kalteng, sejarah baru kembali
dicatat di Bumi Tambun Bungai. Kegiatan bakar jagung sebanyak 62.000 tongkol
masuk Musem Rekor Dunia-Indonesia (Muri). Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran
menerima langsung piagam penghargaan tersebut dalam acara yang digelar di
Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu pagi (16/6).

Pemecahan rekor Muri
kali ini melibatkan ribuan orang. Hadir pula para pejabat tinggi Kalteng
seperti Gubernur H Sugianto Sabran, Kapolda Irjen Pol Anang Revandoko, Danrem
102/Pjg Kolonel Arm Syaiful Rizal, Sekda Fahrizal Fitri, Ketua Dewan Adat Dayak
(DAD) Agustiar Sabran, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, anggota DPR RI,
provinsi, dan kabupaten/kota, perangkat daerah (PD) provinsi dan kabupaten/kota,
serta pihak swasta, para siswa, dan masyarakat.

“Kekuatan dan ketahanan
pangan merupakan salah satu unsur kekuatan dalam suatu bangsa. Karena itu, perlu
terus ada peningkatan setiap tahun,”kata Gubenur Kalteng H Sugianto Sabran
dalam sambutannya pagi itu.

Baca Juga :  Tangani Banjir Jangka Panjang di Kalteng, Sugianto Minta Dukungan Ini ke BNPB

Dirinya juga memuji ide
dan kreativitas Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng dibawah
pimpinan Hj Sunarti.

“Ibu ini banyak ide
kreatif dan mau bekerja keras. Dahulu produksi jagung berada di angka 12.000
ton per tahun. Tahun 2016 sudah mencapai 16.000 ton. Tahun 2017 hampir 60.000
ton. Tahun 2018 sudah menyentuh 100.000 ton. Ini sebuah prestasi yang sangat
luar biasa,” tuturnya.

Dalam pemecahan rekor Muri
kemarin, 62.000 tongkol jagung tidak datangkan dari luar Kalteng, tapi merupakan
hasil panen para pertani jagung Kalteng. Dengan produksi 15 hektare (ha) sudah
mencukupi kebutuhan untuk acara bersejarah tersebut.

“Kita berharap bahwa
dengan dikembangkannya tanaman jagung ini, ke depannya bisa membantu mengurangi
inflasi di Kalteng. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pun diharapkan terus
membaik,” sebutnya.

Baca Juga :  Tak Ingin Salah Sasaran, Data Penerima Beasiswa Bidik Misi Kalteng Ber

Gubernur juga
mengapresiasi bantuan Kementerian Pertanian berupa 200.000 ton bibit jagung untuk
ditanam di Kalteng. Selain bibit, bantuan pupuk pun diberikan. Namun karena ketersedian
lahan masih terbatas, maka yang sudah dieksekusi saat ini hanya seluas 30.000 ha.
Sisanya akan disebar ke kabupaten/kota lainnya.

Saat ini untuk jagung kering yang digunakan
sebagai pakan ternah masih dijual di Banjarmasin. Harga tertinggi mencapai Rp4.600
per kilogram. Usaha di bidang pertanian ini memiliki prospek yang baik, karena
menjamin penghasilan masyarakat Kalteng, baik dalam jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang. Karena itu, gubernur mengajak masyarakat untuk
memaksimalkan segala bentuk bantuan yang diberikan pemerintah pusat demi
perkembangan dan perbaikan perekonomian Kalteng. (nue/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru