27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Tantangan Harus Dihadapi yang Bisa Berdampak Pada Mental Health

Di era digital seperti saat ini, aplikasi kencan atau dating apps telah banyak merevolusi cara orang terhubung dan menjalin hubungan. Meskipun platform ini menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas, mereka juga memiliki risiko kesehatan mental yang signifikan. Korelasi tersebut dapat disebabkan oleh semua penolakan, perbandingan, pencarian validasi, dan banyaknya pilihan dan pesan yang mungkin Anda terima

Di sisi lain, seorang terapis berlisensi Alo Johnston, mengatakan bahwa Salah satu alasan besar di balik rasa frustasi ini adalah karena banyak pengguna yang tidak mengerti dengan jelas mengapa mereka menggunakan aplikasi ini.

Melansir Wondermind, beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa menggunakan aplikasi kencan berbasis online dikaitkan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan tekanan emosional yang lebih tinggi daripada yang kita lihat pada orang yang tidak menggunakannya, menurut sebuah penelitian di Australia pada tahun 2020.

Meskipun demikian, ada juga kemungkinan bahwa orang-orang yang tertarik pada aplikasi ini mungkin sudah memiliki kecenderungan anti sosial, cemas, depresi, atau tertekan, menurut penelitian tersebut.

Hal itu tampaknya masuk akal karena, jika Anda tidak suka mendekati orang secara langsung, Anda mungkin akan lebih mudah melakukannya secara online. Salah satu pakar hubungan percintaan dari India, Jeevika Sharma, menyoroti beberapa alasan mengapa aplikasi kencan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, serta menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang dan penuh kesadaran terhadap kencan online.

Melansir News18 pada Selasa, (1/10), ini merupakan tantangan yang harus dihadapi yang bisa berdampak pada mental health.

Seringnya menerima penolakan

Salah satu masalah yang paling menonjol dengan aplikasi kencan adalah frekuensi penolakan. Terus-menerus menghadapi penolakan dapat menyebabkan perasaan rendah diri, keraguan diri, dan kecemasan.

Bagi banyak pengguna, pengalaman berulang kali diabaikan atau ditolak dapat mempertipis harga diri, sehingga sulit untuk mempertahankan citra diri yang positif.

Harapan yang tidak realistis

Baca Juga :  Jaringan Internet di Era Digital Sudah Menjadi Kebutuhan Masyarakat

Aplikasi kencan sering kali menampilkan profil yang telah diedit sedemikian rupa, di mana pengguna menampilkan versi terbaik dari diri mereka.Hal ini dapat menciptakan ekspektasi yang tidak tinggi, yang berujung pada kekecewaan ketika interaksi di dunia nyata tidak sesuai dengan persona online yang diidealkan.

Selain itu, kehadiran profil palsu dan penipuan di platform ini dapat memperumit pengalaman pengguna, sehingga penting bagi pengguna untuk tetap waspada.

Objektifikasi dan dehumanisasi

Menilai seorang individu dimulai dari sekadar profil dan gambar dapat menumbuhkan budaya objektifikasi. Dehumanisasi ini menghilangkan kompleksitas dan sifat asli pasangan, yang mengarah pada penilaian yang dangkal hanya berdasarkan penampilan fisik atau biografi singkat. Hasilnya adalah berkurangnya rasa empati dan pengertian dalam proses kencan.

Kecemasan dan stres

Tekanan untuk menampilkan persona online yang sempurna, ditambah dengan rasa takut ketinggalan (FOMO) dan kebutuhan untuk terus memeriksa aplikasi, dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang signifikan.Mengejar kesempurnaan dalam lingkungan online sering kali melelahkan, membuat pengguna merasa kewalahan dan terkuras secara mental.

Munculnya iri hati

Aplikasi kencan dapat memicu perbandingan yang berbahaya, karena pengguna sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain di platform kencan online tersebut. Hal ini dapat menumbuhkan perasaan iri, tidak aman, dan penurunan harga diri, terutama ketika orang lain terlihat lebih sukses dalam usaha kencan mereka.

Ghosting

Fenomena ghosting adalah di mana seseorang tiba-tiba memutuskan semua komunikasi tanpa penjelasan telah menjadi semakin umum dalam kencan online.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan tekanan emosional dan kebingungan, membuat individu mempertanyakan apa yang salah dan merasa tidak yakin dengan interaksi di masa depan.

Terlalu menekankan pada penampilan fisik

Banyak aplikasi kencan yang memprioritaskan penampilan fisik, memperkuat standar kecantikan masyarakat yang dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh.Penekanan pada penampilan ini sering kali mengesampingkan kualitas penting lainnya, membuat pengguna merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita kecantikan yang tidak realistis.

