26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Sudah Ada 27 Desa Tak Lagi BAB di Tempat Terbuka

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Perbaikan sistem sanitasi menjadi salah satu program pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mencegah penyebaran penyakit. Dengan menerapkan sistem sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), kini puluhan desa yang ada di Kotim tidak lagi buang air besar (BAB) di tempat terbuka.

“Hingga tahun kemaren, sudah ada 27 desa yang tidak lagi BAB di tempat terbuka. Ini kabar baik bagi kita,”ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotim, Umar Kaderi, Senin (19/2).

Umar mengungkapkan, manfaat dari STBM tersebut akan melindungi masyarakat dari berbagai penyakit yang bersumber dari lingkungan. Hal itu akan meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit di tengah-tengah masyarakat.

“Kita berharap sanitasi ini bisa total dilakukan masyarakat. Jadi sebagian besar tidak lagi BAB sembarangan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Kotim dan Sekda Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Yogyakarta

Selain BAB, masyarakat juga diminta untuk bisa mengelola air minum dan makanan yang aman, memcuci tangan, mengelola sampah dengan benar, hingga mengelola limbah cair rumah tangga secara aman. Aspek-aspek tersebut akan terus digalakkan untuk memicu dan menggerakkan masyarakat agar bisa membiasakan hal tersebut.

“Untuk empat pilar STBM itu seperti penyediaan air bersih dan aspek lain akan terus kita galakkan untuk memicu masyarakat agar bisa membiasakan hal itu,” ucap Umar.

Ia mengharapkan dukungan dari masyarakat serta pemerintah desa dan kecamatan untuk mewujudkan hal itu. Sebab, masalah sanitasi di Indonesia adalah berkaitan dengan budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa BAB sembarangan. Sehingga sinergi itu diharapkan dapat menciptakan sanitasi yang layak. (sli/kpg)

Baca Juga :  Kecamatan MB Ketapang Juara Umum, Mempertahankan Gelar 10 Kali Berturut-turut

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Perbaikan sistem sanitasi menjadi salah satu program pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mencegah penyebaran penyakit. Dengan menerapkan sistem sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), kini puluhan desa yang ada di Kotim tidak lagi buang air besar (BAB) di tempat terbuka.

“Hingga tahun kemaren, sudah ada 27 desa yang tidak lagi BAB di tempat terbuka. Ini kabar baik bagi kita,”ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotim, Umar Kaderi, Senin (19/2).

Umar mengungkapkan, manfaat dari STBM tersebut akan melindungi masyarakat dari berbagai penyakit yang bersumber dari lingkungan. Hal itu akan meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit di tengah-tengah masyarakat.

“Kita berharap sanitasi ini bisa total dilakukan masyarakat. Jadi sebagian besar tidak lagi BAB sembarangan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Kotim dan Sekda Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Yogyakarta

Selain BAB, masyarakat juga diminta untuk bisa mengelola air minum dan makanan yang aman, memcuci tangan, mengelola sampah dengan benar, hingga mengelola limbah cair rumah tangga secara aman. Aspek-aspek tersebut akan terus digalakkan untuk memicu dan menggerakkan masyarakat agar bisa membiasakan hal tersebut.

“Untuk empat pilar STBM itu seperti penyediaan air bersih dan aspek lain akan terus kita galakkan untuk memicu masyarakat agar bisa membiasakan hal itu,” ucap Umar.

Ia mengharapkan dukungan dari masyarakat serta pemerintah desa dan kecamatan untuk mewujudkan hal itu. Sebab, masalah sanitasi di Indonesia adalah berkaitan dengan budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa BAB sembarangan. Sehingga sinergi itu diharapkan dapat menciptakan sanitasi yang layak. (sli/kpg)

Baca Juga :  Kecamatan MB Ketapang Juara Umum, Mempertahankan Gelar 10 Kali Berturut-turut

 

Terpopuler

Artikel Terbaru