26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Total, Ada 8 Warga Pasar Besar Positif Covid-19

PALANGKA
RAYA
-Tiga hari berturut-turut, rapid test dilakukan
terhadap warga Pasar Besar, Palangka Raya. Kamis (21/5) dan Jumat (22/5) dilakukan
oleh 
Kodim
1016/PLK terhadap 98 orang. Lalu, pada Sabtu (23/5) dilakukan oleh Satgas Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Palangka Raya terhadap 98 warga Pasar
Besar.

Hasilnya, ada 36 orang yang dinyatakan reaktif. 28 orang hasil tes oleh
Kodim 1016/PLK, dan sisanya oleh gugus tugas. 
Jumlah
itu menjadi gambaran bahwa Pasar Besar menjadi lokasi yang sangat rawan
persebaran virus corona. Tugas berat menanti Satgas Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Palangka Raya.

Kesadaran
warga diakui sangat kurang. Satu hari menjelang Hari Raya Idulfitri, pasar dipadati
pengunjung. Mengabaikan protokol kesehatan. Di samping itu, aturan yang dibuat
pemerintah juga belum tegas merata. Kalteng Pos menghubungi daftar pedagang
Pasar Besar yang hasil rapid test pada Kamis lalu menunjukkan hasil igM reaktif.

Yang bersangkutan ternyata masih berjualan. Salah satu pedagang yang namanya
dirahasiakan itu sudah diambil sampel swab, sebagai tindak lanjut rapid test.
Namun, sejauh ini hasil tersebut belum disampaikan kepadanya.

“Iya
mas (reaktif, red),” jawab pedagang berjenis kelamin perempuan itu.

Meski
demikian, pedagang tersebut mengakui bahwa dirinya masih berjualan di pasar itu.

“Saya
masih berjualan saja, karena dagangannya masih ada. Belum istirahat lagi,”
ungkapnya ketika dihubungi Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), kemarin siang (25/5).

“Sampai
sekarang hasil belum keluar, karena belum ada kabar dari pihak rumah
sakit,” tambahnya.

Sementara
itu, ibu dan anak, pembeli di Pasar Besar yang kebetulan mengikuti rapid test,
kepada Kalteng Pos mengaku bahwa mereka masih menunggu hasil swab. Hasil rapid
test dinyatakan IgM reaktif. Begitu pun dengan anaknya, IgG reaktif.

Baca Juga :  Ribuan Jemaah Padati Masjid Raya Darussalam

“Kalau
saya, aktivitas seperti biasanya aja pak, berdiam diri di rumah. Kalau ada
keperluan baru keluar. Misalnya untuk belanja di pasar untuk kebutuhan
sehari-hari, seperti sayur dan ikan,” ucapnya singkat.

Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19
Palangka Raya, dr Andjar Hari Purnomo menyebut,
dari hasil rapid tes
t, ada enam orang yang
dinyatakan reaktif.

Untuk pengawasan terhadap mereka yang
dinyatakan reaktif ini, pihaknya sudah menyampaikan kepada ketua RT, ketua RW,
dan lurah, agar ikut berpartisipasi dalam memberikan pemahaman kepada yang
bersangkutan sekaligus melakukan pengawasan.

“Untuk pengawasan orang yang hasil rapidnya
reaktif, kami percayakan kepada RT dan RW setempat serta lurah yang juga tergabung
dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya,” kata
Andjara, tadi malam.

Di
tempat terpisah, Ketua Harian
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka
Raya
, Emi Abriyani menyebut, total ada delapan warga Pasar
Besar yang positif Covid-19 setelah menjalani uji swab.

“Sampai hari ini (kemarin,
red)
, total pedagang yang terpapar positif Covid-19
ada sekitar
delapan orang,” sebutnya.

Karena
itu, Emi
mengimbau
lagi masyarakat untuk menerapkan protokol
kesehatan
, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Terutama k
epada pedagang dan pengunjung pasar. Hal ini demi
keamanan dan keselamatan kesehatan bersama

dan mencegah

terjadi transmisi lokal.

Baca Juga :  Syarat Calon Pasangan Ben-Ujang Kurang, KPU Beri Waktu 3 Hari

Karena itu, antara satu pedagang
dengan pedangan lain
maupun dengan para pengunjung diharapkan tidak
terlalu kontak erat
alias jaga jarak. Bukan
maksud kami
untuk membatasi, tapi ini
untuk keamanan kita bersama,
agar tidak ada penambahan lagi
orang terpapar positif Covid-19,” beber Emi
.

Saat
ini

pihaknya sedang fokus pada pengetatan dan pengawasan area pasar
, karena
area tersebut
dinilai cukup ramai oleh
aktivitas warga.

Selain Pasar Besar, pengawasan juga dilakukan di pasar depan Kantor PUPR Kalteng,
Pasar Rajawali, Pasar Kahayan, dan Pasar Datah
Manuah. “Ada 10 posko yang kami dirikan di daerah pasar,” sebutnya.

Danramil 1016-01 Pahandut Mayor Inf
Heru Widodo menyampaikan, pihaknya sudah melakukan dua kali rapid test terhadap
para pedagang dan warga yang tinggal di sekitar Kompleks Pasar Besar
,
Palangka Raya.

Kegiatan
rapid test pada hari pertama diikuti 68 warga. Hasilnya, 14 orang warga dinyatakan
reaktif. Pada hari kedua, tes diikuti oleh 30 orang warga.

“Hasilnya
juga sama. Diketahui ada 14 orang yang reaktif. Jadi, total ada 28 orang
reaktif,” terang  Heru Widodo.

Pada
Sabtu (23/5), rapid test dilakukan di Gang Suhada, Jalan Sumatera. Begitu sulit
merayu warga yang sedang sibuk dengan dagangan untuk meluangkan waktu mengikuti
rapid test. Satu jam berlalu, tak sampai 30 orang yang berpartisipasi. P
etugas
dari
Polsek Pahandut, Satpol PP, dan Koramil
1016
-01 Palangka Raya harus mendatangi satu
per satu
pedagang dan membujuk mereka agar mau mengikuti
rapid
test.

PALANGKA
RAYA
-Tiga hari berturut-turut, rapid test dilakukan
terhadap warga Pasar Besar, Palangka Raya. Kamis (21/5) dan Jumat (22/5) dilakukan
oleh 
Kodim
1016/PLK terhadap 98 orang. Lalu, pada Sabtu (23/5) dilakukan oleh Satgas Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Palangka Raya terhadap 98 warga Pasar
Besar.

Hasilnya, ada 36 orang yang dinyatakan reaktif. 28 orang hasil tes oleh
Kodim 1016/PLK, dan sisanya oleh gugus tugas. 
Jumlah
itu menjadi gambaran bahwa Pasar Besar menjadi lokasi yang sangat rawan
persebaran virus corona. Tugas berat menanti Satgas Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Palangka Raya.

Kesadaran
warga diakui sangat kurang. Satu hari menjelang Hari Raya Idulfitri, pasar dipadati
pengunjung. Mengabaikan protokol kesehatan. Di samping itu, aturan yang dibuat
pemerintah juga belum tegas merata. Kalteng Pos menghubungi daftar pedagang
Pasar Besar yang hasil rapid test pada Kamis lalu menunjukkan hasil igM reaktif.

Yang bersangkutan ternyata masih berjualan. Salah satu pedagang yang namanya
dirahasiakan itu sudah diambil sampel swab, sebagai tindak lanjut rapid test.
Namun, sejauh ini hasil tersebut belum disampaikan kepadanya.

“Iya
mas (reaktif, red),” jawab pedagang berjenis kelamin perempuan itu.

Meski
demikian, pedagang tersebut mengakui bahwa dirinya masih berjualan di pasar itu.

“Saya
masih berjualan saja, karena dagangannya masih ada. Belum istirahat lagi,”
ungkapnya ketika dihubungi Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), kemarin siang (25/5).

“Sampai
sekarang hasil belum keluar, karena belum ada kabar dari pihak rumah
sakit,” tambahnya.

