Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi bayi yang berusia 0 sampai 6 bulan. Nutrisi yang terkandung dalam ASI yang diberikan oleh ibu memiliki peran penting, seperti membentuk sistem kekebalan tubuh bayi, mencegah risiko stunting, dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan bayi.
Tak jarang, para Ibu merasa frustasi dan khawatir jika ASI mereka keluar dengan lambat, atau bahkan tidak bisa keluar sama sekali. Oleh sebab itu, perlu diketahui penyebab dan cara agar ASI bisa keluar dengan mudah.
Melansir dari Kementerian Kesehatan, Kamis (14/12), ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu Hormon Prolaktin dan Hormon Oksitosin.
Hormon Prolaktin adalah hormon yang terbentuk secara alami di tubuh perempuan menjelang persalinan dan setelah melahirkan. Ketika puting ibu dihisap oleh bayi, payudara akan merangsang otak untuk melepaskan hormon tersebut.
Oleh sebab itu, jika seorang Ibu sering menyusui, maka akan semakin banyak hormon prolaktin yang dihasilkan, sehingga produksi ASI bisa terus berlangsung.
Sedangkan, Hormon oksitosin bisa memicu rangsangan pada payudara yang membuat ASI mengalir keluar dari puting saat diperah, hal tersebut membantu bayi untuk mendapatkan ASI dengan mudah.
Oksitosin akan bekerja ketika bayi menghisap payudara, namun hormon ini juga dapat muncul saat sang ibu melihat, menyentuh, mencium, atau saat mendengar bayinya menangis.
Perlu diketahui bahwa, kedua hormon itu juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis, suasana hati, dan pola pikir Ibu. Sehingga, apabila psikologis sang ibu mengalami masalah, maka kinerja hormon-hormon tersebut akan terganggu, dan ASI tidak bisa keluar dengan lancar.
Oleh sebab itu, psikologis dan pikiran sang Ibu harus dijaga dengan baik agar tidak mengalami stres atau merasa tertekan.
Berikut ini adalah tips yang bisa membantu para Ibu untuk merangsang ASI agar bisa keluar dengan mudah dan lancar, simak penjelasan lengkapnya.
Ciptakan Lingkungan yang Nyaman Selama Masa Menyusui
Saat menyusui usahakan terus berada dalam kondisi yang tenang dan nyaman. Stres dan kelelahan dapat membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu.Jika sudah merasa lelah, maka mintalah bantuan pada pasangan, keluarga, atau kerabat untuk menjaga sang anak atau melakukan pekerjaan rumah tangga.
Saat itu, ibu bisa menyempatkan diri untuk melakukan meditasi, menonton film favorit, maupun melakukan teknik pernapasan dalam.
Konsumsi Makanan Bernutrisi dan Penuhi Asupan Cairan
Selama masa menyusui, tubuh akan membutuhkan lebih banyak nutrisi, energi, dan air. Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, maka sang Ibu perlu makan dan minum yang cukup.
Coba untuk lebih banyak mengonsumsi makanan, terutama buah dan sayuran. Selain itu, busui juga perlu banyak minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Disarankan untuk minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya.
Melakukan Pemijatan untuk Memperlancar Produksi ASI
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy of Nursing, memijat payudara dengan cara yang benar selama 30 menit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu ASI agar keluar dengan lancar.
Memijat payudara juga bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan nyaman. Selain pijat payudara, ibu juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.Pijat oksitosin adalah pijatan yang dilakukan di sepanjang tulang belakang sebagai
Lebih Sering Memerah ASI
Untuk melancarkan produksi ASI, sang Ibu bisa memerah atau memompa ASI dengan menggunakan alat pemompa ASI. Karena hal tersebut merupakan usaha agar payudara terangsang memproduksi ASI.
Berikan ASI kepada Bayi Sambil Memerah
Saat menyusui bayi di payudara sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri atau sebaliknya. Memerah sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara bisa keluar lebih banyak.
Perah dengan Teknik Power Pumping
Power pumping merupakan teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan). Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lebih lama durasi menyusunya.
Cara melakukan teknik ini yaitu perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat 10 menit. Lalu perah kembali kedua payudara selama 10 menit, dan istirahat lagi selama 10 menit. Kemudian, perah kedua payudara kembali selama 10 menit, dan selesai.
Power pumping ini dilakukan sebagai sesi tambahan saja. Idealnya, power pumping dilakukan pada malam hari karena jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari. Namun, untuk Ibu yang ASInya sudah lancar maka disarankan untuk tetap menyusui seperti biasa dan tidak mencoba melakukan power pumping.
Usahakan Tetap Menyusui Bayi Secara Langsung
Untuk Ibu yang memiliki anak namun juga tetap bekerja, mungkin akan memilih memberikan ASI perah kepada bayinya dengan alasan jauh dari si kecil. Maka, pada saat sedang bersama bayi usahakan untuk tetap menyusui secara langsung. Isapan bayi merupakan salah satu cara alami yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Beberapa tips di atas bisa dicoba para Ibu yang ingin memproduksi ASI lebih banyak, ingat untuk tetap memperhatikan kesehatan saat sedang menyusui si kecil.(jpc/ind)