PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Arus mudik Lebaran 2025 di Kalimantan Tengah (Kalteng) memperlihatkan fenomena menarik. Transportasi udara mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang. Sementara jalur laut justru mengalami penurunan tajam.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Yulindra Dedy mengungkapkan bahwa moda udara mengalami pertumbuhan drastis dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun ini terjadi peningkatan sekitar 22 persen untuk penumpang pesawat,” ujarnya, Selasa (8/4).
Sebaliknya, sektor pelayaran mencatat tren negatif. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kalteng yang dikutip di media sosial resmi instagram, total 6.694 pemudik menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sampit selama periode H-7 hingga H+5 Lebaran 2025. Jumlah tersebut terdiri dari 5.727 orang yang berangkat dan 967 orang datang.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Lebaran 2024, angka ini turun drastis sebesar 33 persen dari total 9.995 pemudik.
Hal serupa juga terjadi di Pelabuhan Kumai. Jumlah penumpang tercatat sebanyak 13.657 orang, yang terdiri dari 11.729 penumpang berangkat dan 1.928 penumpang datang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 25,9 persen dari total 19.098 pemudik pada tahun sebelumnya.
Menurut Dedy, penurunan ini dipicu oleh terbatasnya armada laut yang beroperasi. “Dua kapal utama yang melayani rute Bahaur dan Tampenek sedang dalam proses docking atau perbaikan,” jelasnya.
Meski armada laut berkurang, ia memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan lancar berkat kolaborasi antar moda transportasi. “Tidak ada kendala berarti. Moda darat dan udara membantu mengisi kekurangan dari moda laut,” tambahnya.
Ia juga menyoroti peran penting infrastruktur jalan dalam mendukung kelancaran arus mudik. Perbaikan jalan yang dilakukan sebelum Lebaran turut memastikan perjalanan darat berjalan lebih baik tahun ini.
“Secara keseluruhan, pelaksanaan mudik 2025 berlangsung aman, lancar, dan terkendali,” pungkasnya. (hfz)