KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 tingkat Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar temu pelopor dan pelapor Forum Anak Daerah (FAD). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendukung visi Gumas sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Asisten I Setda Gumas, Lurand, yang mewakili Sekda Richard FL, menegaskan bahwa upaya menjadikan Kabupaten Gumas layak anak selaras dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Kualitas anak dan generasi muda menjadi penentu kemajuan daerah. Setiap anak harus mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial,” ujar Lurand, Kamis (12/12).
Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak, termasuk perlindungan dari segala bentuk kekerasan. Menurutnya, investasi dalam pembangunan karakter anak hari ini akan memberikan hasil nyata dalam beberapa dekade mendatang.
“Pemenuhan hak-hak anak sekarang adalah jaminan untuk menciptakan SDM unggul di masa depan. Anak adalah individu unik dengan potensi luar biasa, yang perlu kita dukung sepenuhnya,” tegasnya.
Lurand juga mengingatkan pentingnya pendekatan disiplin positif untuk membantu anak mengembangkan keterampilan, kepercayaan diri, serta kemampuan membuat keputusan yang baik.
Kepala DP2KBP3A Gumas, Rina Sari, menjelaskan bahwa peringatan HAN kali ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan subtema “Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting”.
“Melalui peringatan ini, kami berupaya meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pemenuhan hak anak, mendorong peran keluarga dalam pengasuhan, menekan angka kekerasan terhadap anak, serta mencegah pekerja dan perkawinan anak,” paparnya.
Rina menambahkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh Forum Anak Daerah, perwakilan anak di tingkat kecamatan, serta Forum Anak Desa dan Kelurahan. Hingga saat ini, lima desa dari total 114 desa di Kabupaten Gumas telah membentuk Forum Anak Desa sebagai bagian dari upaya mendukung KLA.
“Ke depan, kami berharap semakin banyak desa yang membentuk Forum Anak untuk memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kabupaten Gunung Mas,” tutupnya. (nya)