INDONESIA memiliki ragam ritual kecantikan, salah satunya Batimuh yang berasal dari suku Dayak, Kalimantan.
Melansir dari gayaspawellness.com, berikut informasi lengkapnya, seperti dipaparkan oleh Dr. dr. Swandari Paramita, M. Kes, FISPH, FISCM dalam acara Indonesia Wellness Tourism International Festival 2023 yang didukung oleh Gaya Spa Wellness dan Essentia Apothecary.
Spa etnik Dayak diketahui memiliki empat jenis, yakni:
- Pijat
Pijat merupakan usapan atau penekanan menggunakan anggota gerak pada permukaan tubuh.
- Bakassai
Bakassai adalah bahan alami yang diaplikasikan dalam bentuk lulur ke seluruh tubuh dengan cara digosok.
- Batimuh
Batimuh merupakan penguapan (steam) konversi dari cairan ke uap di bawah suhu didih atau lebih dikenal dengan mandi uap.
- Bapapai
Bapapai sendiri adalah gentong air berisi rempah dan bunga yang dimandikan ke seseorang.
Filosofi Batimuh
Batimuh atau Batimung dalam bahasa Banjar, terinspirasi dari Putri Junjung Buih, putri anak kepala suku Dayak.
Tradisi ini dilakukan untuk merawat tubuh sekaligus aroma tak sedap, serta perempuan sebelum melakukan pernikahan.
Batimuh sendiri artinya membuang keringat dari badan dengan cara diasapi, serta ramuan rempah.
Tujuan lainnya, agar mempelai perempuan mengeluarkan bau harum saat bersanding di pelaminan.
Tahapan Batimuh
- Meramu: mencari ramuan, seperti daun dan bunga
- Meracik: memotong rempah-rempah menjadi beberapa bagian
- Maaduk: mencampurkan semua rempah yang sudah dipotong ke dalam kuantan yang berisi air
- Ba’jajarang: Mencampurkan semua bahan ke dalam kuantan kemudian direbus
- Maurak tikar purun: menyiapkan bahan untuk menutup tubuh yang akan di timuh agar uap air di dalam tidak keluar. Tahap ini terdiri dari tikar purun (tikar anyam), kain atau sarung dan selimut berbahan tebal.
6. Maurai tikar purun: membentuk tikar purun seperti lingkaran untuk menutupi badan selama proses batimuh dilakukan. (*)
