Kekeringan yang melanda di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, tak pelak menyebabkan kebakaran lahan dan hutan (karhutla). Sejumlah petugas pemadam dari beberapa instansi dan masyarakat pun terus berjibaku dalam melakukan upaya pemadaman api. Seperti yang terjadi di Kota Palangkaraya misalnya. Dalam beberapa hari ini, udara mulai tercemari oleh asap karhutla. Namun demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya menyebutkan bahwa kondisi karhutla tersebut masih terkendali.
Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau mulai terasa. Kabut asap tipis mulai menyelimuti kota Pulang Pisau dan sekitarnya. Akibat dari kondisi tersebut, kualitas udara di Kabupaten Pulang Pisau mengalami penurunan.
Beberapa kejadian kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangkaraya, hingga saat ini belum ditemukan pelaku pembakaran. Sehingga belum ada satu pun yang dijadikan tersangka. Untuk itu, pihak polisi masih terus mendalami terhadap kasus-kasus tersebut.
Pemerintah Kota Palangkaraya mendapat kunjungan tim peneliti dari Hokkaido Jepang dan Universitas Palangkaraya, Rabu (30/8). Kunjungan tersebut diterima Sekda Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu di Ruang Rapat Peteng Karuhei I Kantor Wali Kota Palangkaraya. Kepala UPT Laboratorium Lahan Gambut Universitas Palangkaraya Dr. Ir. Adi Jaya, M.Si menuturkan bahwa pihaknya bersama tim peneliti dari Hokkaido Jepang memperkenalkan Shabondama dengan produknya sebagai sampel bahan untuk pemadaman kebakaran.
Di musim kemarau saat ini ancaman karhutla terus menghantui sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya. Ancaman karhutla itu ditandai munculnya titik panas (hotspot). Seperti yang terjadi kebakaran lahan di wilayah Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya, Selasa (29/8) kemarin.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terjadi semakin massif. Akhir-akhir ini memunculkan kabut asap tipis saat malam atau pagi hari. Sehingga sangat berpengaruh pada kondisi udara dan rawan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Kebakaran lahan di Jalan G. Obos XXIV, Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Menteng, Kota Palangkaraya, Jumat (25/8/23) akhirnya mampu dipadamkan. Upaya pemadaman dilakukan oleh petugas gabungan dari pemadam kebakaran.
Tim gabungan hingga Satgas kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Maupun unsur terkait lainnya. Kembali harus mengeluarkan tenaga ekstra. Pasalnya, titik api muncul lagi di Desa Persil Raya Kecamatan Seruyan Hilir, Rabu (23/8).
Tim gabungan maupun satgas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali harus berjibaku mengeluarkan tenaga ekstra melakukan pemadaman kebakaran lahan di wilayah Desa Persil Raya, Kecamatan Seruyan Hilir, Rabu (23/8).
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow melalui Kapolsek Seruyan Hilir, Ipda Robby Sandrajaya mengatakan, awalnya titik api termonitor melalui satelit NASA / NOAA20. Dari pantauan satelit tersebut, terdapat titik api di daerah itu.
Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai terjadi di banyak titik. Meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, Pemadaman tidak hanya dilakukan dari darat, tetapi juga menggunakan pengeboman air atau water bombing dari udara oleh helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).