Mantan supermodel Carla Bruni-Sarkozy merupakan orang terbaru, yang terseret dalam skandal dana kampanye yang melilit suaminya, mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Awal bulan ini, Bruni-Sarkozy yang berusia 56 tahun, didakwa melakukan penipuan dan merusak dokumen kesaksian, terkait dengan dana sebesar 54 juta dolar atau sekitar Rp 881 miliar, yang diduga diberikan oleh mantan pemimpin Libya, Muhammad Khadafi kepada Sarkozy.
Dana tersebut dikabarkan dalam bentuk sumbangan kampanye ilegal, dalam rangka pemenangannya di pemilihan presiden tahun 2007, demikian menurut surat kabar Prancis, Le Monde.Dikutip dari New York Post, Sarkozy berusia 69 tahun adalah presiden Prancis dari tahun 2007 hingga 2012. Khadafi dibunuh di Libya pada tahun 2011.
Mantan ibu negara, yang juga seorang penyanyi, penulis lagu dan pernah berpacaran dengan vokalis Rolling Stones, Mick Jagger dan juga Eric Clapton, terancam hukuman hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah, karena dakwaannya dapat dijatuhi hukuman hingga sepuluh tahun.
Menurut Le Monde, Carla Bruni-Sarkozy juga telah dilarang oleh pengadilan untuk berbicara dengan orang lain yang terlibat dalam kasus ini, selain dengan suaminya.Pengacara Carla Bruni-Sarkozy, Paul Mallet tidak membalas permintaan untuk berkomentar pada hari Senin (29/7).
Tokoh-tokoh lain juga terlibat dalam skandal ini, termasuk seorang pengusaha perempuan yang dijuluki ‘pendeta tinggi paparazzi,’ seorang pengusaha dan pedagang senjata asal Lebanon yang merupakan paman dari Amal Clooney.
Penyelidikan terhadap pembayaran dana kampanye dimulai pada tahun 2013, dua tahun setelah salah satu putra Khadafi, Saif al-Islam Khadafi menuduh Sarkozy menerima jutaan dolar dari ayahnya untuk membiayai kampanye kepresidenannya.
Setahun kemudian, pengusaha asal Lebanon asal Prancis yang juga paman Clooney, Ziad Takieddine mendukung klaim tersebut.Takieddine yang berusia 74 tahun, mengatakan kepada para hakim Prancis bahwa ia memiliki bukti bahwa Khadafi mendanai kampanye tersebut, dan jutaan orang lainnya terus berdatangan ke Istana Elysee setelah Sarkozy menjadi presiden.
Takieddine merupakan seorang pedagang senjata yang melarikan diri dari Prancis ke Lebanon, setelah dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh pengadilan disana karena menerima suap dari salah satu transaksinya, menurut kantor berita AFP yang mencabut pernyataannya pada tahun 2020.
Sikap Takieddine yang berubah-ubah menimbulkan kecurigaan bahwa Sarkozy, istrinya dan pihak-pihak lain di kubu mereka mungkin telah membayarnya untuk berubah pikiran.
Menurut jaksa penuntut, pencabutan tersebut dilakukan atas perintah Michele ‘Mimi’ Marchand, seorang pengusaha Prancis yang dikenal sebagai ‘pendeta tinggi paparazzi’ dan doyenne pers selebritas di Prancis.
Dia dikenal dekat dengan ibu negara saat ini, Brigitte Macron dan pernah menjadi penasihat publisitas untuknya serta presiden Emmanuel Macron. (jpc)