PROKALTENG.CO-Gaya hidup mewah pejabat publik kembali menjadi sorotan, kali ini giliran Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang dikenal dengan julukan ‘Crazy Rich Tanjung Priok’.

Sahroni kini menjadi perbincangan publik setelah dirinya dikabarkan meninggalkan Jakarta dan kabur ke Singapura menyusul aksi demonstrasi besar-besaran di Indonesia beberapa waktu lalu.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terbit pada 21 Februari 2025 mengungkapkan betapa mewahnya koleksi kendaraan pribadi Sahroni yang hampir setara dengan showroom mobil kelas atas.

Berdasarkan laporan tersebut, Sahroni tercatat memiliki 23 mobil dan 5 motor dengan total nilai Rp 38,1 miliar.

Beberapa kendaraan mewah yang tercatat dalam koleksi Sahroni antara lain:

• Porsche 911 Sport Classic 2016 seharga Rp 14 miliar,
• Ferrari 366 2012 seharga Rp 2,5 miliar,
• Tesla Cybertruck 2024 yang bernilai Rp 4 miliar,Porsche 9E3 RS 2016 senilai Rp 6,6 miliar.

Selain itu, Sahroni juga memiliki motor eksotis seperti Harley Davidson Road Glide 2022 yang bernilai Rp 1,66 miliar.

Tidak hanya itu, Sahroni juga masih mengoleksi sejumlah mobil klasik bernilai ratusan juta rupiah seperti Mustang 1967, Mercedes-Benz 1957, dan Volkswagen Beetle 1963.

Namun, kendaraan bukanlah satu-satunya aset Sahroni. Dalam laporan yang sama, total kekayaan Sahroni tercatat mencapai Rp 328,9 miliar, yang terdiri dari:

• Tanah dan bangunan senilai Rp 139,5 miliar,
• Harta bergerak lainnya sebesar Rp 107,7 miliar,
• Kas dan setara kas sebesar Rp 78,3 miliar,
• Surat berharga sebesar Rp 60 juta.

Namun, Ahmad Sahroni juga mencatatkan utang sebesar Rp 34,9 miliar.

Menariknya, video yang mengunggah koleksi kendaraan mewah Sahroni baru-baru ini kembali menjadi viral.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tjcarsmedia yang menampilkan garasi penuh dengan mobil mewah.

Meskipun Sahroni tidak terlihat dalam video tersebut, lokasi garasi tersebut diketahui berada di rumah pribadinya.

Fenomena koleksi kendaraan mewah Sahroni memicu kritik publik tentang gaya hidup pejabat yang semakin mencolok di tengah ketidakpastian ekonomi.

Koleksi kendaraan yang mahal dan gaya hidup glamor kerap memunculkan kesenjangan sosial, terutama di tengah banyaknya warga yang masih bergulat dengan kesulitan ekonomi.

Tidak hanya itu, Sahroni juga kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial, mulai dari jam tangan mewah hingga koleksi supercar yang sering dipamerkan.

Hal ini semakin menambah perbincangan netizen yang mempertanyakan asal-usul kekayaan yang dimiliki Sahroni.

Dilansir dari JawaPos.com, di media sosial, banyak netizen yang bertanya apakah seorang pejabat publik pantas untuk mengoleksi kendaraan mewah sebanyak itu.

Salah seorang netizen menulis, “Boleh saja kaya, tapi rakyat berhak tahu, halal atau tidak uang itu? Jangan sampai kekayaan pejabat hanya jadi luka bagi rakyat kecil yang hidup pas-pasan.”

Komentar sinis lainnya datang dari netizen yang berkomentar, “Mobilnya 28, rakyat masih susah beli beras. Kok tega pamer kemewahan di tengah situasi sekarang?”

Beberapa netizen bahkan mengaitkan fenomena ini dengan masalah transparansi pejabat publik.

“Kalau semua harta hasil sendiri, ya buktikan! Jangan cuma setor angka di LHKPN, tapi tunjukkan aliran pendapatan yang jelas,” tulis salah satu netizen. (dam/jpg)

PROKALTENG.CO-Gaya hidup mewah pejabat publik kembali menjadi sorotan, kali ini giliran Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang dikenal dengan julukan ‘Crazy Rich Tanjung Priok’.

Sahroni kini menjadi perbincangan publik setelah dirinya dikabarkan meninggalkan Jakarta dan kabur ke Singapura menyusul aksi demonstrasi besar-besaran di Indonesia beberapa waktu lalu.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terbit pada 21 Februari 2025 mengungkapkan betapa mewahnya koleksi kendaraan pribadi Sahroni yang hampir setara dengan showroom mobil kelas atas.

Berdasarkan laporan tersebut, Sahroni tercatat memiliki 23 mobil dan 5 motor dengan total nilai Rp 38,1 miliar.

Beberapa kendaraan mewah yang tercatat dalam koleksi Sahroni antara lain:

• Porsche 911 Sport Classic 2016 seharga Rp 14 miliar,
• Ferrari 366 2012 seharga Rp 2,5 miliar,
• Tesla Cybertruck 2024 yang bernilai Rp 4 miliar,Porsche 9E3 RS 2016 senilai Rp 6,6 miliar.

Selain itu, Sahroni juga memiliki motor eksotis seperti Harley Davidson Road Glide 2022 yang bernilai Rp 1,66 miliar.

Tidak hanya itu, Sahroni juga masih mengoleksi sejumlah mobil klasik bernilai ratusan juta rupiah seperti Mustang 1967, Mercedes-Benz 1957, dan Volkswagen Beetle 1963.

Namun, kendaraan bukanlah satu-satunya aset Sahroni. Dalam laporan yang sama, total kekayaan Sahroni tercatat mencapai Rp 328,9 miliar, yang terdiri dari:

• Tanah dan bangunan senilai Rp 139,5 miliar,
• Harta bergerak lainnya sebesar Rp 107,7 miliar,
• Kas dan setara kas sebesar Rp 78,3 miliar,
• Surat berharga sebesar Rp 60 juta.

Namun, Ahmad Sahroni juga mencatatkan utang sebesar Rp 34,9 miliar.

Menariknya, video yang mengunggah koleksi kendaraan mewah Sahroni baru-baru ini kembali menjadi viral.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tjcarsmedia yang menampilkan garasi penuh dengan mobil mewah.

Meskipun Sahroni tidak terlihat dalam video tersebut, lokasi garasi tersebut diketahui berada di rumah pribadinya.

Fenomena koleksi kendaraan mewah Sahroni memicu kritik publik tentang gaya hidup pejabat yang semakin mencolok di tengah ketidakpastian ekonomi.

Koleksi kendaraan yang mahal dan gaya hidup glamor kerap memunculkan kesenjangan sosial, terutama di tengah banyaknya warga yang masih bergulat dengan kesulitan ekonomi.

Tidak hanya itu, Sahroni juga kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial, mulai dari jam tangan mewah hingga koleksi supercar yang sering dipamerkan.

Hal ini semakin menambah perbincangan netizen yang mempertanyakan asal-usul kekayaan yang dimiliki Sahroni.

Dilansir dari JawaPos.com, di media sosial, banyak netizen yang bertanya apakah seorang pejabat publik pantas untuk mengoleksi kendaraan mewah sebanyak itu.

Salah seorang netizen menulis, “Boleh saja kaya, tapi rakyat berhak tahu, halal atau tidak uang itu? Jangan sampai kekayaan pejabat hanya jadi luka bagi rakyat kecil yang hidup pas-pasan.”

Komentar sinis lainnya datang dari netizen yang berkomentar, “Mobilnya 28, rakyat masih susah beli beras. Kok tega pamer kemewahan di tengah situasi sekarang?”

Beberapa netizen bahkan mengaitkan fenomena ini dengan masalah transparansi pejabat publik.

“Kalau semua harta hasil sendiri, ya buktikan! Jangan cuma setor angka di LHKPN, tapi tunjukkan aliran pendapatan yang jelas,” tulis salah satu netizen. (dam/jpg)