Onani atau Mastrubasi, suatu aktifitas seksual yang seringkali menimbulkan masalah kompleks saat berubah menjadi candu. Dilansir dari choosingtherapy.com (17/1), kecanduan masturbasi adalah suatu kondisi kompleks di mana seseorang mengembangkan ketergantungan psikologis, emosional, dan fisiologis pada kepuasan diri sendiri.
Kecanduan mastrubasi ini adalah kondisi kronis dan progresif di mana orang terus melakukan masturbasi meskipun ada konsekuensi pribadi dan sosial.
Meskipun masturbasi kronis dapat diobati, banyak orang enggan mencari pengobatan karena stigma sosial dan rasa malu pribadi.
Kecanduan masturbasi terjadi ketika seseorang tidak dapat lagi menahan keinginannya untuk melakukan masturbasi dan, akibatnya, secara kompulsif terlibat dalam perilaku tersebut.
Penggunaan istilah ‘kecanduan masturbasi’ masih kontroversial, karena tidak ada penelitian yang cukup signifikan untuk mendukung bahwa kecanduan ini merupakan kondisi yang dapat didiagnosis secara mandiri.
Banyak ahli menyebutnya sebagai ‘masturbasi kompulsif’, yang mungkin terjadi sebagai gejala gangguan lain yang dapat didiagnosis.
Meskipun masturbasi adalah praktik yang sehat jika tidak dilakukan berlebihan, masturbasi yang berlebihan dapat menimbulkan banyak konsekuensi negatif baik bagi psikologis dan kesehatan tubuh.
Sangat disayangkan dalam kondisi sehat atau tidak, masturbasi masih dianggap sebagai topik yang relatif tabu.
Hal ini sering kali disebabkan oleh rasa malu keluarga, masyarakat, atau agama yang terkait dengan masturbasi.
Sebuah survei besar mengungkapkan bahwa 78% orang dewasa melakukan masturbasi pada kehidupan kesehariannya.
Terlepas dari itu, stigma buruk mastrubasi tersebut telah menyebabkan mereka yang berjuang dengan kondisi tersebut mengalami rasa malu hingga dosa yang terinternalisasi yang diakibatkan perilaku tersebut.
Masturbasi dianggap sebagai masalah jika mulai mencerminkan bentuk kecanduan perilaku lainnya.
Tanda-tanda masalah masturbasi mungkin termasuk:
Masturbasi menyita banyak waktu dan tenaga
Rumah, tempat kerja, atau kehidupan pribadi kita menderita karena masturbasi
Kita mungkin terlambat menghadiri rapat, membatalkan acara, atau meninggalkan janji sosial lebih awal untuk melakukan masturbasi
Kita melakukan masturbasi di tempat umum atau di tempat yang tidak nyaman karena tidak sabar untuk sampai di rumah
Kita melakukan masturbasi bahkan ketika kita tidak merasa terangsang secara seksual
Saat kita merasakan emosi negatif seperti kemarahan, kecemasan, stres, atau kesedihan respon utama yang kita lakukan adalah masturbasi untuk mendapatkan kenyamanan.
Kita merasa bersalah, tertekan, atau kesal setelah melakukan masturbasi
Kita melakukan masturbasi meskipun kita tidak menginginkannya
Kita merasa sulit untuk berhenti memikirkan tentang masturbasi
Perlu diperhatikan bahwa apa yang dianggap sebagai masturbasi pada tingkat normal kadarnya berbeda-beda pada setiap orang, dan masturbasi setiap hari tidak otomatis menunjukkan suatu masalah kecanduan.
Dengan proses pemulihan dan pemeliharaan yang tepat, masturbasi kompulsif dapat dihentikan. Meskipun tidak ada obat yang pasti dapat menyembuhkan, sekali lagi kita harus tetap konsisten dan memiliki niat yang kuat.
Hasil dari pemulihan mastrubasi kompulsif dapat mengarah pada kehidupan yang memuaskan dan nyaman tanpa adanya dorongan dan perilaku yang berulang.
Berikut lima tip untuk menghentikan masturbasi kompulsif:
- Identifikasi & hapus pemicu mastrubasi
Jika ada waktu atau situasi tertentu yang memicu dorongan untuk melakukan masturbasi, mencari tahu waktu atau situasi tersebut adalah langkah awal yang baik dalam terapi mandiri.
Jika kita dapat mengidentifikasi pemicunya, kita dapat membuat rencana terlebih dahulu untuk mempelajari cara mengatasi pemicu tersebut atau mencari cara untuk menghindarinya sama sekali.
- Bergabung dengan grup yang menjadi support system
Memiliki sistem pendukung dari orang lain yang mengalami situasi yang sama bisa sangat membantu bagi pemilik masalah kecanduan mastrubasi.Grup seperti Sexual Compulsives Anonymous bisa jadi solusi dan ada banyak grup lain yang juga dapat dijadikan pilihan dalam proses penghentian kecanduan.
- Mengurangi stigma tentang masturbasi
Jika kita merasa malu dan bersalah karena dorongan mastrubasi, ada baiknya kita mengingat bahwa perilaku tersebut wajar dan tidak perlu membuat kita malu. Penting untuk memikirkan dari mana ketakutan dan rasa tidak aman ini berasal dan belajar untuk menyembuhkannya agar hubungan kita dengan aktivitas seksual menjadi lebih sehat.
- Perbanyak quality time dengan orang terdekat.
Penting untuk terus berusaha memprioritaskan teman, keluarga, dan pasangan kita jika ada.Dengan merencanakan aktivitas yang menyenangkan atau menikmati waktu berkualitas bersama, hal ini memberi kita alternatif lain untuk dilakukan dan merupakan cara yang baik untuk mengurangi dan melupakan dorongan mastrubasi.
- Terlibat dalam aktivitas yang disukai
Meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam permainan atau olahraga, atau apa pun yang membuat pikiran dan tubuh kita aktif, adalah cara yang efektif untuk mengalihkan pikiran kita dari masturbasi.
Penting dalam proses penyembuhan untuk menemukan hal lain yang dapat memuaskan serta membuat kita teralihkan dari mastrubasi dengan tetap terlibat aktivitas bersama orang-orang yang kita sukai.(jpc)