KUALA KURUN–Pasangan
suami istri (pasutri) Irvan Gunadi dan Parida bisa bernapas lega dan tersenyum
bahagia. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, keduanya dipastikan tidak
terpapar paham radikal. Bahkan keduanya mengaku tak tahu-menahu soal identitas pekerja
mereka, yang kini diamankan Densus 88 dan Polda Kalteng dan dinyatakan sebagai terduga
teroris.
Selama ini, terduga
teroris tersebut menumpang bekerja dengan keluarga Irvan dan Parida. Karena merasa
kasihan, pasutri ini pun mempekerjakan mereka sebagai penjaga bangunan gedung
walet dan menambang emas. Pada saat penyergapan beberapa waktu lalu, Irvan dan
Parida ikut diamankan aparat, dibawa ke Palangka Raya untuk menjalani
pemeriksaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan,
pasutri ini dipastikan tidak terpapar paham radikal maupun masuk jaringan
terorisme. Sabtu (15/6) keduanya dipulangkan oleh personel Polres Gumas, agar
bisa kembali berkumpul bersama anak-anak dan keluarga.
Kapolres Gumas AKBP
Yudi Yuliadin mengatakan, berdasarkan hasil analisis maupun pemeriksaan oleh tim
pekerja sosial, Irvan dinilai tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh
para pekerjanya.
“Kami pulangkan
keduanya. Secara garis besar, Irvan dan istrinya tidak mengetahui aktivitas
yang mengarah ke dalam aktivitas radikalisme maupun terorisme,†katanya.
Orang nomor satu di Polres
Gumas itu menerangkan, beberapa orang yang ditangkap Densus 88 beberapa waktu
lalu, berstatus sebagai pekerja di tempat usaha Irvan. Namun berdasarkan pendalaman
maupun pemeriksaan, tidak ditemukan indikasi bahwa pasutri pemilik usaha tersebut
terlibat radikalisme.
Selain itu, berdasarkan
keterangan singkatnya, lanjutnya, Irvan mengaku tidak pernah terlibat dalam
aktivitas-aktivitas lainnya di luar dari pekerjaan. Irvan mempekerjakan para
terduga teroris itu karena belas kasihnya untuk menolong sesama yang
membutuhkan.
“Dia juga tidak
mengetahui tujuan lain dari mereka (terduga teroris). Selain itu, tidak
ditemukan indikasi dalam diri Irvan dan Parida yang mengarah ke dalam aktivitas
radikalisme,†jelasnya.
Berdasarkan hal
tersebut, lanjut Yudi, Irvan beserta istrinya dikembalikan oleh Polres Gunung
Mas ke keluarganya dan bertemu dengan keenam anaknya. Kini keduany kembali
beraktivitas seperti biasa. “Proses pemulangan dilakukan pada malam hari, di Posko
Tagana Palangka Raya. Irvan dan istrinya diserahkan oleh Dinas Sosial Kota
Palangka Raya kepada kami, kemudian diantar pulang menuju rumah mereka,â€
tutupnya.
Sebagai flasback, beberapa waktu lalu Densus 88
bersama Polda Kalteng mengamankan sejumlah terduga teroris di dua tempat
berbeda di Kecamatan Tewah, Kabupaten Gumas. Ada yang diamankan di salah satu
pondok warga di Dam Diwit. Ada juga yang diamankan dari Losmen Tiras Sari. Di
antara puluhan orang yang diamankan dalam penyergapan ini, terdapat Irvan dan
Parida. (ndo/ce/ala)