31.7 C
Jakarta
Thursday, October 31, 2024

Pemko Pantau Penggunaan Gas Elpiji 3 Kg di Hotel dan Restoran, Ini Hasil Temuannya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO–  Pejabat (Pj) Wali Kota Hera Nugrahayu, melakukan penertiban penggunaan gas elpiji 3 kg untuk mengatasi keluhan warga yang kesulitan mendapatkan gas tersebut di pasaran. Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DPKUKMP), bekerja sama dengan Pertamina, dan Satpol PP  untuk memantau penggunaan gas elpiji agar tepat sasaran.

“Kegiatan ini untuk mengatasi ataupun meminimalisir keluhan warga selama ini bahwa gas yang 3 kg agak susah dicari di pasaran Nah tentunya memang kami pelajari dan kami inisiasi dengan pihak Pertamina kita akan memaksimalkan penggunaan gas elpiji sesuai peruntukannya” ucap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DPKUKMP), Samsul Rizal saat diwawancarai awak media, Kamis (31/10/2024)

Ia menambahkan. Bahwa mereka telah melakukan pengecekan langsung di Hotel Neo, untuk memastikan hotel tersebut tidak menggunakan gas elpiji 3 kg dan sesuai dengan ketentuan, menggunakan gas berukuran lebih besar.

Baca Juga :  Penerapan HET Minyak Goreng di Palangka Raya Masih Dikaji

Dalam inspeksi tersebut, ditemukan bahwa empat restoran besar di Palangka Raya, yaitu Marugame Udon, Richesee, Hokben, dan De Pinosa Resto, juga tidak menggunakan gas LPG 3 kg. Langkah ini dinilai penting agar pasokan gas 3 kg bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Semua tidak menggunakan gas elpiji 3 kg. Nah kami sangat berterima kasih kepada Hotel Neo sehingga itu adalah paling tidak memutus rantai bagi para pengecer-pengecer yang menurut kita nakal yang harganya sehingga melambung,” katanya

Selain itu, inspeksi juga dilakukan di Warung Makan Borobudur, di mana ditemukan 12 tabung gas LPG 3 kg yang tidak sesuai peruntukannya.

“Di Borubudur memang ditemukan ada 12 tabung yang menggunakan 3 kg dan memang mereka tidak diperbolehkan memakai gas 3 kg dan tadi kita sudah tukar bersama Pertamina dari gas 3 kg itu kita ambil 2 tabung, 1 tabung dengan yang 5 kg gratis isi atau tidak isi punya mereka kita ganti dengan yang isi yang 5 kg dan kami terima kasih pada Rumah makan Borubudur dan juga Hotel Neo atas kooperatifnya,” jelasnya

Baca Juga :  Target PAD Kota, 15 Hari Masih Kekurangan 5,38 Persen

Langkah ini tidak berhenti di sini, Samsul menegaskan bahwa Pemko Palangka Raya akan melakukan penertiban berkala untuk memantau penggunaan gas elpiji di hotel dan restoran lainnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi langkah edukasi bagi pelaku usaha agar lebih bijak dalam menggunakan gas elpiji sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami memang rencana akan terus memastikan penggunaan gas elpiji sesuai peruntukannya hotel dan restoran akan kita susur di kota Palangka Raya ini sehingga mereka paling tidak edukasi juga bagi hotel-hotel yang lain dan mudah-mudahan ini adalah awal yang bagus sehingga masyarakat kota Palangka Raya sesuai peruntukannya penggunaan gas tersebut,” tutupnya (ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO–  Pejabat (Pj) Wali Kota Hera Nugrahayu, melakukan penertiban penggunaan gas elpiji 3 kg untuk mengatasi keluhan warga yang kesulitan mendapatkan gas tersebut di pasaran. Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DPKUKMP), bekerja sama dengan Pertamina, dan Satpol PP  untuk memantau penggunaan gas elpiji agar tepat sasaran.

“Kegiatan ini untuk mengatasi ataupun meminimalisir keluhan warga selama ini bahwa gas yang 3 kg agak susah dicari di pasaran Nah tentunya memang kami pelajari dan kami inisiasi dengan pihak Pertamina kita akan memaksimalkan penggunaan gas elpiji sesuai peruntukannya” ucap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DPKUKMP), Samsul Rizal saat diwawancarai awak media, Kamis (31/10/2024)

Ia menambahkan. Bahwa mereka telah melakukan pengecekan langsung di Hotel Neo, untuk memastikan hotel tersebut tidak menggunakan gas elpiji 3 kg dan sesuai dengan ketentuan, menggunakan gas berukuran lebih besar.

Baca Juga :  Penerapan HET Minyak Goreng di Palangka Raya Masih Dikaji

Dalam inspeksi tersebut, ditemukan bahwa empat restoran besar di Palangka Raya, yaitu Marugame Udon, Richesee, Hokben, dan De Pinosa Resto, juga tidak menggunakan gas LPG 3 kg. Langkah ini dinilai penting agar pasokan gas 3 kg bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Semua tidak menggunakan gas elpiji 3 kg. Nah kami sangat berterima kasih kepada Hotel Neo sehingga itu adalah paling tidak memutus rantai bagi para pengecer-pengecer yang menurut kita nakal yang harganya sehingga melambung,” katanya

Selain itu, inspeksi juga dilakukan di Warung Makan Borobudur, di mana ditemukan 12 tabung gas LPG 3 kg yang tidak sesuai peruntukannya.

“Di Borubudur memang ditemukan ada 12 tabung yang menggunakan 3 kg dan memang mereka tidak diperbolehkan memakai gas 3 kg dan tadi kita sudah tukar bersama Pertamina dari gas 3 kg itu kita ambil 2 tabung, 1 tabung dengan yang 5 kg gratis isi atau tidak isi punya mereka kita ganti dengan yang isi yang 5 kg dan kami terima kasih pada Rumah makan Borubudur dan juga Hotel Neo atas kooperatifnya,” jelasnya

Baca Juga :  Target PAD Kota, 15 Hari Masih Kekurangan 5,38 Persen

Langkah ini tidak berhenti di sini, Samsul menegaskan bahwa Pemko Palangka Raya akan melakukan penertiban berkala untuk memantau penggunaan gas elpiji di hotel dan restoran lainnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi langkah edukasi bagi pelaku usaha agar lebih bijak dalam menggunakan gas elpiji sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami memang rencana akan terus memastikan penggunaan gas elpiji sesuai peruntukannya hotel dan restoran akan kita susur di kota Palangka Raya ini sehingga mereka paling tidak edukasi juga bagi hotel-hotel yang lain dan mudah-mudahan ini adalah awal yang bagus sehingga masyarakat kota Palangka Raya sesuai peruntukannya penggunaan gas tersebut,” tutupnya (ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru