30.1 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Latih Anak Terampil Finansial-Orang Tua Harus Jelaskan Situasi jika Terpaksa Pakai Uang Anak

Ayah Bunda perlu terbuka kepada anak dalam hal pengelolaan uang. Apalagi jika itu adalah uang anak. Bantu anak menyimpan uangnya untuk masa depan. Bila terpaksa menggunakannya, lakukan atas seizin anak.

ANAK-anak masa kini makin kreatif mengasah talenta yang dimiliki. Orang tua pun cermat mengarahkan bakat anak. Kian banyak anak yang berprestasi hingga menghasilkan uang sendiri dari talentanya. Salah satunya Puteri Anak Jatim Favorit 2024 Kavindra Raysia Honeylee.

Kavi, sapaan akrabnya, sudah terjun ke dunia modeling di usia 3 tahun dan aktif berkompetisi di usia 5 tahun. Tak hanya kompetisi model cilik, tapi juga balet. Dari sana, dia kerap mendapat hadiah berupa uang.

”Aku sukanya pakai buat beli squishy, slime, stationary, sticker buat bikin kerajinan terus aku jual di kelas,” kata Kavi yang Desember nanti genap berusia 10 tahun.

Natasia, bunda Kavi, tak pernah melarang putrinya membelanjakan uangnya. Namun, dia juga mengajari Kavi untuk tidak menghabiskan semuanya. Sebagian dibelanjakan, sebagian ditabung, sebagian lagi didonasikan. Begitulah cara Natasia mengajari Kavi mengelola uangnya.

”Di sekolah TK Kavi juga diminta nabung. Dibuatkan rekening tabungan atas namanya sendiri. Jadi, hadiah lomba dengan nominal besar kami masukkan ke situ,” ujar Natasia saat ditemui di kediamannya di kawasan Pakuwon Indah Surabaya, Jumat (20/9).

Baca Juga :  Unik dan Menarik! Intip Sosok Kepribadian dari 4 Zodiak Berikut Ini, Kamukah Salah Satunya?

Latih Anak Terampil Finansial

Psikolog anak dan remaja Anggi Setio Wulandari mengatakan, di usia TK, anak mulai mengenal konsep uang. Ortu bisa mengajarkan money parenting dan melibatkan anak dalam pengelolaannya.

”Hal itu akan membantu anak memahami uang dan cara mengelolanya dengan benar serta mengajarkan tanggung jawab dalam urusan finansial,” ujar Anggi Setio Wulandari SPsi MPsi Psikolog.

Pengetahuan dan keterampilan yang anak peroleh itu akan menjadi bekal berharga di masa depan. Karena itu, ortu harus bertanggung jawab atas penghasilan anak dan tidak menggunakannya untuk kebutuhan pribadi.

”Jika terpaksa memakai uang anak, komunikasikan terlebih dahulu dan jelaskan situasinya. Jika anak mengizinkan, uang bisa digunakan dengan komitmen untuk mengembalikannya di kemudian hari,” jelas psikolog yang praktik di klinik tumbuh kembang anak Santia Purwakarta itu.

Dengan begitu, dapat mencegah munculnya permasalahan di kemudian hari seperti konflik mantan artis cilik Baim Alkatiri dan ayahnya yang sedang ramai di media sosial.

Sebab, lanjut Anggi, kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga tetap jadi tanggung jawab ortu. Sekalipun anak berpenghasilan. Uang yang didapat anak sebaiknya disimpan untuk kebutuhan mereka di masa depan.

Baca Juga :  5 Cara Mendukung dan Menyelamatkan Orang yang Kita Cintai dari Gangguan Penyakit Mental!

”Akses sepenuhnya bisa diberikan saat anak berusia 17 tahun, saat anak sudah matang dan dapat lebih bertanggung jawab. Sebelum itu, sebaiknya masih dengan pengawasan ortu, namun ortu juga harus amanah,” imbuhnya.

Uang Saku untuk Seminggu

Untuk mengajarkan tanggung jawab terhadap uang yang dipegang, Natasia biasa memberikan uang saku tiap Jumat kepada Kavi. Bagaimana caranya uang itu bisa cukup untuk seminggu.

”Biasanya dia Senin–Kamis bawa bekal, jadi nggak jajan lagi. Atau dia mampir ke rumah omanya, hehehe. Ditambah dia jualan di kelas, jadi dapat tambahan uang,” cerita bunda Kavi. (lai/c17/nor/kpg)

TIPS MONEY PARENTING

Ajarkan konsep pentingnya uang dan proses untuk mendapatkannya agar anak tidak boros dan lebih menghargai yang dia miliki

Latih si kecil membuat skala prioritas untuk pengeluaran

Biasakan anak menabung sejak kecil

Libatkan anak dalam diskusi dan pengambilan keputusan finansial

Diskusikan kondisi keuangan keluarga dengan anak sesuai usianya

Sumber: Anggi Setio Wulandari SPsi MPsi Psikolog

Ayah Bunda perlu terbuka kepada anak dalam hal pengelolaan uang. Apalagi jika itu adalah uang anak. Bantu anak menyimpan uangnya untuk masa depan. Bila terpaksa menggunakannya, lakukan atas seizin anak.

ANAK-anak masa kini makin kreatif mengasah talenta yang dimiliki. Orang tua pun cermat mengarahkan bakat anak. Kian banyak anak yang berprestasi hingga menghasilkan uang sendiri dari talentanya. Salah satunya Puteri Anak Jatim Favorit 2024 Kavindra Raysia Honeylee.

Kavi, sapaan akrabnya, sudah terjun ke dunia modeling di usia 3 tahun dan aktif berkompetisi di usia 5 tahun. Tak hanya kompetisi model cilik, tapi juga balet. Dari sana, dia kerap mendapat hadiah berupa uang.

”Aku sukanya pakai buat beli squishy, slime, stationary, sticker buat bikin kerajinan terus aku jual di kelas,” kata Kavi yang Desember nanti genap berusia 10 tahun.

Natasia, bunda Kavi, tak pernah melarang putrinya membelanjakan uangnya. Namun, dia juga mengajari Kavi untuk tidak menghabiskan semuanya. Sebagian dibelanjakan, sebagian ditabung, sebagian lagi didonasikan. Begitulah cara Natasia mengajari Kavi mengelola uangnya.

”Di sekolah TK Kavi juga diminta nabung. Dibuatkan rekening tabungan atas namanya sendiri. Jadi, hadiah lomba dengan nominal besar kami masukkan ke situ,” ujar Natasia saat ditemui di kediamannya di kawasan Pakuwon Indah Surabaya, Jumat (20/9).

Baca Juga :  Unik dan Menarik! Intip Sosok Kepribadian dari 4 Zodiak Berikut Ini, Kamukah Salah Satunya?

Latih Anak Terampil Finansial

Psikolog anak dan remaja Anggi Setio Wulandari mengatakan, di usia TK, anak mulai mengenal konsep uang. Ortu bisa mengajarkan money parenting dan melibatkan anak dalam pengelolaannya.

”Hal itu akan membantu anak memahami uang dan cara mengelolanya dengan benar serta mengajarkan tanggung jawab dalam urusan finansial,” ujar Anggi Setio Wulandari SPsi MPsi Psikolog.

Pengetahuan dan keterampilan yang anak peroleh itu akan menjadi bekal berharga di masa depan. Karena itu, ortu harus bertanggung jawab atas penghasilan anak dan tidak menggunakannya untuk kebutuhan pribadi.

”Jika terpaksa memakai uang anak, komunikasikan terlebih dahulu dan jelaskan situasinya. Jika anak mengizinkan, uang bisa digunakan dengan komitmen untuk mengembalikannya di kemudian hari,” jelas psikolog yang praktik di klinik tumbuh kembang anak Santia Purwakarta itu.

Dengan begitu, dapat mencegah munculnya permasalahan di kemudian hari seperti konflik mantan artis cilik Baim Alkatiri dan ayahnya yang sedang ramai di media sosial.

Sebab, lanjut Anggi, kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga tetap jadi tanggung jawab ortu. Sekalipun anak berpenghasilan. Uang yang didapat anak sebaiknya disimpan untuk kebutuhan mereka di masa depan.

Baca Juga :  5 Cara Mendukung dan Menyelamatkan Orang yang Kita Cintai dari Gangguan Penyakit Mental!

”Akses sepenuhnya bisa diberikan saat anak berusia 17 tahun, saat anak sudah matang dan dapat lebih bertanggung jawab. Sebelum itu, sebaiknya masih dengan pengawasan ortu, namun ortu juga harus amanah,” imbuhnya.

Uang Saku untuk Seminggu

Untuk mengajarkan tanggung jawab terhadap uang yang dipegang, Natasia biasa memberikan uang saku tiap Jumat kepada Kavi. Bagaimana caranya uang itu bisa cukup untuk seminggu.

”Biasanya dia Senin–Kamis bawa bekal, jadi nggak jajan lagi. Atau dia mampir ke rumah omanya, hehehe. Ditambah dia jualan di kelas, jadi dapat tambahan uang,” cerita bunda Kavi. (lai/c17/nor/kpg)

TIPS MONEY PARENTING

Ajarkan konsep pentingnya uang dan proses untuk mendapatkannya agar anak tidak boros dan lebih menghargai yang dia miliki

Latih si kecil membuat skala prioritas untuk pengeluaran

Biasakan anak menabung sejak kecil

Libatkan anak dalam diskusi dan pengambilan keputusan finansial

Diskusikan kondisi keuangan keluarga dengan anak sesuai usianya

Sumber: Anggi Setio Wulandari SPsi MPsi Psikolog

Terpopuler

Artikel Terbaru

/