30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Elpiji 3 Kg di Palangka Raya Kembali Melonjak, Eceran Capai Rp40 Ribu

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kota
Palangka Raya kembali terjadi. Akibatnya, selain sulit diperoleh, harga eceran
gas melon itu pun melonjak tajam. Bahkan ada yang mencapai Rp40 ribu per tabung.

“Saya sudah keliling di pangkalan
dan tempat-tempat biasa menjual gas 3 Kg, tapi semuanya kosong. Alhamdulillah
akhirnya dapat di salah satu warung, tapi harganya Rp40 ribu,” kata Ahmadi,
salah seorang warga Jalan G Obos kepada prokalteng.co,
Minggu (7/3/2021).

Kelangkaan elpiji 3 Kg ini bahkan
terlihat mulai pangkalan. Seperti beberapa pangkalan yang ada di Jalan G Obos,
gas yang tersedia hanya ukuran 12 Kg dan 5 Kg untuk Bright.

Sejumlah warung atau toko yang
biasa menjual elpiji 3 Kg pun mengaku sejak beberapa hari terakhir kesulitan
untuk memperoleh stok. Sehingga mereka tidak bisa menjual elpiji seperti biasa.
“Kalau pun ada, harganya juga mahal,” kata salah seorang pemilik warung di
Jalan G Obos 12 yang biasa menjual elpiji 3 Kg.

Terpisah, Asnah seorang pedagang
eceran elpiji mengakui adanya kenaikan harga elpiji. Menurutnya, untuk eceran
pihaknya terpaksa menjual dengan harga antara Rp36 ribu hingga Rp38 ribu,
tergantung harga yang diperoleh saat membeli di agen.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Wakil Wali Kota tentang Kegiatan Ekonomi Selama PSBB

“Saya ngambil di agen sudah dengan
harga Rp32 ribu. Dihitung dengan ongkos saya keliling mencari, makanya saya
jual bisa Rp36 ribu, bahkan bisa tembus Rp38 ribu kalau lagi kosong,” ujarnya.

Asnah juga mengakui saat ini
cukup sulit untuk mendapatkan elpiji khusus 3 Kg. “Kadang bisa menunggu sampai
satu minggu baru datang. Apalagi saat ini kadang jauh mencari dan lama ngantre
nunggu, jadi capek nunggu saya tinggal aja gasnya, seminggu kemudian dihubungi
agen kalo gas baru datang, baru saya ambil, itu sebabnya saya jual harga segitu,”
ujarnya.

Sementara itu, pantauan prokalteng.co di lapangan, beberapa pemilik
pangkalan mengaku terpaksa menjual dengan sistem kupon untuk membatasi
pembelian dan menjaga stok.

Seperti diakui Dion, pemilik
pangkalan elpiji yang ditemui prokalteng.co
mengatakan, akibat sulitnya mendapat elpiji 3 Kg eceran, banyak pembeli yang kerap
sampai mengantre di pangkalan, hingga membuat pihaknya mendapat teguran dari Satgas
Covid.

“Kami sempat ditegur oleh
tim Satgas Covid-19, maka kita lakukan pembatasan dengan menggunakan kupon dan
dibatasi satu orang satu gas elpiji, kecuali bagi pedagang kecil yang mana
mereka membutuhkan masakan yang kadang bisa menghabis kan gas dalam sehari bisa
dua gas perhari,” ucap Dion, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga :  Alhamdulillah,Kondisi Korban Keracunan Massal di Lamunti Mulai Membaik

Dia mengaku menjual elpiji sesuai
ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk harga
gas elpiji 3 Kg dijual Rp20 ribu.

Meski demikian, Dion mengaku stok
elpiji di pangkalannya masih normal dan tidak sampai terjadi kelangkaan. “Setelah
kami terapkan dengan menggunakan kupon, maka stok tidak sampai ada kelangkaan
dan tetap normal, karena kita batasi per KK hanya 1 tabung dan jumlahnya per
wilayah hanya 70 KK yang dapat kupon,” jelas pemilik pangkalan di kawasan Jalan
Rajawali Km 5 Palangka Raya itu.

Menurut Dion, pembatasan seperti
yang dilakukannya cukup efektif untuk menjaga ketersediaan stok. Karena pihaknya
hanya melayani konsumen dari wilayah setempat. “Karena setiap wilayah itu kan pasti
ada pangkalan yang menyediakan, seperti kita pangkalan daerah Rajawali ini,
meliputi area jalan Badak, Jalan Kencana, Jalan Manjuhan dan sekitarnya, kami
berusaha tetap menjaga agar gas elpiji yang kita jual tidak mengalami
kekosongan, dan mudah dalam pengawasan,” ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kota
Palangka Raya kembali terjadi. Akibatnya, selain sulit diperoleh, harga eceran
gas melon itu pun melonjak tajam. Bahkan ada yang mencapai Rp40 ribu per tabung.

“Saya sudah keliling di pangkalan
dan tempat-tempat biasa menjual gas 3 Kg, tapi semuanya kosong. Alhamdulillah
akhirnya dapat di salah satu warung, tapi harganya Rp40 ribu,” kata Ahmadi,
salah seorang warga Jalan G Obos kepada prokalteng.co,
Minggu (7/3/2021).

Kelangkaan elpiji 3 Kg ini bahkan
terlihat mulai pangkalan. Seperti beberapa pangkalan yang ada di Jalan G Obos,
gas yang tersedia hanya ukuran 12 Kg dan 5 Kg untuk Bright.

Sejumlah warung atau toko yang
biasa menjual elpiji 3 Kg pun mengaku sejak beberapa hari terakhir kesulitan
untuk memperoleh stok. Sehingga mereka tidak bisa menjual elpiji seperti biasa.
“Kalau pun ada, harganya juga mahal,” kata salah seorang pemilik warung di
Jalan G Obos 12 yang biasa menjual elpiji 3 Kg.

Terpisah, Asnah seorang pedagang
eceran elpiji mengakui adanya kenaikan harga elpiji. Menurutnya, untuk eceran
pihaknya terpaksa menjual dengan harga antara Rp36 ribu hingga Rp38 ribu,
tergantung harga yang diperoleh saat membeli di agen.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Wakil Wali Kota tentang Kegiatan Ekonomi Selama PSBB

“Saya ngambil di agen sudah dengan
harga Rp32 ribu. Dihitung dengan ongkos saya keliling mencari, makanya saya
jual bisa Rp36 ribu, bahkan bisa tembus Rp38 ribu kalau lagi kosong,” ujarnya.

Asnah juga mengakui saat ini
cukup sulit untuk mendapatkan elpiji khusus 3 Kg. “Kadang bisa menunggu sampai
satu minggu baru datang. Apalagi saat ini kadang jauh mencari dan lama ngantre
nunggu, jadi capek nunggu saya tinggal aja gasnya, seminggu kemudian dihubungi
agen kalo gas baru datang, baru saya ambil, itu sebabnya saya jual harga segitu,”
ujarnya.

Sementara itu, pantauan prokalteng.co di lapangan, beberapa pemilik
pangkalan mengaku terpaksa menjual dengan sistem kupon untuk membatasi
pembelian dan menjaga stok.

Seperti diakui Dion, pemilik
pangkalan elpiji yang ditemui prokalteng.co
mengatakan, akibat sulitnya mendapat elpiji 3 Kg eceran, banyak pembeli yang kerap
sampai mengantre di pangkalan, hingga membuat pihaknya mendapat teguran dari Satgas
Covid.

“Kami sempat ditegur oleh
tim Satgas Covid-19, maka kita lakukan pembatasan dengan menggunakan kupon dan
dibatasi satu orang satu gas elpiji, kecuali bagi pedagang kecil yang mana
mereka membutuhkan masakan yang kadang bisa menghabis kan gas dalam sehari bisa
dua gas perhari,” ucap Dion, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga :  Alhamdulillah,Kondisi Korban Keracunan Massal di Lamunti Mulai Membaik

Dia mengaku menjual elpiji sesuai
ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk harga
gas elpiji 3 Kg dijual Rp20 ribu.

Meski demikian, Dion mengaku stok
elpiji di pangkalannya masih normal dan tidak sampai terjadi kelangkaan. “Setelah
kami terapkan dengan menggunakan kupon, maka stok tidak sampai ada kelangkaan
dan tetap normal, karena kita batasi per KK hanya 1 tabung dan jumlahnya per
wilayah hanya 70 KK yang dapat kupon,” jelas pemilik pangkalan di kawasan Jalan
Rajawali Km 5 Palangka Raya itu.

Menurut Dion, pembatasan seperti
yang dilakukannya cukup efektif untuk menjaga ketersediaan stok. Karena pihaknya
hanya melayani konsumen dari wilayah setempat. “Karena setiap wilayah itu kan pasti
ada pangkalan yang menyediakan, seperti kita pangkalan daerah Rajawali ini,
meliputi area jalan Badak, Jalan Kencana, Jalan Manjuhan dan sekitarnya, kami
berusaha tetap menjaga agar gas elpiji yang kita jual tidak mengalami
kekosongan, dan mudah dalam pengawasan,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru