SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Meminta para perusahaan yang ada di wilayah ini untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Kotim. Hal itu bisa dilakukan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang wajib dikeluarkan oleh setiap perusahaan.
Menurut Halikin, rencana ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Ia berniat untuk mengundang seluruh perguruan tinggi yang ada di Kotim beserta dengan forum CSR dengah pemerinta daerah untuk merembukkan rencana tersebut.
“Kita akan buat pertemuan antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dan forum CSR. Kita akan bahas untuk membiayai perguruan tinggi kita termasuk beberapa sekolah yang perlu kita akomodir,”ujarnya belum lama ini.
Halikin menyebutkan, meski perguruan tinggi merupakan kewenangan pemerintah pusat dan SLTA kewenangan pemerintah provinsi, namun selama ini pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran untuk perguruan tinggi di Kotim. Hal itu dilakukan agar perguruan tinggi di Kotim tidak tutup.
“Jika pemerintah daerah tidak mengintervensi hal ini, maka bisa saja perguruan tinggi di Kotim ini tutup. Karena ketidak mampuan ekonomi mahasiswanya melanjutkan kuliah,”sebutnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Ia menilai, upaya untuk memajukan perguruan tinggi melalui program CSR patut dicoba. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan dan memajukan kualitas pendidikan di Kotim.
“Kalau 50 perusahaan saja membantu perguruan tinggi di Kotim ini akan sangan mendukung peningkatan SDM. Kita akan coba forum CSR ini bergerak,”tutupnya.(sli/kpg).
SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Meminta para perusahaan yang ada di wilayah ini untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Kotim. Hal itu bisa dilakukan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang wajib dikeluarkan oleh setiap perusahaan.
Menurut Halikin, rencana ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Ia berniat untuk mengundang seluruh perguruan tinggi yang ada di Kotim beserta dengan forum CSR dengah pemerinta daerah untuk merembukkan rencana tersebut.
“Kita akan buat pertemuan antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dan forum CSR. Kita akan bahas untuk membiayai perguruan tinggi kita termasuk beberapa sekolah yang perlu kita akomodir,”ujarnya belum lama ini.
Halikin menyebutkan, meski perguruan tinggi merupakan kewenangan pemerintah pusat dan SLTA kewenangan pemerintah provinsi, namun selama ini pemerintah daerah tetap mengalokasikan anggaran untuk perguruan tinggi di Kotim. Hal itu dilakukan agar perguruan tinggi di Kotim tidak tutup.
“Jika pemerintah daerah tidak mengintervensi hal ini, maka bisa saja perguruan tinggi di Kotim ini tutup. Karena ketidak mampuan ekonomi mahasiswanya melanjutkan kuliah,”sebutnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Ia menilai, upaya untuk memajukan perguruan tinggi melalui program CSR patut dicoba. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan dan memajukan kualitas pendidikan di Kotim.
“Kalau 50 perusahaan saja membantu perguruan tinggi di Kotim ini akan sangan mendukung peningkatan SDM. Kita akan coba forum CSR ini bergerak,”tutupnya.(sli/kpg).