Sementara
itu, ibu dan anak, pembeli di Pasar Besar yang kebetulan mengikuti rapid test,
kepada Kalteng Pos mengaku bahwa mereka masih menunggu hasil swab. Hasil rapid
test dinyatakan IgM reaktif. Begitu pun dengan anaknya, IgG reaktif.

Baca Juga :  Ribuan Jemaah Padati Masjid Raya Darussalam

“Kalau
saya, aktivitas seperti biasanya aja pak, berdiam diri di rumah. Kalau ada
keperluan baru keluar. Misalnya untuk belanja di pasar untuk kebutuhan
sehari-hari, seperti sayur dan ikan,” ucapnya singkat.

Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19
Palangka Raya, dr Andjar Hari Purnomo menyebut,
dari hasil rapid tes
t, ada enam orang yang
dinyatakan reaktif.

Untuk pengawasan terhadap mereka yang
dinyatakan reaktif ini, pihaknya sudah menyampaikan kepada ketua RT, ketua RW,
dan lurah, agar ikut berpartisipasi dalam memberikan pemahaman kepada yang
bersangkutan sekaligus melakukan pengawasan.

“Untuk pengawasan orang yang hasil rapidnya
reaktif, kami percayakan kepada RT dan RW setempat serta lurah yang juga tergabung
dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya,” kata
Andjara, tadi malam.

Di
tempat terpisah, Ketua Harian
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka
Raya
, Emi Abriyani menyebut, total ada delapan warga Pasar
Besar yang positif Covid-19 setelah menjalani uji swab.

“Sampai hari ini (kemarin,
red)
, total pedagang yang terpapar positif Covid-19
ada sekitar
delapan orang,” sebutnya.

Karena
itu, Emi
mengimbau
lagi masyarakat untuk menerapkan protokol
kesehatan
, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Terutama k
epada pedagang dan pengunjung pasar. Hal ini demi
keamanan dan keselamatan kesehatan bersama

dan mencegah

terjadi transmisi lokal.

Baca Juga :  Syarat Calon Pasangan Ben-Ujang Kurang, KPU Beri Waktu 3 Hari

Karena itu, antara satu pedagang
dengan pedangan lain
maupun dengan para pengunjung diharapkan tidak
terlalu kontak erat
alias jaga jarak. Bukan
maksud kami
untuk membatasi, tapi ini
untuk keamanan kita bersama,
agar tidak ada penambahan lagi
orang terpapar positif Covid-19,” beber Emi
.

Saat
ini

pihaknya sedang fokus pada pengetatan dan pengawasan area pasar
, karena
area tersebut
dinilai cukup ramai oleh
aktivitas warga.

Selain Pasar Besar, pengawasan juga dilakukan di pasar depan Kantor PUPR Kalteng,
Pasar Rajawali, Pasar Kahayan, dan Pasar Datah
Manuah. “Ada 10 posko yang kami dirikan di daerah pasar,” sebutnya.

Danramil 1016-01 Pahandut Mayor Inf
Heru Widodo menyampaikan, pihaknya sudah melakukan dua kali rapid test terhadap
para pedagang dan warga yang tinggal di sekitar Kompleks Pasar Besar
,
Palangka Raya.

Kegiatan
rapid test pada hari pertama diikuti 68 warga. Hasilnya, 14 orang warga dinyatakan
reaktif. Pada hari kedua, tes diikuti oleh 30 orang warga.

“Hasilnya
juga sama. Diketahui ada 14 orang yang reaktif. Jadi, total ada 28 orang
reaktif,” terang  Heru Widodo.

Pada
Sabtu (23/5), rapid test dilakukan di Gang Suhada, Jalan Sumatera. Begitu sulit
merayu warga yang sedang sibuk dengan dagangan untuk meluangkan waktu mengikuti
rapid test. Satu jam berlalu, tak sampai 30 orang yang berpartisipasi. P
etugas
dari
Polsek Pahandut, Satpol PP, dan Koramil
1016
-01 Palangka Raya harus mendatangi satu
per satu
pedagang dan membujuk mereka agar mau mengikuti
rapid
test.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru