PROKALTENG.CO-Indonesia akan menghadapi Vietnam di laga kedua Grup D Piala Asia 2023, malam ini. Ini laga hidup mati Tim Garuda dan tidak boleh ada kesalahan di Stadion Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Menyusul kekalahan 1-3 di pertandingan kontra Irak, pasukan Shin Tae-yong kini menjadi juru kunci Grup D. Makanya, untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar, Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan-kawan wajib menang.
Berkaca pada hasil pertemuan kedua negara sebelumnya dan melihat bagaimana performa Vietnam saat kalah 2-4 melawan Jepang, ini jelas tidak akan menjadi pertandingan mudah bagi Tim Garuda.
Di lima duel sebelumnya, Indonesia gagal meraih satu pun kemenangan atas Vietnam. Tim Garuda kalah tiga kali serta imbang pada dua pertemuan lainnya dan hanya mencetak satu gol.
Pada duel terakhir di leg ke-2 semifinal Piala AFF 2022 di Stadion My Dinh, Hanoi, Senin 9 januari 2023 silam, Indonesia kalah 0-2. Dua gol Vietnam dicetak Nguyen Tien Linh di awal masing-masing babak.
Indonesia terakhir kali mampu mengalahkan Vietnam 2016 silam. Pada semifinal Piala AFF itu, Indonesia menang 2-1 di Bogor yang disusul hasil imbang 2-2 dalam duel panas yang berlangsung selama 120 menit di Hanoi yang memastikan Indonesia lolos final sebelum dikalahkan Thailand.
Tapi Indonesia mencoba mengabaikan sejarah pertemuan yang buruk. Pelatih Indonesia, Shin tae-yong mengatakan mereka akan tampil lebih baik menghadapi The Golden Stars, julukan Timnas Vietnam.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menegaskan sudah menyiapkan formula untuk meredam Vietnam. Ia juga mengklaim sudah mempelajari dengan baik kelebihan dan kelemahan Vietnam.
“Kami sudah sering bertemu dengan Vietnam. Tidak hanya di Piala Asia tetapi juga bertemu di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia dan Vietnam sama-sama kalah di laga perdana. Untuk itu, besok tidak ada pilihan lain selain menang,” kata Shin Tae-yong di situs resmi PSSI.
Indonesia mempunyai akurasi passing sebesar 70% pada laga kontra Irak, yang merupakan angka terendah di Grup D. Tim Garuda bahkan menjadi satu-satunya dari empat tim di grup ini yang akurasi operannya di bawah 80% . Vietnam sendiri mencatatkan akurasi passing 81%.
Selain akurasi passing, Indonesia juga punya masalah dalam penyelesaian akhir. Saat menghadapi Irak, Witan Sulaeman dan kawan-kawan sebenarnya punya beberapa peluang bagus yang gagal mereka maksimalkan.
Shin Tae-yong sendiri menyatakan akan ada perubahan gaya permainan di laga super vital ini. Ia juga mengindikasikan akan memberi kesempatan kepada pemain yang belum bermain di laga perdana.
“Saya pastikan laga esok (hari ini) akan lebih baik, kami punya pemain lain yang belum dimainkan. Saya punya gaya sendiri di sepak bola dan selalu mencoba untuk menempatkan sebaik mungkin. Kami punya waktu terbatas tetapi kami selalu berkembang dengan instruksi saya,” ujarnya.
Rafael Struick yang memimpin lini serang Tim Garuda menghadapi Irak juga mengirim pesan optimisme. Menurutnya, mereka sudah mengevaluasi kekalahan dari Irak dan siap memberikan hasil terbaik malam nanti.
“Setelah laga pertama, saya pikir evaluasinya adalah kita harus bekerja lebih keras lagi di laga kedua. Sekarang kita fokus ke pertandingan melawan Vietnam,” kata Rafael.
Namun, Rafael mengakui Vietnam tim yang bagus dan mereka juga membutuhkan kemenangan di laga ini. “Saya melihat laga mereka melawan Jepang,” ujarnya.
Sang striker secara terbuka mengakui mereka belum maksimal dalam serangan. “Kami akan mempertajam pola permainan kami dalam mencetak gol kala melawan Irak,” tegasnya.
Terkait kesiapan dirinya dan kemungkinan keletihan setelah terus bergerak sepanjang laga kontra Irak, Rafael mengklaim tidak punya masalah. Ia bahkan yakin dirinya siap membongkar pertahanan Vietnam.
“Pertahanan Vietnam bagus, kami akan mencoba membongkarnya. Akan sulit mungkin, tapi kami punya kesempatan untuk bisa melakukannya,” tandasnya.
Di kubu Vietnam, situasi mereka relatif sama. Makanya, pelatih Philippe Troussier menegaskan mereka akan tampil habis-habisan di pertandingan nanti.
“Kami akan berusaha keras di pertandingan ini dan juga pertandingan berikutnya melawan Irak. Kami akan berusaha meraih maksimal enam poin,” tegasnya dalam jumpa pers pra pertandingan.
Seperti halnya Indonesia, selain lolos langsung sebagai dua teratas di Grup D, Vietnam juga menghitung kemungkinan mereka melenggang ke fase knockout sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.
Makanya, ia berharap timnya bisa lebih tajam dan menghindari kartu. “Jika kami tidak memenangkan enam poin, kami menghitung bagaimana tetap lolos dengan memperhatikan indikator sekunder seperti selisih gol, kartu, dan penalti,” jelas pelatih asal Prancis itu.
Vietnam mencetak dua gol dalam tiga dari empat pertandingan penyisihan grup terakhir mereka di Piala Asia. Kendati begitu, mereka menelan tiga kekalahan dan hanya menang sekali.
Mereka mencetak setidaknya satu gol dalam 11 dari 13 pertandingan penyisihan grup sepanjang sejarah turnamen, namun hanya menang dua kali dalam periode tersebut. Selebihnya, mereka kalah Sembilan kali dan imbang di dua laga lainnya.
Indonesia sendiri mencetak setidaknya satu gol dalam empat dari lima pertandingan terakhir di turnamen ini setelah hanya mencetak satu gol dalam enam pertandingan sebelumnya.
Dengan performa kedua negara di pertandingan pertama, sulit memikirkan akan ada rotasi signifikan yang dilakukan kedua pelatih.
Di kubu Vietnam, hanya Nguyen Dinh Bac yang belum terkonfirmasi kesiapannya. Pembobol gawang Jepang itu dilaporkan mengalami sedikit masalah dan sempat berlatih terpisah.
Sementara Indonesia, ada kekhawatiran terkait kesiapan Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Jordi Amat. Tapi Shayne Pattynama yang telat bergabung bisa jadi tambahan amunisi di sisi bek kiri. Perubahan lain yang mungkin terjadi adalah lini depan di mana Dimas Drajad bisa jadi salah satu opsi. (amr/dir-ham/jpg)