Keistimewaan Seseorang Dituangkan 6 Desainer Muda Lewat Busana

Setiap orang punya pribadi, karakter, dan
keistimewaan yang berbeda. Masing-masing orang punya ciri khas yang membuatnya
berbeda. Dalam bahasa asing istilah itu disebut ‘Epitome’.

Bahwa setiap orang punya simbol, maka
dituangkan oleh 6 desainer muda daru Bunka School of Fashion dalam perhelatan
Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Minggu (27/10). Para desainer muda itu
menyulapnya menjadi kreasi baru sesuai dengan tren mode saat ini, menunjukkan
karakter yang berbeda.

Setiap desainer mengeksplorasi inspirasi,
kreativitas, dan imajinasi mereka. Membuat setiap bagian dengan hati,
menghasilkan koleksi yang luar biasa dengan sentuhan akhir yang berbeda.

1. Audrey Audrey Clementine

Dengan brahdnya Clementine memperkenalkan
koleksi ‘Clueless’. Terinspirasi dari serial remaja ‘Clueless’ pada 1995. Warna
yang digunakan hitam putih, merah putih, dan kuning. Busana tartan menjadi ciri
khas era 90-an. Menunjukkan karakter seseorang yang siap memasuki babak baru
dalam kehidupan.

2. Iijing

Dia memperkenalkan koleksi ‘chinoiserie chic’.
Terinspirasi dari permaisuri kerajaan yang mempunyai karakter seorang perempuan
yang karismatik, pintar, anggun, elegan dan berbusana indah.

3. Ina dan Marcella

Mereka membuat desain dengan label Milica.
Lewat desainnya memperkenalkan ‘Eclectic’ yang terinspirasi oleh Frida Kahlo.
Cocok untuk seseorang yang hangat dan ceria. Menunjukkan karakter yang tangguh
dan ceria serta tegas lewat fashion.

4. Bella Benedicta

Dengan labelnya Benedicta Liem memperkenalkan
koleksi “Notte DeI Mistero”. Menekankan koleksi keanggunan dan elegan. Desain
yang classy dan cocok untuk perempuan yang bersemangat dan
mandiri. Menggunakan beberapa warna seperti maroon dan hitam.

5. Joe Aries Farah

Memperkenalkan labelnya Farafa dengan tema
‘Chinese warrior’. Fokus dengan membuat gaun dan couture. Dengan
sentuhan elegan, edgy, dan detail. Bertema klasik dan tak lekang
oleh waktu. Banyak menggunakan warna emas, putih, dan silver yang menampiljan
kemewahan.

6. Anjanette Marvella Sutjiadi

Menampilkan label VLEU memperkenalkan koleksi
‘Liberté dan Qarte’. Dieskpresikan dalam gaun hitam dan putih yang memiliki
arti bersih dan berani. Koleksinya berupa ready to wear didominasi
warna biru dan gaun couture hitam dan putih. Cocok juga
untuk evening dress party.(jpc)

Setiap orang punya pribadi, karakter, dan
keistimewaan yang berbeda. Masing-masing orang punya ciri khas yang membuatnya
berbeda. Dalam bahasa asing istilah itu disebut ‘Epitome’.

Bahwa setiap orang punya simbol, maka
dituangkan oleh 6 desainer muda daru Bunka School of Fashion dalam perhelatan
Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Minggu (27/10). Para desainer muda itu
menyulapnya menjadi kreasi baru sesuai dengan tren mode saat ini, menunjukkan
karakter yang berbeda.

Setiap desainer mengeksplorasi inspirasi,
kreativitas, dan imajinasi mereka. Membuat setiap bagian dengan hati,
menghasilkan koleksi yang luar biasa dengan sentuhan akhir yang berbeda.

1. Audrey Audrey Clementine

Dengan brahdnya Clementine memperkenalkan
koleksi ‘Clueless’. Terinspirasi dari serial remaja ‘Clueless’ pada 1995. Warna
yang digunakan hitam putih, merah putih, dan kuning. Busana tartan menjadi ciri
khas era 90-an. Menunjukkan karakter seseorang yang siap memasuki babak baru
dalam kehidupan.

2. Iijing

Dia memperkenalkan koleksi ‘chinoiserie chic’.
Terinspirasi dari permaisuri kerajaan yang mempunyai karakter seorang perempuan
yang karismatik, pintar, anggun, elegan dan berbusana indah.

3. Ina dan Marcella

Mereka membuat desain dengan label Milica.
Lewat desainnya memperkenalkan ‘Eclectic’ yang terinspirasi oleh Frida Kahlo.
Cocok untuk seseorang yang hangat dan ceria. Menunjukkan karakter yang tangguh
dan ceria serta tegas lewat fashion.

4. Bella Benedicta

Dengan labelnya Benedicta Liem memperkenalkan
koleksi “Notte DeI Mistero”. Menekankan koleksi keanggunan dan elegan. Desain
yang classy dan cocok untuk perempuan yang bersemangat dan
mandiri. Menggunakan beberapa warna seperti maroon dan hitam.

5. Joe Aries Farah

Memperkenalkan labelnya Farafa dengan tema
‘Chinese warrior’. Fokus dengan membuat gaun dan couture. Dengan
sentuhan elegan, edgy, dan detail. Bertema klasik dan tak lekang
oleh waktu. Banyak menggunakan warna emas, putih, dan silver yang menampiljan
kemewahan.

6. Anjanette Marvella Sutjiadi

Menampilkan label VLEU memperkenalkan koleksi
‘Liberté dan Qarte’. Dieskpresikan dalam gaun hitam dan putih yang memiliki
arti bersih dan berani. Koleksinya berupa ready to wear didominasi
warna biru dan gaun couture hitam dan putih. Cocok juga
untuk evening dress party.(jpc)