Baca Juga :  Kenali, Tanda Seseorang Menyukai Anda Tanpa Disadari

Penggunaan ponsel yang berlebihan

Kepuasan instan yang diberikan oleh aplikasi kencan adalah fitur pencarian calon pasangan yang tak ada habisnya. DI sisi lain fitur ini dapat menyebabkan perilaku kecanduan memegang ponsel terlalu lama.Kecanduan ponsel dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan mental, termasuk meningkatnya kecemasan, stres, dan berkurangnya rasa nyaman.

Hubungan yang tidak sehat

Aplikasi kencan juga dapat memfasilitasi pembentukan hubungan yang tidak sehat, yang ditandai dengan sikap posesif, kontrol, atau manipulasi.Kemudahan akses ke banyak pasangan terkadang dapat mendorong dinamika yang tidak sehat, sehingga sangat penting bagi pengguna untuk memperhatikan tanda bahaya.

Gangguan tidur dan isolasi sosial

Paparan layar dan notifikasi yang terus-menerus dari aplikasi kencan dapat mengganggu pola tidur. Kebersihan tidur yang buruk, pada gilirannya, memperburuk masalah kesehatan mental, yang mengarah ke lingkaran setan stres dan kelelahan

Ironisnya, ketergantungan yang berlebihan pada aplikasi kencan dapat menyebabkan isolasi sosial. Ketika pengguna menjadi lebih asyik dengan koneksi virtual, interaksi tatap muka dan hubungan dengan keluarga dan teman di sekitar dapat berkurang.

Kecemasan

Efek kumulatif dari penolakan, isolasi, dan ekspektasi yang tidak realistis dapat berkontribusi pada perkembangan depresi dan gangguan kecemasan.Stres dan tekanan yang terkait dengan kencan online dapat memicu atau memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada, sehingga sangat penting untuk menggunakan platform ini dengan hati-hati.

Meskipun aplikasi kencan menawarkan cara yang nyaman untuk bertemu orang baru, aplikasi ini juga memiliki potensi risiko kesehatan mental. Penting bagi pengguna untuk menyadari tantangan-tantangan ini dan mempertahankan pendekatan yang seimbang dan sehat terhadap kencan online.

Dengan menetapkan ekspektasi yang realistis, memprioritaskan hubungan yang bermakna, dan menjaga kesehatan mental, pengguna dapat menjelajahi dunia aplikasi kencan dengan lebih aman dan efektif.(jpc)

Di era digital seperti saat ini, aplikasi kencan atau dating apps telah banyak merevolusi cara orang terhubung dan menjalin hubungan. Meskipun platform ini menawarkan kenyamanan dan aksesibilitas, mereka juga memiliki risiko kesehatan mental yang signifikan. Korelasi tersebut dapat disebabkan oleh semua penolakan, perbandingan, pencarian validasi, dan banyaknya pilihan dan pesan yang mungkin Anda terima

Di sisi lain, seorang terapis berlisensi Alo Johnston, mengatakan bahwa Salah satu alasan besar di balik rasa frustasi ini adalah karena banyak pengguna yang tidak mengerti dengan jelas mengapa mereka menggunakan aplikasi ini.

Melansir Wondermind, beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa menggunakan aplikasi kencan berbasis online dikaitkan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan tekanan emosional yang lebih tinggi daripada yang kita lihat pada orang yang tidak menggunakannya, menurut sebuah penelitian di Australia pada tahun 2020.

Meskipun demikian, ada juga kemungkinan bahwa orang-orang yang tertarik pada aplikasi ini mungkin sudah memiliki kecenderungan anti sosial, cemas, depresi, atau tertekan, menurut penelitian tersebut.

Hal itu tampaknya masuk akal karena, jika Anda tidak suka mendekati orang secara langsung, Anda mungkin akan lebih mudah melakukannya secara online. Salah satu pakar hubungan percintaan dari India, Jeevika Sharma, menyoroti beberapa alasan mengapa aplikasi kencan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, serta menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang dan penuh kesadaran terhadap kencan online.

Melansir News18 pada Selasa, (1/10), ini merupakan tantangan yang harus dihadapi yang bisa berdampak pada mental health.

Seringnya menerima penolakan

Salah satu masalah yang paling menonjol dengan aplikasi kencan adalah frekuensi penolakan. Terus-menerus menghadapi penolakan dapat menyebabkan perasaan rendah diri, keraguan diri, dan kecemasan.

Bagi banyak pengguna, pengalaman berulang kali diabaikan atau ditolak dapat mempertipis harga diri, sehingga sulit untuk mempertahankan citra diri yang positif.

