27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Rusia Siap Bantu Iran Usut Penyebab Presiden Raisi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

PROKALTENG.CO-Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya siap membantu Iran dalam mengusut kecelakaan helikopter yang menyebabkan Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia.

Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossai Amirabdullahian dan staf keamanan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di barat laut Iran pada Minggu 19 Mei 2024.

“Apabila kolega kami (di Iran) membutuhkan itu, kami siap melakukan apa pun untuk memberi mereka dukungan ahli, bantuan ahli dalam mengidentifikasi penyebab sebenarnya kecelakaan,” kata Putin pada pertemuan dengan Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin, Rabu 22 Mei 2024.

“Raisi adalah mitra yang dapat diandalkan dan selalu meyakinkan bahwa perjanjian bilateral pasti akan tercapai,” kata Putin.

“Benar sekali, wafatnya Presiden Raisi merupakan kehilangan yang sangat besar, terutama tentu saja bagi Iran, rakyat Iran, dan saya meminta Anda untuk menyampaikan belasungkawa yang tulus sehubungan dengan tragedi ini,” kata Putin.

Putin menambahkan bahwa Raisi adalah mitra yang sangat dapat diandalkan, orang yang sangat lugas dan percaya diri, terpenting orang yang berpedoman pada kepentingan nasional.

Baca Juga :  Iran Siapkan Hadiah Rp1,12 Triliun untuk Kepala Donald Trump

“Tentunya, dia adalah orang yang menepati janjinya dan senang bekerja dengannya, maksud saya, jika kita membuat sebuah kesepakatan, Anda selalu bisa yakin bahwa perjanjian bisa tercapai,” kata Putin.

Media Iran, Kantor Berita Mehr menyebut, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat di dalam pesawat tewas akibat kecelakaan itu, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Negeri Hossein Amirabdollahian, dan Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati dan seoran Imam Masjid, para staf keamanan serta awak Helikopter.

Pesawat yang ditumpangi ditemukan hancur di. Para tim penyelamat menyebut bahwa tidak ada yang ditemukan semalat.

Kecelakaan itu terjadi ketika Raisi dan rombongan kembali dari upacara pembukaan bendungan di Perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

Sebanyak 7 orang dilaporkan tumpangi helicopter itu termasuk Imam masjid, dan staf keamanan serta awak helicopter.

Ada tiga helikopter yang menempuh jalur tersebut, namun helikopter yang membawa Presiden Iran itu kehilangan kontak dengan dua lainnya.

Baca Juga :  Soal Presiden dan Wakil Presiden Bisa Ikut Kampanye, KPU Beri Penjelasan Begini

“Dua helikopter lainnya dalam konvoi pejabat yang sama tiba di tujuan dengan selamat,” kata para pejabat.

“Kondisi cuaca buruk dan ketidakmungkinan melewati daerah tersebut telah menghambat operasi pencarian dan penyelamatan”, kata kepala Korps Pengawal Revolusi Iran Pirhossein Koulivand.

Raisi tewas dalam usia 63 tahun. Dia merupakan seorang politisi garis keras dan konservatif. Dia terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 setelah gagal menjabat pada tahun 2017.

Sebagai tokoh politik terkemuka, ia dipandang sebagai pesaing untuk menggantikan pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei. Sebagai presiden, dia menindak perbedaan pendapat di dalam negeri.

Raisi dan Republik Islam Iran sudah berada di bawah tekanan kuat di dalam dan luar negeri. Pada bulan April 2024 lalu, Iran melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel, rentetan rudal dan drone, yang sebagian besar berhasil dicegat Israel.

Di dalam negeri, sanksi yang keras telah membuat perekonomian terjerumus, pasukan keamanan semakin gencar melawan perbedaan pendapat, termasuk tindakan keras terhadap perempuan. (jpg)

PROKALTENG.CO-Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya siap membantu Iran dalam mengusut kecelakaan helikopter yang menyebabkan Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia.

Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossai Amirabdullahian dan staf keamanan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di barat laut Iran pada Minggu 19 Mei 2024.

“Apabila kolega kami (di Iran) membutuhkan itu, kami siap melakukan apa pun untuk memberi mereka dukungan ahli, bantuan ahli dalam mengidentifikasi penyebab sebenarnya kecelakaan,” kata Putin pada pertemuan dengan Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin, Rabu 22 Mei 2024.

“Raisi adalah mitra yang dapat diandalkan dan selalu meyakinkan bahwa perjanjian bilateral pasti akan tercapai,” kata Putin.

“Benar sekali, wafatnya Presiden Raisi merupakan kehilangan yang sangat besar, terutama tentu saja bagi Iran, rakyat Iran, dan saya meminta Anda untuk menyampaikan belasungkawa yang tulus sehubungan dengan tragedi ini,” kata Putin.

Putin menambahkan bahwa Raisi adalah mitra yang sangat dapat diandalkan, orang yang sangat lugas dan percaya diri, terpenting orang yang berpedoman pada kepentingan nasional.

Baca Juga :  Iran Siapkan Hadiah Rp1,12 Triliun untuk Kepala Donald Trump

“Tentunya, dia adalah orang yang menepati janjinya dan senang bekerja dengannya, maksud saya, jika kita membuat sebuah kesepakatan, Anda selalu bisa yakin bahwa perjanjian bisa tercapai,” kata Putin.

Media Iran, Kantor Berita Mehr menyebut, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat di dalam pesawat tewas akibat kecelakaan itu, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Negeri Hossein Amirabdollahian, dan Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati dan seoran Imam Masjid, para staf keamanan serta awak Helikopter.

Pesawat yang ditumpangi ditemukan hancur di. Para tim penyelamat menyebut bahwa tidak ada yang ditemukan semalat.

Kecelakaan itu terjadi ketika Raisi dan rombongan kembali dari upacara pembukaan bendungan di Perbatasan Iran dengan Azerbaijan.

Sebanyak 7 orang dilaporkan tumpangi helicopter itu termasuk Imam masjid, dan staf keamanan serta awak helicopter.

Ada tiga helikopter yang menempuh jalur tersebut, namun helikopter yang membawa Presiden Iran itu kehilangan kontak dengan dua lainnya.

Baca Juga :  Soal Presiden dan Wakil Presiden Bisa Ikut Kampanye, KPU Beri Penjelasan Begini

“Dua helikopter lainnya dalam konvoi pejabat yang sama tiba di tujuan dengan selamat,” kata para pejabat.

“Kondisi cuaca buruk dan ketidakmungkinan melewati daerah tersebut telah menghambat operasi pencarian dan penyelamatan”, kata kepala Korps Pengawal Revolusi Iran Pirhossein Koulivand.

Raisi tewas dalam usia 63 tahun. Dia merupakan seorang politisi garis keras dan konservatif. Dia terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 setelah gagal menjabat pada tahun 2017.

Sebagai tokoh politik terkemuka, ia dipandang sebagai pesaing untuk menggantikan pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei. Sebagai presiden, dia menindak perbedaan pendapat di dalam negeri.

Raisi dan Republik Islam Iran sudah berada di bawah tekanan kuat di dalam dan luar negeri. Pada bulan April 2024 lalu, Iran melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel, rentetan rudal dan drone, yang sebagian besar berhasil dicegat Israel.

Di dalam negeri, sanksi yang keras telah membuat perekonomian terjerumus, pasukan keamanan semakin gencar melawan perbedaan pendapat, termasuk tindakan keras terhadap perempuan. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru