PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pulang Pisau menggelar peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 DWP. Kegiatan yang digelar, Selasa (10/12) dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta. Tema HUT DWP tahun 2024 adalah penguatan pondasi transformasi organisasi DWP menuju Indonesia emas 2045.
“Marilah kita jadikan momentum ini sebagai ajang introspeksi dan motivasi untuk meningkatkan peran serta dalam setiap aktivitas DWP, demi tercapainya cita-cita Indonesia emas 2045. Di mana masyarakatnya sejahtera, berdaya saing tinggi, dan berkeadilan khususnya di Kabupaten Pulang Pisau,” kata Nunu.
Dia menegaskan, dalam sejarah pembentukan organisasi DWP dan pasang surut sejarah yang menyertainya terutama setelah era reformasi tahun 1998, organisasi dharma wanita memposisikan dirinya menjadi organisasi sosial kemasyarakatan sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) perempuan terbesar di Indonesia.
Menurut Nunu, sudah selayaknya dharma wanita persatuan memiliki standing position dan mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional.
“DWP sebagai organisasi ASN yang besar, tidak hanya menguatkan silaturahmi. Namun juga menjadi mitra yang tangguh dalam mendukung pembangunan nasional,” tegas Nunu.
Dia menambahkan, situasi dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah pada saat ini dengan situasi dunia yang penuh dengan gejolak politik dan ekonomi memberikan tekanan pada bangsa Indonesia untuk mampu bertahan dan terus bergerak maju mensejahterakan rakyatnya.
Di tempat sama, Ketua DWP Kabupaten Pulang Pisau Sari Parwati Tony Harisinta mengungkapkan, tema HUT DWP tahun ini menjadi komitmen kita untuk terus memperkokoh pondasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman.
“Mengapa tema ini penting? Karena untuk mencapai visi besar Indonesia emas 2045, sebuah negara yang maju, sejahtera, dan berdaya saing global, kita perlu memastikan organisasi yang kuat dan adaptif,” tegas Sari.
Menurut dia, transformasi organisasi bukan hanya kata-kata semata. Namun merupakan upaya serius untuk menghadapi perubahan yang cepat, baik dari aspek teknologi, sosial, maupun budaya.
“DWP harus menjadi organisasi yang dinamis, yang dapat merangkul perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara,” tegas dia.
Dalam hal ini, kata dia, transformasi yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas SDM, pengembangan program yang relevan, serta memperkuat peran DWP dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan pemberdayaan ekonomi. (art/kpg)