Harapan yang tidak realistis

Baca Juga :  Jaringan Internet di Era Digital Sudah Menjadi Kebutuhan Masyarakat

Aplikasi kencan sering kali menampilkan profil yang telah diedit sedemikian rupa, di mana pengguna menampilkan versi terbaik dari diri mereka.Hal ini dapat menciptakan ekspektasi yang tidak tinggi, yang berujung pada kekecewaan ketika interaksi di dunia nyata tidak sesuai dengan persona online yang diidealkan.

Selain itu, kehadiran profil palsu dan penipuan di platform ini dapat memperumit pengalaman pengguna, sehingga penting bagi pengguna untuk tetap waspada.

Objektifikasi dan dehumanisasi

Menilai seorang individu dimulai dari sekadar profil dan gambar dapat menumbuhkan budaya objektifikasi. Dehumanisasi ini menghilangkan kompleksitas dan sifat asli pasangan, yang mengarah pada penilaian yang dangkal hanya berdasarkan penampilan fisik atau biografi singkat. Hasilnya adalah berkurangnya rasa empati dan pengertian dalam proses kencan.

Kecemasan dan stres

Tekanan untuk menampilkan persona online yang sempurna, ditambah dengan rasa takut ketinggalan (FOMO) dan kebutuhan untuk terus memeriksa aplikasi, dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang signifikan.Mengejar kesempurnaan dalam lingkungan online sering kali melelahkan, membuat pengguna merasa kewalahan dan terkuras secara mental.

Munculnya iri hati

Aplikasi kencan dapat memicu perbandingan yang berbahaya, karena pengguna sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain di platform kencan online tersebut. Hal ini dapat menumbuhkan perasaan iri, tidak aman, dan penurunan harga diri, terutama ketika orang lain terlihat lebih sukses dalam usaha kencan mereka.

Ghosting

Fenomena ghosting adalah di mana seseorang tiba-tiba memutuskan semua komunikasi tanpa penjelasan telah menjadi semakin umum dalam kencan online.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan tekanan emosional dan kebingungan, membuat individu mempertanyakan apa yang salah dan merasa tidak yakin dengan interaksi di masa depan.

Terlalu menekankan pada penampilan fisik

Banyak aplikasi kencan yang memprioritaskan penampilan fisik, memperkuat standar kecantikan masyarakat yang dapat menyebabkan ketidakpuasan tubuh.Penekanan pada penampilan ini sering kali mengesampingkan kualitas penting lainnya, membuat pengguna merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita kecantikan yang tidak realistis.

Baca Juga :  Kenali, Tanda Seseorang Menyukai Anda Tanpa Disadari

Penggunaan ponsel yang berlebihan

Kepuasan instan yang diberikan oleh aplikasi kencan adalah fitur pencarian calon pasangan yang tak ada habisnya. DI sisi lain fitur ini dapat menyebabkan perilaku kecanduan memegang ponsel terlalu lama.Kecanduan ponsel dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan mental, termasuk meningkatnya kecemasan, stres, dan berkurangnya rasa nyaman.

Hubungan yang tidak sehat

Aplikasi kencan juga dapat memfasilitasi pembentukan hubungan yang tidak sehat, yang ditandai dengan sikap posesif, kontrol, atau manipulasi.Kemudahan akses ke banyak pasangan terkadang dapat mendorong dinamika yang tidak sehat, sehingga sangat penting bagi pengguna untuk memperhatikan tanda bahaya.

Gangguan tidur dan isolasi sosial

Paparan layar dan notifikasi yang terus-menerus dari aplikasi kencan dapat mengganggu pola tidur. Kebersihan tidur yang buruk, pada gilirannya, memperburuk masalah kesehatan mental, yang mengarah ke lingkaran setan stres dan kelelahan

Ironisnya, ketergantungan yang berlebihan pada aplikasi kencan dapat menyebabkan isolasi sosial. Ketika pengguna menjadi lebih asyik dengan koneksi virtual, interaksi tatap muka dan hubungan dengan keluarga dan teman di sekitar dapat berkurang.

Kecemasan

Efek kumulatif dari penolakan, isolasi, dan ekspektasi yang tidak realistis dapat berkontribusi pada perkembangan depresi dan gangguan kecemasan.Stres dan tekanan yang terkait dengan kencan online dapat memicu atau memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada, sehingga sangat penting untuk menggunakan platform ini dengan hati-hati.

Meskipun aplikasi kencan menawarkan cara yang nyaman untuk bertemu orang baru, aplikasi ini juga memiliki potensi risiko kesehatan mental. Penting bagi pengguna untuk menyadari tantangan-tantangan ini dan mempertahankan pendekatan yang seimbang dan sehat terhadap kencan online.

Dengan menetapkan ekspektasi yang realistis, memprioritaskan hubungan yang bermakna, dan menjaga kesehatan mental, pengguna dapat menjelajahi dunia aplikasi kencan dengan lebih aman dan efektif.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru