SEDIH dan gembira. Itulah hasil pengalaman keliling daerah di Indonesia. Banyak bupati dan wali kota yang membuat hati gembira: begitu nyata hasil kerja mereka. Sebagian pintar mempromosikan hasil itu. Sebagian lagi tidak.
Ini lebih jauh tapi harus saya jalani. Dari Trenggalek ke Surabaya pilih lewat Ponorogo. Sudah puluhan tahun saya tidak melewati jalur itu. Kangen. Memang memutar lebih jauh tapi bisa saja lebih cepat.
Bahasan paling hangat di kalangan intelektual sepanjang pekan lalu adalah Muhamad Chatib Basri. Menteri keuangan selama 1,5 tahun di akhir masa jabatan Presiden SBY itu menulis di Kompas.
Kacamatanya ganti lagi: rasanya inilah kacamata yang paling pas dengan wajah Pak Mahfud MD saat ini.Anda bisa melihat sendiri. Lihatlah podcast "Terus Terang". Kacamata baru itu terlihat lebih pas: besar kecilnya maupun modelnya.
SAYA juga marah. Pada diri sendiri –sejak sebelum perusuh Disway memarahi saya, Senin lalu. Saya juga menyesal: mengapa memaksakan diri menulis soal penembakan capres Donald Trump. Yang isinya tidak ada yang baru. Tidak ada mutunya. Parah.