25.2 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Pemilih Milenial Perlu Pendidikan Politik yang Benar

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Pemilu 2019
memang didominasi oleh pemilih pemula atau pemilih milenial. Banyaknya
informasi hoaks dan ujaran-ujaran kebencian di media sosial (medsos) akan
sangat tidak baik bagi pemilih milenial.

Menurut Sekda Kalteng Fahrizal Fitri pemilih pemula
perlu mendapat pendidikan politik agar dalam berpolitik baik di media sosial
maupun secara langsung dapat berlaku secara santun.

“Ini juga perlu adanya kearifan pada
pemimpin-pemimpin dan elit politik agar bisa melaksanakan politik secara
santun,” katanya.

Diungkapkannya, dengan demikian dapat menjadi contoh
bagi generasi ke depan. Untuk itu, kata dia, para pemilih pemula ini perlu
informasi-informasi tentang cara berpolitik yang benar.

“Mereka harus mendapatkan pendidikan bagaimana
menyikapi hal-hal dalam penggunaan media sosial, sehingga tidak serta merta
ikut menyebarkan berita bohong atau juga menghujat,” ungkpanya kepada media.

Baca Juga :  Kabar Terbaru dari BKD Kalteng tentang Rekrutmen CPNS 2021

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)
Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, sebenarnya berkenaan dengan hal ini kembali
kepada pribadi masing-masing. Mengingat, anak-anak di sekolah-sekolah juga
sudah mendapatkan pendidikan karakter.

“Anak-anak di sekolah-sekolah juga sudah diberikan
pendidikan karakter, sehingga mereka mengetahui mana perkataan dan sifat
menyinggung atau tidak,” katanya. (abw/ctk/nto)

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Pemilu 2019
memang didominasi oleh pemilih pemula atau pemilih milenial. Banyaknya
informasi hoaks dan ujaran-ujaran kebencian di media sosial (medsos) akan
sangat tidak baik bagi pemilih milenial.

Menurut Sekda Kalteng Fahrizal Fitri pemilih pemula
perlu mendapat pendidikan politik agar dalam berpolitik baik di media sosial
maupun secara langsung dapat berlaku secara santun.

“Ini juga perlu adanya kearifan pada
pemimpin-pemimpin dan elit politik agar bisa melaksanakan politik secara
santun,” katanya.

Diungkapkannya, dengan demikian dapat menjadi contoh
bagi generasi ke depan. Untuk itu, kata dia, para pemilih pemula ini perlu
informasi-informasi tentang cara berpolitik yang benar.

“Mereka harus mendapatkan pendidikan bagaimana
menyikapi hal-hal dalam penggunaan media sosial, sehingga tidak serta merta
ikut menyebarkan berita bohong atau juga menghujat,” ungkpanya kepada media.

Baca Juga :  Kabar Terbaru dari BKD Kalteng tentang Rekrutmen CPNS 2021

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)
Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, sebenarnya berkenaan dengan hal ini kembali
kepada pribadi masing-masing. Mengingat, anak-anak di sekolah-sekolah juga
sudah mendapatkan pendidikan karakter.

“Anak-anak di sekolah-sekolah juga sudah diberikan
pendidikan karakter, sehingga mereka mengetahui mana perkataan dan sifat
menyinggung atau tidak,” katanya. (abw/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru