28.2 C
Jakarta
Saturday, March 22, 2025

Berkunjung ke Dadahup, Mentan RI Tegaskan Keberhasilan Program Cetak Sawah

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO โ€“ Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke lokasi cetak sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (19/3/2025) untuk meninjau perkembangan program food estate. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa program ini sudah menunjukkan hasil positif dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

Menurut Amran, saat ini banyak negara mengalami krisis pangan termasuk Jepang, Malaysia, dan Filipina. Terus mengalami lonjakan harga beras. Namun, di Indonesia, harga pangan tetap stabil.

โ€œFood estate adalah gagasan luar biasa. Sekarang kita ke tingkat global dulu. Terjadi krisis pangan Jepang harga berasnya hampir Rp100 ribu per liter. Malaysia juga ribut dengan beras, begitu pula Filipina. Sementara di Indonesia harga stabil. Ini hasil dari konsep food estate,โ€ ujarnya kepada awak media.

Mentan RI menyoroti bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta orang per tahun. Sehingga dalam 10 tahun jumlahnya akan bertambah 35 juta jiwa. Jika tidak ada ekspansi lahan pertanian kebutuhan pangan bisa menjadi masalah serius.

Baca Juga :  Kepala Puskesmas Melati Dicopot

โ€œKalau lahan tetap, penduduk bertambah, konsumsi bertambah, kira-kira apa yang terjadi? Bisa buyar kan? Pangan bermasalah, Negara bermasalah,โ€ ujarnya.

Amran juga menekankan bahwa produksi beras Indonesia saat ini mengalami peningkatan signifikan yang dibuktikan dengan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS).

โ€œSudah baca belum rilis BPS? Produksi beras kita tertinggi selama tujuh tahun. Ini menunjukkan bahwa food estate dan ekstensifikasi pertanian berhasil. Yang tidak berhasil adalah para pengamatnya karena analisanya salah,โ€ tegasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,2 juta ton jumlah terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

โ€œInflasi kita bagus stok beras tertinggi lebih dari 2 juta ton. Saya baru terima laporan tadi subuh 2,2 juta ton. Produksi kita melonjak sementara negara lain mengalami krisis,โ€ katanya.

Baca Juga :  Wow! Dalam Sehari, Polda Kalteng Amankan 33 Orang Anggota Jaringan Ter

Dalam kunjungannya kali ini, Amran menjelaskan bahwa program cetak sawah di Kapuas mencakup 75 ribu hektare lahan. Jika program ini berhasil maka Kalimantan Tengah bisa berkontribusi besar terhadap kebutuhan pangan nasional.

โ€œKalau ini berhasil dalam satu tahun, kita bisa menghasilkan 2 juta ton beras. Artinya Kalimantan Tengah bisa membantu swasembada nasional. Ini progresnya sangat bagus,โ€ ungkapnya.

Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan kabar baik bahwa sektor swasta mulai tertarik untuk terlibat dalam pengembangan food estate khususnya di sektor hilirisasi.

โ€œYang menarik swasta sudah mau ikut terlibat. Ini bagus karena tidak perlu menggunakan APBN. Artinya program ini memang memiliki potensi besar,โ€ tutupnya. (*mta)

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO โ€“ Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke lokasi cetak sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Rabu (19/3/2025) untuk meninjau perkembangan program food estate. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa program ini sudah menunjukkan hasil positif dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

Menurut Amran, saat ini banyak negara mengalami krisis pangan termasuk Jepang, Malaysia, dan Filipina. Terus mengalami lonjakan harga beras. Namun, di Indonesia, harga pangan tetap stabil.

โ€œFood estate adalah gagasan luar biasa. Sekarang kita ke tingkat global dulu. Terjadi krisis pangan Jepang harga berasnya hampir Rp100 ribu per liter. Malaysia juga ribut dengan beras, begitu pula Filipina. Sementara di Indonesia harga stabil. Ini hasil dari konsep food estate,โ€ ujarnya kepada awak media.

Mentan RI menyoroti bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta orang per tahun. Sehingga dalam 10 tahun jumlahnya akan bertambah 35 juta jiwa. Jika tidak ada ekspansi lahan pertanian kebutuhan pangan bisa menjadi masalah serius.

Baca Juga :  Kepala Puskesmas Melati Dicopot

โ€œKalau lahan tetap, penduduk bertambah, konsumsi bertambah, kira-kira apa yang terjadi? Bisa buyar kan? Pangan bermasalah, Negara bermasalah,โ€ ujarnya.

Amran juga menekankan bahwa produksi beras Indonesia saat ini mengalami peningkatan signifikan yang dibuktikan dengan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS).

โ€œSudah baca belum rilis BPS? Produksi beras kita tertinggi selama tujuh tahun. Ini menunjukkan bahwa food estate dan ekstensifikasi pertanian berhasil. Yang tidak berhasil adalah para pengamatnya karena analisanya salah,โ€ tegasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,2 juta ton jumlah terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

โ€œInflasi kita bagus stok beras tertinggi lebih dari 2 juta ton. Saya baru terima laporan tadi subuh 2,2 juta ton. Produksi kita melonjak sementara negara lain mengalami krisis,โ€ katanya.

Baca Juga :  Wow! Dalam Sehari, Polda Kalteng Amankan 33 Orang Anggota Jaringan Ter

Dalam kunjungannya kali ini, Amran menjelaskan bahwa program cetak sawah di Kapuas mencakup 75 ribu hektare lahan. Jika program ini berhasil maka Kalimantan Tengah bisa berkontribusi besar terhadap kebutuhan pangan nasional.

โ€œKalau ini berhasil dalam satu tahun, kita bisa menghasilkan 2 juta ton beras. Artinya Kalimantan Tengah bisa membantu swasembada nasional. Ini progresnya sangat bagus,โ€ ungkapnya.

Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan kabar baik bahwa sektor swasta mulai tertarik untuk terlibat dalam pengembangan food estate khususnya di sektor hilirisasi.

โ€œYang menarik swasta sudah mau ikut terlibat. Ini bagus karena tidak perlu menggunakan APBN. Artinya program ini memang memiliki potensi besar,โ€ tutupnya. (*mta)

Terpopuler

Artikel Terbaru