33.5 C
Jakarta
Wednesday, July 3, 2024
spot_img

Puncak Ibadah Haji Selesai, Mulai Hari Ini Seluruh Jamaah Tinggalkan Mina

PROKALTENG.CO-Pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) berakhir Rabu (19/6). Para jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai meninggalkan Mina.

Mereka kembali menuju hotel di Makkah untuk melanjutkan prosesi ibadah fase akhir. Yakni, tawaf ifadah, sai, serta tawaf wada. Gelombang kepulangan jamaah Indonesia dari Mina sebenarnya berlangsung sejak Selasa (18/6). Jamaah yang mengambil nafar awal (mabit-lempar jumrah hingga 12 Zulhijah/18 Juni) kembali ke hotel terlebih dulu.

Kemarin (19/6) giliran para jamaah yang mengambil nafar tsani (mabit-lempar jumrah hingga 13 Zulhijah) yang meninggalkan Mina. Karena itu, saat ini tenda di Mina sudah banyak ditinggalkan jamaah.

Berdasar data PPIH Arab Saudi, mayoritas jamaah Indonesia memilih nafar awal. Mencapai 77 persen dari 213 ribu jamaah reguler. ”Sementara itu, jamaah yang mengambil nafar tsani atau mabit tiga malam sebesar 23 persen. Mereka tengah proses kembali ke hotel,” kata Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah Khalilurrahman.

Baca Juga :  16 Korban Luka Ringan Dirawat di Rumkit Bhayangkara

Penurunan jumlah jamaah juga terlihat di area jamarat yang menjadi pusat pelaksanaan lempar jumrah. Tidak banyak jamaah Indonesia yang beraktivitas.

Sementara itu, selama dua hari terakhir, penyelenggaraan ibadah haji 2024 dihebohkan dengan kabar banyaknya jemaah haji yang meninggal akibat cuaca panas yang ekstrem. Mayoritas adalah Jemaah haji kategori lansia yang memiliki penyakit bawaan.

Dilansir dari sejumlah kantor berita internasional, ratusan jemaah dari sejumlah negara wafat selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Mina, yakni saat mabit (menginap) dan lontar jumrah di jamarat, pada hari tasyrik 10–13 Zulhijah. Mereka meninggal akibat cuaca ekstrem yang melanda selama beberapa hari terakhir. Menurut laporan AFP, 577 jemaah dari beberapa negara meninggal akibat heatstroke atau serangan panas berlebihan.

Baca Juga :  Rombongan CJH Barsel Resmi Diberangkatkan

Lantas, bagaimana dengan jemaah haji Indonesia? Mengacu data Siskohat Kemenag, total 183 jemaah tanah air meninggal selama musim haji. Mulai di Madinah, Makkah, hingga fase puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Khusus di Mina, berdasar data laporan tim misi kesehatan PPIH Arab Saudi, tercatat ada 184 jemaah tanah air yang menjalani perawatan di tenda misi kesehatan haji di Mina. Dari jumlah itu, 12 orang mengalami heatstroke. Dua di antaranya akhirnya meninggal.

”Dua jemaah ini memiliki riwayat penyakit berat. Akibat heatstroke, penyakit mereka kembali kambuh. Kami sudah berusaha menangani, tapi mereka tak tertolong,” kata Kasi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah Karmijono. (lyn/wan/ris/c19/oni/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) berakhir Rabu (19/6). Para jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai meninggalkan Mina.

Mereka kembali menuju hotel di Makkah untuk melanjutkan prosesi ibadah fase akhir. Yakni, tawaf ifadah, sai, serta tawaf wada. Gelombang kepulangan jamaah Indonesia dari Mina sebenarnya berlangsung sejak Selasa (18/6). Jamaah yang mengambil nafar awal (mabit-lempar jumrah hingga 12 Zulhijah/18 Juni) kembali ke hotel terlebih dulu.

Kemarin (19/6) giliran para jamaah yang mengambil nafar tsani (mabit-lempar jumrah hingga 13 Zulhijah) yang meninggalkan Mina. Karena itu, saat ini tenda di Mina sudah banyak ditinggalkan jamaah.

Berdasar data PPIH Arab Saudi, mayoritas jamaah Indonesia memilih nafar awal. Mencapai 77 persen dari 213 ribu jamaah reguler. ”Sementara itu, jamaah yang mengambil nafar tsani atau mabit tiga malam sebesar 23 persen. Mereka tengah proses kembali ke hotel,” kata Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah Khalilurrahman.

Baca Juga :  16 Korban Luka Ringan Dirawat di Rumkit Bhayangkara

Penurunan jumlah jamaah juga terlihat di area jamarat yang menjadi pusat pelaksanaan lempar jumrah. Tidak banyak jamaah Indonesia yang beraktivitas.

Sementara itu, selama dua hari terakhir, penyelenggaraan ibadah haji 2024 dihebohkan dengan kabar banyaknya jemaah haji yang meninggal akibat cuaca panas yang ekstrem. Mayoritas adalah Jemaah haji kategori lansia yang memiliki penyakit bawaan.

Dilansir dari sejumlah kantor berita internasional, ratusan jemaah dari sejumlah negara wafat selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Mina, yakni saat mabit (menginap) dan lontar jumrah di jamarat, pada hari tasyrik 10–13 Zulhijah. Mereka meninggal akibat cuaca ekstrem yang melanda selama beberapa hari terakhir. Menurut laporan AFP, 577 jemaah dari beberapa negara meninggal akibat heatstroke atau serangan panas berlebihan.

Baca Juga :  Rombongan CJH Barsel Resmi Diberangkatkan

Lantas, bagaimana dengan jemaah haji Indonesia? Mengacu data Siskohat Kemenag, total 183 jemaah tanah air meninggal selama musim haji. Mulai di Madinah, Makkah, hingga fase puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Khusus di Mina, berdasar data laporan tim misi kesehatan PPIH Arab Saudi, tercatat ada 184 jemaah tanah air yang menjalani perawatan di tenda misi kesehatan haji di Mina. Dari jumlah itu, 12 orang mengalami heatstroke. Dua di antaranya akhirnya meninggal.

”Dua jemaah ini memiliki riwayat penyakit berat. Akibat heatstroke, penyakit mereka kembali kambuh. Kami sudah berusaha menangani, tapi mereka tak tertolong,” kata Kasi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah Karmijono. (lyn/wan/ris/c19/oni/jpg)

 

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru