SAMPIT- Biduk
rumah tangga pasangan suami istri Maddi (34) dan Hastian (26) berakhir tragis.
Setelah 10 tahun bersama-sama membina rumah tangga, keduanya harus berpisah,
untuk selama lamanya. Maddi tega menghilangkan nyawa perempuan yang telah mengarunianya
sepasang anak HM (8) dan FR (3).
Maddi nekat menghabisi
nyawa istrinya di mess PT AWL Blok G 10 Desa Tanah Haluan, Kecamatan Bukit
Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Peristiwa nahas itu terjadi pada
Jumat (10/5) sekitar pukul 07.30 wib. Pagi itu, warga di sekitar blok G gempar
setelah mengetahui adanya peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di kediaman
Maddi di barak karyawan no 9.
Berdasarkan keterangan
saksi Sela Umardani (45), pagi itu ia mendengar ada teriakan anak-anak di kawasan messnya. Sela Umardani yang
menghuni di mess atau barak no 2 langsung bergegas menuju ke arah teriakan itu.
Ia melihat HM dan FR anak dari pasangan Maddi dan Hastian beriteriak dari
jendela barak.
“Ibu saya dipotong
oleh bapak,” kata Sela menirukan teriakan HM dan FR.
Tidak berapa lama, Sela Umardani melihat Maddi keluar dari dalam
barak. Suami Hastian itu keluar dengan tubuh yang sempoyongan berlumuran darah,
saat itu saksi juga melihat Maddi masih memegang sebilah parang di tangan
kanannya yang juga masih berdarah.
“Karena takut
saya minta tolong dan berlari ke arah permahan karyawan security. Para security
segera menuju barak Maddi, ” tambah saksi. (rif/ala)