26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

INALILLAHI ! Masih Momen Lebaran, Warga di Daerah Ini Terkena Musibah

MUARA TEWEH- Momen libur lebaran banyak dimanfaatkan warga
untuk berlibur. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh warga Desa Bintang
Ninggi I , Kecamatan Teweh Selatan. Pasalnya, sebanyak tiga buah rumah ambruk
akibat tanah longsor. Insiden tersebut terjadi Jumat (6/6) sekitar pukul 21.15
WIB.

Rumah bangunan kayu yang berdiri tersebut, tanahnya memang
ada tanda-tanda akan longsor karena empat hari sebelumnya sempat hujan deras
beserta angin kencang. Saat itulah diketahui keadaan tanah di bawah rumah yang
mulai retak dan terbelah-belah. Dari 10 rumah yang terkena dampak tersebut ada
3 rumah yang memang ambruk, tidak bisa ditinggali sama sekali.

Kepala Desa Bintang Ninggi I,  Efri Budi, menerangkan bahwa dalam musibah
yang menimpa warganya, berdampak kepada 10 kepala keluarga. Dan yang terparah
sampai rumahnya ambruk tidak bisa ditinggali lagi yaitu berjumlah 3 kepala
keluarga.

Baca Juga :  Jalan Sehat Kalteng Pos Sediakan Hadiah Utama Dua Unit Motor

“Narmawati pindah terlebih dulu karena memang sudah
antisipasi dari jauh hari, sedangkan dua keluarga lagi yaitu Diki kebetulan
istrinya melahirkan ditempat orang tuanya, jadi tidak ada orang yang berada
dalam rumah diwaktu kejadian. Sementara, Sabirin masih tetap tinggal di situ
dan syukur nya tidak terjadi apa-apa,” ujar Kades Bintang Ninggi I, Sabtu
(8/6).

Dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah, untuk bisa
membantu masyarakat. Terutama untuk 10 kepala keluarga yang sudah terkena
dampak longsor. Dijelaskannya, menjadi titik permasalahan yaitu tempat
dibangunnya rumah tersebut yang berada di pinggiran sungai. Sehingga, rawan
akan terjadi longsor. (adl/OL)

MUARA TEWEH- Momen libur lebaran banyak dimanfaatkan warga
untuk berlibur. Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh warga Desa Bintang
Ninggi I , Kecamatan Teweh Selatan. Pasalnya, sebanyak tiga buah rumah ambruk
akibat tanah longsor. Insiden tersebut terjadi Jumat (6/6) sekitar pukul 21.15
WIB.

Rumah bangunan kayu yang berdiri tersebut, tanahnya memang
ada tanda-tanda akan longsor karena empat hari sebelumnya sempat hujan deras
beserta angin kencang. Saat itulah diketahui keadaan tanah di bawah rumah yang
mulai retak dan terbelah-belah. Dari 10 rumah yang terkena dampak tersebut ada
3 rumah yang memang ambruk, tidak bisa ditinggali sama sekali.

Kepala Desa Bintang Ninggi I,  Efri Budi, menerangkan bahwa dalam musibah
yang menimpa warganya, berdampak kepada 10 kepala keluarga. Dan yang terparah
sampai rumahnya ambruk tidak bisa ditinggali lagi yaitu berjumlah 3 kepala
keluarga.

Baca Juga :  Jalan Sehat Kalteng Pos Sediakan Hadiah Utama Dua Unit Motor

“Narmawati pindah terlebih dulu karena memang sudah
antisipasi dari jauh hari, sedangkan dua keluarga lagi yaitu Diki kebetulan
istrinya melahirkan ditempat orang tuanya, jadi tidak ada orang yang berada
dalam rumah diwaktu kejadian. Sementara, Sabirin masih tetap tinggal di situ
dan syukur nya tidak terjadi apa-apa,” ujar Kades Bintang Ninggi I, Sabtu
(8/6).

Dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah, untuk bisa
membantu masyarakat. Terutama untuk 10 kepala keluarga yang sudah terkena
dampak longsor. Dijelaskannya, menjadi titik permasalahan yaitu tempat
dibangunnya rumah tersebut yang berada di pinggiran sungai. Sehingga, rawan
akan terjadi longsor. (adl/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru