26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Wanita Paruh Baya yang Ditemukan Meninggal, Ternyata PMKS Binaan Dinso

PALANGKA RAYA – SY (52) yang ditemukan sudah tidak bernyawa oleh
anaknya Amel (8), Rabu (5/6/2019) malam ternyata salah satu
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditangani oleh
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya. Dinsos mendapat informasi tentang
korban tersebut sekitar akhir bulan Februari 2019.

“Waktu itu diinfoin sama
ketua RT daerah tinggal korban, bahwa korban ini kesulitan akses layanan
kesehatan karena tidak terdaftar BPJS,” kata Pegawai Bidang Rehabilitasi
Sosial, Dinsos Kota Palangka Raya, Eka.

Dijelaskan Eka bahwa ketua RT
berkoordinasi dengan pihak dinsos sekitar akhir Februari 2019. Setelah itu,
sekitar awal Maret 2019 Dinsos memfasilitasi dan membawa ke RSUD Kota Palangka
Raya, Kalampangan. Kemudian, oleh pihak RSUK Kalampangan korban dirujuk ke RSUD
dr Doris Sylvanus karena fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

“Selama beberapa bulan yakni
Maret, April, Mei korban rutin untuk berobat, karena kondisi korban memang
tidak mampu dan hanya tinggal berdua dengan anaknya yg masih kecil, jadi
sepertinya kesulitan,” ujarnya.

Baca Juga :  Simpan Nomor WA Pejabat Palangka Raya yang Sering Boking ABG, Sang Muc

Diakui Eka pihaknya selalu
memberitahu ketua RT untuk mengingatkan korban untuk rutin berobat. Untuk
jadwal kontrol yakni setiap tanggal 4, tetapi berhubung cuti kemungkinan
ditunda hal tersebut ditunda.

(Baca juga: Wanita
Paruh Baya Ditemukan Anaknya Sudah Tak Bernyawa
)

“Tiba-tiba saya ditelpon
ketua RT yang mengatakan bahwa korban sudah meninggal dunia,” turur Eka.

Anak korban, Amel sekarang sedang
bersama dengan tetangganya. Eka mengakui dari sebelumnya waktu pihaknya bertemu
dengan korban sudah menawarkan beberapa alternatif, seperti saat korban berada
di rumah sakit anaknya dititipkan ke panti asuhan agar sekolahnya juga enak dan
korban juga fokus untuk berobat.

“Sedih melihat hal yang
seperti ini, ketika anak yang hanya berumur 8 tahun mengurus ibunya yang sakit.
Untuk selanjutnya anak ini dititipkan ke panti atau tidak pihak kami masih
merundingkan hal tersebut. Setelah penguburan selesai anak ini kami cek
kesehatannya,” ujarnya.

Baca Juga :  Salip Truk Motor Terjatuh, 2 Terluka dan 1 Meninggal

Eka juga mengungkapkan jika
dilihat dari kartu keluarga korban, korban mempunyai 4 orang anak. Anak
terakhirnya yakni yang paling kecil itu yang tinggal dengan korban. Untuk 3
orang anak yang lain sepertinya putus hubungan, kemungkinan hubungan
keluarganya kurang baik. Anaknya yang 3 orang tersebut ada yang di Jawa, Banjar
dan ada yang di Malaysia.

“Saat 2 bulan yang lalu
waktu korban ini mau kami bawa ke rumah sakit, kami kontak 3 anaknya tersebut,
tetapi tidak bisa terhubung semua. Jadi ibu ini termasuk warga terlantar. Jadi
yang ngurusin adiknya yakni tetangga maupun teman dari korban yang sudah
dipercayanya,” tutupnya. (atm/nto)

PALANGKA RAYA – SY (52) yang ditemukan sudah tidak bernyawa oleh
anaknya Amel (8), Rabu (5/6/2019) malam ternyata salah satu
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditangani oleh
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya. Dinsos mendapat informasi tentang
korban tersebut sekitar akhir bulan Februari 2019.

“Waktu itu diinfoin sama
ketua RT daerah tinggal korban, bahwa korban ini kesulitan akses layanan
kesehatan karena tidak terdaftar BPJS,” kata Pegawai Bidang Rehabilitasi
Sosial, Dinsos Kota Palangka Raya, Eka.

Dijelaskan Eka bahwa ketua RT
berkoordinasi dengan pihak dinsos sekitar akhir Februari 2019. Setelah itu,
sekitar awal Maret 2019 Dinsos memfasilitasi dan membawa ke RSUD Kota Palangka
Raya, Kalampangan. Kemudian, oleh pihak RSUK Kalampangan korban dirujuk ke RSUD
dr Doris Sylvanus karena fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

“Selama beberapa bulan yakni
Maret, April, Mei korban rutin untuk berobat, karena kondisi korban memang
tidak mampu dan hanya tinggal berdua dengan anaknya yg masih kecil, jadi
sepertinya kesulitan,” ujarnya.

Baca Juga :  Simpan Nomor WA Pejabat Palangka Raya yang Sering Boking ABG, Sang Muc

Diakui Eka pihaknya selalu
memberitahu ketua RT untuk mengingatkan korban untuk rutin berobat. Untuk
jadwal kontrol yakni setiap tanggal 4, tetapi berhubung cuti kemungkinan
ditunda hal tersebut ditunda.

(Baca juga: Wanita
Paruh Baya Ditemukan Anaknya Sudah Tak Bernyawa
)

“Tiba-tiba saya ditelpon
ketua RT yang mengatakan bahwa korban sudah meninggal dunia,” turur Eka.

Anak korban, Amel sekarang sedang
bersama dengan tetangganya. Eka mengakui dari sebelumnya waktu pihaknya bertemu
dengan korban sudah menawarkan beberapa alternatif, seperti saat korban berada
di rumah sakit anaknya dititipkan ke panti asuhan agar sekolahnya juga enak dan
korban juga fokus untuk berobat.

“Sedih melihat hal yang
seperti ini, ketika anak yang hanya berumur 8 tahun mengurus ibunya yang sakit.
Untuk selanjutnya anak ini dititipkan ke panti atau tidak pihak kami masih
merundingkan hal tersebut. Setelah penguburan selesai anak ini kami cek
kesehatannya,” ujarnya.

Baca Juga :  Salip Truk Motor Terjatuh, 2 Terluka dan 1 Meninggal

Eka juga mengungkapkan jika
dilihat dari kartu keluarga korban, korban mempunyai 4 orang anak. Anak
terakhirnya yakni yang paling kecil itu yang tinggal dengan korban. Untuk 3
orang anak yang lain sepertinya putus hubungan, kemungkinan hubungan
keluarganya kurang baik. Anaknya yang 3 orang tersebut ada yang di Jawa, Banjar
dan ada yang di Malaysia.

“Saat 2 bulan yang lalu
waktu korban ini mau kami bawa ke rumah sakit, kami kontak 3 anaknya tersebut,
tetapi tidak bisa terhubung semua. Jadi ibu ini termasuk warga terlantar. Jadi
yang ngurusin adiknya yakni tetangga maupun teman dari korban yang sudah
dipercayanya,” tutupnya. (atm/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru