Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melancarkan serangan terhadap warga sipil. Selama dua hari berturut-turut, Senin (4/11) dan Selasa (5/11), mereka melakukan aksi kekerasan. Pada Senin, serangan terjadi di Kabupaten Yalimo, dan keesokan harinya seorang sopir ditembak di Jalan Trans Jayapura-Wamena, mengakibatkan korban meninggal dunia.
Upaya TNI bersama Polri dan instansi lainnya membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah dilakukan sejak 7 Februari 2023. Persis beberapa saat pasca mereka menerima kabar pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu diserang oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah komando Egianus Kogoya. Tidak sedikit korban jiwa berguguran selama Philip menjadi sandera OPM.Â
Panglima Komando Operasi TNI Habema Brigjen TNI Lucky Avianto memastikan telah menerima laporan ikrar setia simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ikrar setia itu dilakukan oleh dua orang simpatisan OPM di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu lalu (4/9).
Sebanyak 29 orang mantan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi di Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (13/5).
Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf Oktovianus Sokolray dibunuh secara keji oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa ini bermula saat korban keluar dari Makoramil 1703-4/Aridide pada Rabu, 10 April 2024 sore hari, namun sampai Kamis (11/4) pagi korban belum kembali.
Menjelang setahun Pilot Susi Air Philip Mark Merhtens yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya 7 Februari 2024, kondisi pilot asal asal Selandia Baru itu kondisinya sehat. Sedangkan operasi pembebasan Philip koordinasinya ada pada Markas Besar (Mabes) TNI yang bekerja sama dengan Polri.