29.7 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

Waka Fraksi Golkar Bidang Inbang DPR: IPM Relatif Rendah Ancam Cita-cita Indonesia Emas 2045

JAKARTA – Saat ini kondisi Indonesia masih kurang menguntungkan, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih berada di angka 73,55, jauh di bawah rata-rata IPM negara maju yang berada di atas nilai 80.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mengaku nilai IPM Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain ataupun negara maju, seperti Korea, Jepang, dan Singapura.

Dengan nilai tersebut, Indonesia menempati urutan ke-112 dari 190 negara. Terlebih lagi, tidak ada tren peningkatan IPM yang signifikan dalam kurun satu dekade terakhir. Sejak 2013 hingga 2023, IPM hanya meningkat 7,67 persen.

“Padahal, salah satu harapan Indonesia Emas adalah tercapai IPM 82 pada 2045,” tandas Mukhtarudin, Jumat 26 Juli 2024.

Baca Juga :  Pendidikan Vokasi Industri Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia yang Mumpuni

Bahkan, kata Mukhtarudin, tingkat pembunuhan dengan jumlah yang tinggi banyak terjadi di daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia yang relatif rendah.

Untuk itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mminta pemerintah mengevaluasi hal tersebut, dan mengkaji faktor-faktor yang berdampak pada rendahnya IPM secara menyeluruh.

“Saya kira pemerintah harus berupaya maksimal dalam meningkatkan IPM di tiap wilayah, agar mewujudkan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045,” imbuh Mukhtarudin.

Selain itu, peraih penghargaan Tokoh peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini juga mendorong agar pemerintah juga mencanangkan program-program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM dalam negeri.

Baca Juga :  Komisi VII DPR RI Terus Dukung Pengembangan Sektor Otomotif Tanah Air

Sehingga, lanjut Mukhtarudin, kemampuan dan kapabilitas SDM dapat tersalurkan dalam berbagai kegiatan yang positif.

“DPR RI mendorong pemerintah agar terus meningkatkan kondisi sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat, utamanya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),” pungkas Mukhtarudin. (tim)

JAKARTA – Saat ini kondisi Indonesia masih kurang menguntungkan, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih berada di angka 73,55, jauh di bawah rata-rata IPM negara maju yang berada di atas nilai 80.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukhtarudin mengaku nilai IPM Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain ataupun negara maju, seperti Korea, Jepang, dan Singapura.

Dengan nilai tersebut, Indonesia menempati urutan ke-112 dari 190 negara. Terlebih lagi, tidak ada tren peningkatan IPM yang signifikan dalam kurun satu dekade terakhir. Sejak 2013 hingga 2023, IPM hanya meningkat 7,67 persen.

“Padahal, salah satu harapan Indonesia Emas adalah tercapai IPM 82 pada 2045,” tandas Mukhtarudin, Jumat 26 Juli 2024.

Baca Juga :  Pendidikan Vokasi Industri Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia yang Mumpuni

Bahkan, kata Mukhtarudin, tingkat pembunuhan dengan jumlah yang tinggi banyak terjadi di daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia yang relatif rendah.

Untuk itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mminta pemerintah mengevaluasi hal tersebut, dan mengkaji faktor-faktor yang berdampak pada rendahnya IPM secara menyeluruh.

“Saya kira pemerintah harus berupaya maksimal dalam meningkatkan IPM di tiap wilayah, agar mewujudkan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045,” imbuh Mukhtarudin.

Selain itu, peraih penghargaan Tokoh peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini juga mendorong agar pemerintah juga mencanangkan program-program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM dalam negeri.

Baca Juga :  Komisi VII DPR RI Terus Dukung Pengembangan Sektor Otomotif Tanah Air

Sehingga, lanjut Mukhtarudin, kemampuan dan kapabilitas SDM dapat tersalurkan dalam berbagai kegiatan yang positif.

“DPR RI mendorong pemerintah agar terus meningkatkan kondisi sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat, utamanya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T),” pungkas Mukhtarudin. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru