33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Akses Warga Terputus, Begini Kondisi Jembatan Gantung yang Sudah Diban

MUARA
TEWEH- Terputusnya jembatan gantung penghubung RT 03 dan dan RT 04 Desa Nihan
Hilir Kecamatan Lahei Barat pada tahun 2009 lalu, hingga kini masih belum
terlihat perbaikan. 

Kepala
Desa Nihan Hilir Andirjem melalui Sekretaris Desa Arbino mengatakan, jembatan
gantung Sungai Nihan Hilir terputus sejak 2009 lalu dan pada tahun 2017 itu
sudah dibangun pondasi jembatan oleh Dinas PUPR Kalteng, akan tetapi hingga
kini masih belum diketahui kapan akan dilanjutkan kembali pembangunan tersebut.

“Memang
sudah dibangun pondasi untuk pembangunan jembatan. Akan tetapi hingga kini
masih belum ada kelanjutan bagaimana pembangunan jembatan gantung tersebut.
Saya mewakili warga tentunya sangat berharap pembangunan jembatan gantung itu
segera dilakukan agar cepat selesai,” kata Arbino.

Dikatakannya,
bahwa dalam membantu akses warga PemerintahKabupaten (Pemkab) Batara memberikan
solusi, dengan membangun jembatan darurat sepanjang 72 meter dengan lebar 1
meter. Pada tahun 2019 ini pengerjaannya sudah selesai dan dapat digunakan oleh
masyarakat.

Baca Juga :  Pasutri Menderita Stroke Tewas Terpanggang

“Tentunya
jembatan darurat ada yang namanya kendala, kendala pada jembatan itu ketika
musim kemarau. Sebab jembatan yang dibuat adalah jembatan terapung, mungkin
bisa dilalui kendaraan saat air pasang, tapi kalau air surut kendaraan tidak
bisa lewat. Sehingga, warga kesulitan membawa hasil pertaniannya menuju kota
induk,” ungkap Sekertaris Desa itu belum lama ini.

Akan
tetapi, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemkab yang sudah membangun
jembatan darurat tersebut hingga lebih mudah akses warga ketimbang menggunakan
perahu atau sejenisnya. Para orang tua tidak perlu lagi cemas ketika anaknya
berangkat ke sekolah. Karena, jalan tersebut bisa dikatakan cukup aman
dibandingkan saat sebelum jembatan darurat itu dibangun.

“Karena
jembatan ini sifatnya darurat sambil menunggu pembangunan jembatan yang belum
selesai, harapannya agar pembangunan jembatan tersebut bisa cepat dikerjakan
dan diselesaikan. Agar akses warga Desa Nihan Hilir bisa lancar dan tanpa ada
kendala,”ungkapnya.

Baca Juga :  KPK Kembali Geledah Beberapa Tempat Usai Bupati Kapuas Jadi Tersangka

Saat
di konfirmasi oleh wartawan ke Dinas PUPR Bidang Bina Marga, Rudi menerangkan
bahwa pihaknya sudah menganggarkan dana sebanyak Rp486 juta untuk tahap awal.
Dengan perencanaan jembatan sepanjang 72 meter tersebut sebelumnya direncanakan
dengan lebar hanya satu meter.

“Sepanjang
72 meter, rencana awal hanya 1 meter untuk lebarnya. Tetapi, melihat
perkembangan desa yang semakin maju melalui pertimbangan-pertimbangan maka
dirubah menjadi 2 meter lebih agar bisa dilalui mobil kecil,” ucapnya
belum lama ini.

Menurutnya,
pembangunan jembatan tersebut ada tiga tahapan. Dengan pertimbangan bahwa masih
banyak juga infrastruktur lainnya yang harus mendapatkan perhatian.(adl/ram)

MUARA
TEWEH- Terputusnya jembatan gantung penghubung RT 03 dan dan RT 04 Desa Nihan
Hilir Kecamatan Lahei Barat pada tahun 2009 lalu, hingga kini masih belum
terlihat perbaikan. 

Kepala
Desa Nihan Hilir Andirjem melalui Sekretaris Desa Arbino mengatakan, jembatan
gantung Sungai Nihan Hilir terputus sejak 2009 lalu dan pada tahun 2017 itu
sudah dibangun pondasi jembatan oleh Dinas PUPR Kalteng, akan tetapi hingga
kini masih belum diketahui kapan akan dilanjutkan kembali pembangunan tersebut.

“Memang
sudah dibangun pondasi untuk pembangunan jembatan. Akan tetapi hingga kini
masih belum ada kelanjutan bagaimana pembangunan jembatan gantung tersebut.
Saya mewakili warga tentunya sangat berharap pembangunan jembatan gantung itu
segera dilakukan agar cepat selesai,” kata Arbino.

Dikatakannya,
bahwa dalam membantu akses warga PemerintahKabupaten (Pemkab) Batara memberikan
solusi, dengan membangun jembatan darurat sepanjang 72 meter dengan lebar 1
meter. Pada tahun 2019 ini pengerjaannya sudah selesai dan dapat digunakan oleh
masyarakat.

Baca Juga :  Pasutri Menderita Stroke Tewas Terpanggang

“Tentunya
jembatan darurat ada yang namanya kendala, kendala pada jembatan itu ketika
musim kemarau. Sebab jembatan yang dibuat adalah jembatan terapung, mungkin
bisa dilalui kendaraan saat air pasang, tapi kalau air surut kendaraan tidak
bisa lewat. Sehingga, warga kesulitan membawa hasil pertaniannya menuju kota
induk,” ungkap Sekertaris Desa itu belum lama ini.

Akan
tetapi, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemkab yang sudah membangun
jembatan darurat tersebut hingga lebih mudah akses warga ketimbang menggunakan
perahu atau sejenisnya. Para orang tua tidak perlu lagi cemas ketika anaknya
berangkat ke sekolah. Karena, jalan tersebut bisa dikatakan cukup aman
dibandingkan saat sebelum jembatan darurat itu dibangun.

“Karena
jembatan ini sifatnya darurat sambil menunggu pembangunan jembatan yang belum
selesai, harapannya agar pembangunan jembatan tersebut bisa cepat dikerjakan
dan diselesaikan. Agar akses warga Desa Nihan Hilir bisa lancar dan tanpa ada
kendala,”ungkapnya.

Baca Juga :  KPK Kembali Geledah Beberapa Tempat Usai Bupati Kapuas Jadi Tersangka

Saat
di konfirmasi oleh wartawan ke Dinas PUPR Bidang Bina Marga, Rudi menerangkan
bahwa pihaknya sudah menganggarkan dana sebanyak Rp486 juta untuk tahap awal.
Dengan perencanaan jembatan sepanjang 72 meter tersebut sebelumnya direncanakan
dengan lebar hanya satu meter.

“Sepanjang
72 meter, rencana awal hanya 1 meter untuk lebarnya. Tetapi, melihat
perkembangan desa yang semakin maju melalui pertimbangan-pertimbangan maka
dirubah menjadi 2 meter lebih agar bisa dilalui mobil kecil,” ucapnya
belum lama ini.

Menurutnya,
pembangunan jembatan tersebut ada tiga tahapan. Dengan pertimbangan bahwa masih
banyak juga infrastruktur lainnya yang harus mendapatkan perhatian.(adl/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru