29.7 C
Jakarta
Tuesday, October 22, 2024

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, DPP: Tak Ada Kaitannya dengan Kasus CPO

PROKALTENG.CO – DPP Partai Golkar meminta mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum (ketum) tak dikaitkan dengan persoalan lain. Termasuk dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) periode 2021-2022.

Pasalnya, Airlangga sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi ekspor CPO di Kejaksaan Agung, pada Senin, 24 Juli 2023 lalu.

“Jadi menurut saya kita tidak perlu lagi mengait-ngaitkan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (11/8) malam.

Doli menekankan, mundurnya Airlangga dari pucuk pimpinan Partai Golkar karena ingin fokus sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Terlebih di masa transisi pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga :  Dorong Kadin Indonesia Manfaatkan Momentum Presidensi G20

Ia menegaskan, keputusan itu merupakan hak pribadi Airlangga. Menurutnya, Airlangga juga sudah berdiskusi dengan keluarganya sebelum memutuskan mundur dari jabatan Ketum Golkar.

“Beliau mengumpulkan keluarganya semuanya dan itu juga berdasarkan kesepakatan keluarga. Jadi musyawarah beliau undang adik-adiknya, keluarganya, anak dan segala macam akhirnya diputuskan seperti itu,” ujar Doli.

Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, keputusan Airlangga merupakan yang terbaik. Langkah Airlangga mesti dihormati.

“Dengan mengundurkan diri sebagai ketua umur Partai Golkar. Itu kita hormati dan tadi seperti yang juga sudah kami jelaskan, InsyaAllah roda organisasi Partai Golkar ini tetap berjalan. Semua agenda-agendanya tetap bisa berlangsung,” pungkas Doli. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – DPP Partai Golkar meminta mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum (ketum) tak dikaitkan dengan persoalan lain. Termasuk dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) periode 2021-2022.

Pasalnya, Airlangga sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi ekspor CPO di Kejaksaan Agung, pada Senin, 24 Juli 2023 lalu.

“Jadi menurut saya kita tidak perlu lagi mengait-ngaitkan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (11/8) malam.

Doli menekankan, mundurnya Airlangga dari pucuk pimpinan Partai Golkar karena ingin fokus sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Terlebih di masa transisi pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga :  Dorong Kadin Indonesia Manfaatkan Momentum Presidensi G20

Ia menegaskan, keputusan itu merupakan hak pribadi Airlangga. Menurutnya, Airlangga juga sudah berdiskusi dengan keluarganya sebelum memutuskan mundur dari jabatan Ketum Golkar.

“Beliau mengumpulkan keluarganya semuanya dan itu juga berdasarkan kesepakatan keluarga. Jadi musyawarah beliau undang adik-adiknya, keluarganya, anak dan segala macam akhirnya diputuskan seperti itu,” ujar Doli.

Ketua Komisi II DPR itu mengatakan, keputusan Airlangga merupakan yang terbaik. Langkah Airlangga mesti dihormati.

“Dengan mengundurkan diri sebagai ketua umur Partai Golkar. Itu kita hormati dan tadi seperti yang juga sudah kami jelaskan, InsyaAllah roda organisasi Partai Golkar ini tetap berjalan. Semua agenda-agendanya tetap bisa berlangsung,” pungkas Doli. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru