28.1 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Segera Terealisasi, Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit Dilakukan Bertahap

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Cita-cita Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor untuk melakukan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit nampaknya akan segera terealisasi.

Senin (10/6) lalu, orang nomor satu di Kotim itu telah menandatangani nota kesepakatan sekaligus penyerahan hibah tanah bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) perhubungan udara, Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) untuk pengembangan dan perpanjangan runway.

Dengan ditanda tanganinya nota kesepakatan itu, maka pengembangan bandara tersebut akan dilakukan oleh Kemenhub RI sesuai dengan masterplan Bandar Udara H. Asan Sampit sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 188 tahun 2022 tentang rencana induk bandar udara H. Asan Sampit.

“Dengan ditandatanganinya nota kesepakatan ini kita harap Kemenhub dapat segera melakukan perpanjangan runway dari yang semula 2.060 meter menjadi 2.250 meter,” ujar Halikinnor, Selasa (11/6).

Baca Juga :  Majukan Sektor Pertanian, Bupati Serahkan 1.000 Bibit Lengkeng Kepada Poktan Jaya Makmur

Rencana pengembangan bandara itu, akan dilakukan secara bertahap. Hal itu sesuai dengan kajian amdal yang telah disetujui oleh gubernur Kalteng dengan empat tahap prioritas. Pertama, perpanjangan runway dilakukan di tahun 2024. Kedua, pelebaran runway akan dilakukan tahun 2025.

Ketiga, pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan pertama kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) serta perluasan gedung terminal exting dilakukan tahun 2025. Dan terakhir, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahal dua dan displacement runway dilakukan tahun 2027.

“Dengan kondisi eksisting bandara haji asan yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan Boeing 737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar,” jelasnya.

Baca Juga :  Penerimaan PPPK Dibuka, Kamaruddin : Para Pelamar Harus Cermat

Dari pengembangan bandara itu, akan ada beberapa hal yang bisa menguntungkan daerah dan mempermudah masyarakat. Potensi padatnya penerbangan diperkirakan akan terjadi. Hal itu dikarenakan banyaknya perusahaan dan wadah investasi yang menjanjikan di Kotim.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim yang mampu mengungguli kabupaten lain menjadi alasan diperlukannya pengembangan bandara. Diharapkan, dengan pengembangan itu perekonomian dapat lebih terdongkrak dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi Kotim mencapai 6,62 persen lebih tinggi dari Kabupaten seperti Seruyan, Kobar, Katingan dan Palangka Raya. Mudah-mudahan pengembangan ini dapat lebih mendongkrak perekonomian kita,” tandas Halikin.(sli/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Cita-cita Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor untuk melakukan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit nampaknya akan segera terealisasi.

Senin (10/6) lalu, orang nomor satu di Kotim itu telah menandatangani nota kesepakatan sekaligus penyerahan hibah tanah bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) perhubungan udara, Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) untuk pengembangan dan perpanjangan runway.

Dengan ditanda tanganinya nota kesepakatan itu, maka pengembangan bandara tersebut akan dilakukan oleh Kemenhub RI sesuai dengan masterplan Bandar Udara H. Asan Sampit sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 188 tahun 2022 tentang rencana induk bandar udara H. Asan Sampit.

“Dengan ditandatanganinya nota kesepakatan ini kita harap Kemenhub dapat segera melakukan perpanjangan runway dari yang semula 2.060 meter menjadi 2.250 meter,” ujar Halikinnor, Selasa (11/6).

Baca Juga :  Majukan Sektor Pertanian, Bupati Serahkan 1.000 Bibit Lengkeng Kepada Poktan Jaya Makmur

Rencana pengembangan bandara itu, akan dilakukan secara bertahap. Hal itu sesuai dengan kajian amdal yang telah disetujui oleh gubernur Kalteng dengan empat tahap prioritas. Pertama, perpanjangan runway dilakukan di tahun 2024. Kedua, pelebaran runway akan dilakukan tahun 2025.

Ketiga, pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan pertama kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) serta perluasan gedung terminal exting dilakukan tahun 2025. Dan terakhir, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahal dua dan displacement runway dilakukan tahun 2027.

“Dengan kondisi eksisting bandara haji asan yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan Boeing 737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar,” jelasnya.

Baca Juga :  Penerimaan PPPK Dibuka, Kamaruddin : Para Pelamar Harus Cermat

Dari pengembangan bandara itu, akan ada beberapa hal yang bisa menguntungkan daerah dan mempermudah masyarakat. Potensi padatnya penerbangan diperkirakan akan terjadi. Hal itu dikarenakan banyaknya perusahaan dan wadah investasi yang menjanjikan di Kotim.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim yang mampu mengungguli kabupaten lain menjadi alasan diperlukannya pengembangan bandara. Diharapkan, dengan pengembangan itu perekonomian dapat lebih terdongkrak dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi Kotim mencapai 6,62 persen lebih tinggi dari Kabupaten seperti Seruyan, Kobar, Katingan dan Palangka Raya. Mudah-mudahan pengembangan ini dapat lebih mendongkrak perekonomian kita,” tandas Halikin.(sli/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru