PROKALTENG.CO-Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kaltim, Senin (1/9), berakhir ricuh. Massa terpaksa dipukul mundur aparat kepolisian sekitar pukul 18.00 Wita setelah situasi di lapangan memanas.
Kericuhan terjadi ketika pintu utama gedung DPRD dibuka. Massa yang sebelumnya terkonsentrasi di satu titik terpecah menjadi dua arah.
Sebagian berlarian ke Jalan Teuku Umar, sementara yang lain bergerak ke Jalan Tengkawang menuju Masjid Islamic Center Samarinda.
Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Sementara sejumlah demonstran melempari batu dan gelas air mineral ke arah petugas.
Situasi sempat memanas hingga pukul 19.24 Wita sebelum massa membubarkan diri. Kapolresta Samarinda Kombes Hendri Umar mengatakan secara umum jalannya aksi berlangsung tertib sejak awal. Namun, menjelang batas waktu yang ditentukan, eskalasi meningkat.
“Secara keseluruhan, demo sebenarnya berjalan tertib. Namun, mendekati pukul 18.00 Wita, eskalasi mulai meningkat dengan adanya lemparan batu. Bahkan diduga bom molotov. Atas petunjuk pimpinan, kami lakukan pembubaran,” ujarnya.
Dalam kericuhan itu, dua anggota kepolisian terluka akibat lemparan batu. Keduanya dirawat di RS Hermina Samarinda. “Alhamdulillah kondisinya tidak parah,” ujar Hendri.
Dilansir dari Kaltim Post, sejumlah massa juga ada yang terluka dan sesak napas. Beberapa mahasiswa dilaporkan memiliki riwayat asma. Sehingga saat berjalannya demo mereka sempat dirawat jalan di dalam ambulance. (rd/jpg)