PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng) makin dekat. Setidaknya ada tiga nama kuat yang muncul dan berpotensi terpilih sebagai nakhoda baru atau Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus, saat dikonfirmasi Kalteng Pos beberapa waktu lalu, pernah mengatakan Musda Partai Golkar akan digelar pertengahan Mei 2025.
“Kalau April belum ada persiapan, jadi akan dilaksanakan pada Mei 2025. Perihal tanggalnya, kemungkinan setelah 10 Mei,” ucap Suhartono, Jumat (18/4) lalu
Namun, ketika hendak dikonfirmasi lagi mngenai persiapan terkini, Suhartono belum memberikan tanggapan. Terpisah, Kalteng Pos (Grup prokalteng.co) juga mewawancarai sejumlah kandidat potensial Ketua DPD Partai Golkar Kalteng.
Salah satunya adalah Bupati Barito Selatan sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri. Dalam wawancara melalui WhatsApp, Eddy menjawab singkat saat ditanya soal persiapan menghadapi Musda Golkar Kalteng. “Belum,”jawabnya singkat, Rabu (30/4).
Terkait rencana pelaksa- naan musda tersebut, pihak DPD telah melakukan koordinasi intensif dengan De- wan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, khususnya terkait ketetapan final waktu pelaksanaan serta petunjuk teknis lainnya. Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya, Ricky Zulfauzan, menyebut musda merupakan agenda wajib bagi semua partai poli- tik, termasuk Partai Golkar.
Menurutnya, dalam situasi politik global yang terus berubah, dibutuhkan sosok pemimpin partai di daerah yang adaptif dan responsif terhadap perubahan.
“Pergantian kepemimpi- nan melalui musda diperlu- kan untuk merawat harapan. Tentu tiap pergantian akan diwarnai persaingan. Di mana ada persaingan, pasti ada perebutan,” jelas Ricky.
Ia menambahkan, sejumlah nama kandidat yang beredar saat ini sudah mu- lai menunjukkan perger- akan politik. Menurutnya, pemilihan Ketua DPD Golkar Kalteng kali ini sangat strategis dalam menyong- song Pemilu 2029. Apalagi, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, mulai menunjukkan sinyal dukungan kembali kepada Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029.
“Semua kandidat berpeluang. Saat ini tinggal menunggu sinyal dari DPP,” kata Ricky.
Sementara itu, pengamat politik dari IAIN Palangka Raya, Hakim Syah, menilai musda sebagai momen- tum penting partai untuk menjaga stabilitas internal, membentuk kepengurusan baru, serta merumuskan kebijakan dan program kerja. Semua itu sudah diatur dalam konstitusi internal Partai Golkar.
“Dalam musda, tentu akan ada proses pemilihan ketua baru. Kriteria dan mekanis- menya diatur secara ter- perinci dalam internal partai. Beberapa figur diprediksi berpeluang besar untuk terpilih,” tutur Hakim.
Ia menambahkan, figur- figur yang dinilai layak memimpin Partai Golkar ke depan tentu akan dinilai dari rekam jejak dan pengalaman. Senioritas kader pun bisa menjadi salah satu pertimbangan.
Terhadap tokoh-tokoh seperti Edy Pratowo, Fairid Naparin, dan Eddy Raya, ketiganya dinilai berpotensi maju. Ketiganya saat ini menjabat posisi strategis di pemerintahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Siapa yang paling potensial, tentu para kader Golkar yang akan menentukan. Jika partai menginginkan figur baru, bisa jadi ketiganya akan bersaing,” pungkas- nya. (irj/ala/kpg)