Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan mengungkap dugaan pelangsiran BBM bersubsidi jenis Ron 90 atau Pertalite di SPBU kawasan Jalan Sutoyo S, Banjarmasin.Â
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapat perhatian dari Komisi IV DPRD Kabupaten Kapuas. Ketua Komisi IV, Arhensa Mullah Muhammad menekankan bahwa kebijakan ini harus dipertimbangkan dengan matang, karena berpotensi memberikan dampak besar terhadap kondisi ekonomi masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.Â
Seorang pria berinisial SDR (47), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, ditangkap Unit Reskrim Polsek Satui.
Ia diduga mencuri bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di salah satu perusahaan di Kecamatan Satui pada 13 Desember 2024.
Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina kembali naik mulai pada 1 Januari 2025.
Harga BBM yang alami kenaikan yakni jenis BBM non subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.Â
Dalam rangka mencegah penimbunan dan penyalahgunaan pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, personel Polsek Hanau melakukan patroli dan mengunjungi SPBU Pembuang Hulu I.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Palangkaraya bersama Satgas Ketahanan Pangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor pangan dan bahan bakar minyak (BBM), Jumat (20/12/2024).
Sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah terkait pelarangan subsidi BBM untuk ojek online (ojol). Pemerintah dipastikan akan membuat keputusan yang berpihak pada masyarakat.
PT Pertamina kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang mulai berlaku pada 1 Desember 2024. Harga BBM non subsidi yang naik adalah Dexlite, Pertamina DEX, dan Pertamax Turbo (RON 98).
Belakangan ini, media sosial ramai dengan keluhan pengguna bahan bakar minyak (BBM) Pertamax yang diduga menyebabkan kerusakan mesin mobil.
Video dan unggahan di platform seperti WhatsApp serta X (dulu Twitter) menceritakan kejadian serupa di berbagai kota, memancing diskusi dan kekhawatiran publik.