Kabar
baik bagi warga Palangka Raya. Kini RSUD Palangka Raya telah
memiliki laboratorium untuk pemeriksaan sampel swab.
Keberadaan laboratorium ini akan mempercepat upaya memutus rantai persebaran Covid–19 di Kota Cantik.
AGUS
PRAMONO, Palangka Raya
LABORATORIUM Mikrobiologi Klinik Biomolekuler Covid-19
milik RSUD Palangka Raya di Kelurahan Kalampangan telah dilengkapi
dengan peralatan untuk melakukan pengujian real time polymerasee
chain reaction (RT-PCR) terhadap sampel swab warga.
Sudah diketahui bersama, selama ini hasil pengecekan laboratorium di RSUD dr Doris Sylvanus sering terhambat
keluar akibat antrean begitu
banyak sampel swab yang harus diuji.
“Laboratorium
Mikrobiologi Klinik Biomolekuler Covid-19 ini merupakan bagian dari rencana perluasan RSUD Palangka Raya dalam mengantisipasi peningkatan jumlah
penderita Covid–19 di Palangka Raya,â€
kata Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomolekuler Covid-19
RSUD Palangka Raya dr Mayawati ES Mewo,
M.Ked.Klin., Sp.MK kepada Kalteng
Pos di ruang kerjanya, Selasa (30/6).
Dokter spesialis bidang
mikrobiologi ini juga mengatakan,
kian hari jumlah pasien yang diperiksa kian banyak. Ada kemungkinan
makin banyak orang yang diduga PDP, ODP, bahkan OTG di Palangka Raya yang harus dilakukan swab test.
Laboratorium ini mempunyai kualitas biosafety level 2 (BSL-2) yang dianggap cukup, layak, dan mampu menguji sampel swab Covid–19.
Laboratorium ini juga dilengkapi dengan berbagai peralatan, di antaranya alat ekstraktor, mesin PCR, mesin tes cepat molekuler (TCM), serta alat-alat
lain penunjang laboratorium. Mesin PCR yang digunakan di laboratorium ini bermerek Biored buatan Amerika serikat.
“Alat PCR yang ada di laboratorium kesehatan ini bisa bekerja tiga kali dalam sehari. Dalam sekali beroperasi, alat tersebut bisa memeriksa
hingga 92 sampel,†ujar dr Maya -sapaan
akrab sehari-hari.
Jadi, lanjutnya, jika dilakukan dua kali
running sehari, maka bisa menguji hingga 180 sampel swab. Untuk satu kali running mesin PCR ini, diperkirakan memerlukan waktu sekitar dua sampai tiga jam.
Saat ini pengujian terhadap seluruh peralatan laboratorium sudah diselesaikan. Meliputi pengujian fungsi alat, pengujian
kontrol positif dan negatif alat, serta
pengujian alat dengan menggunakan sampel. Semua pengujian itu dilakukan
untuk memastikan bahwa hasil tes laboratorium benar–benar akurat. Setelah pengujian alat selesai dilakukan, selanjutnya akan divisitasi oleh Dinas Kesehatan Kalteng.
Jumlah tenaga
ahli yang disiapkan untuk
bekerja di laboratorium tersebut sebanyak sembilan orang. Termasuk dr Maya. Semua tenaga ahli sudah mengikuti pembekalan dan pelatihan.
“Masih
memerlukan relawan sekitar lima orang lagi untuk membantu di laboratorium ini,†tambah Maya.
RSUD Palangka Raya sudah
menyiapkan 10.000 reagen kit untuk PCR maupun reagen untuk ekstraksi otomatisnya. Untuk
saat ini, jumlah reagen PCR kit yang telah ada sekitar 5.000.
“Jumlah itu diangap cukup
untuk memenuhi
kebutuhan hingga Desember nanti,†tuturnya seraya berharap laboratorium ini dapat segera difungsikan