Pandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha. Hal ini juga yang dilakukan oleh Nur Fitra, seorang ibu rumah tangga asal Sumenep dalam mengembangkan usahanya sejak 2014 lalu.Â
Dwi Putri Novianita (30), masih mengingat masa-masa sulit awal dalam membangun Apotek Kurnia 2,5 tahun silam. Salah perhitungan modal membangun Toko Apotek ini menjadi rintangan untuk mengembangkan Toko Apotek yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya.
Indrawatie (48) sempat khawatir dengan kehadiran kode Batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada beberapa tahun yang lalu. Ibu empat anak yang memiliki usaha Toko Bajakah Official Kalteng ini khawatir uang transaksinya tak masuk dalam pembayaran produk jualannya.
Pedagang usaha berjejeran di Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1,5 Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya. Berbagai dagangan baik kebutuhan sembako maupun kebutuhan rumah tangga dijajakan.
Masa-masa pandemi Covid-19 menjadi masa yang menghantui sejumlah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya, kondisi saat itu membatasi sejumlah aktivitas tatap muka. Sehingga transaksi jual beli secara langsung sulit dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Alat Electronic Data Center (EDC) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terpampang rapi di kasir Indang Apang Galeri, usaha penjualan suvenir dari komoditas rotan di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 7,5 Gang Bethel 1, Kota Palangkaraya.
Beragam hasil kerajinan berbahan dasar anyaman rotan berjejer rapi di Indang Apang Galeri. Produk anyaman rotan yang dikemas dengan rapi itu berupa tas, dompet, sepatu, sandal, gantungan kunci, pakaian, dan kerajinan mebel.
Heni Wijiastuti (56) tampak sumringah. Usaha Berkat Uhat Kayu milik Ibu yang mempunyai tujuh anak ini bisa menghidupi keluarganya. Bahkan dengan kegigihannya dalam berusaha, bisa menjadikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berkat Uhat Kayu naik kelas menjadi Perseroan Terbatas (PT).