25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Pecandu Kopi, Waspadai Sakit Kepala

ANDA pecinta kopi? Jika jawabannya ya, pernahkah merasakan sakit
kepala setelah mengonsumsinya? Ternyata kebiasaan minum kopi juga bisa
menyebabkan sakit kepala yang dinamakan sebagai sakit kepala kafein (caffeine
headache).

Kebiasaan minum kopi, asalkan dikonsumsi tanpa krim dan gula,
merupakan hal yang baik. Pasalnya, kopi diketahui punya banyak manfaat bagi
kesehatan. Seperti untuk kesehatan organ hati, mengurangi risiko depresi, dan
meningkatkan konsentrasi.

Mengenal sakit kepala akibat kafein

Kafein merupakan salah satu zat utama yang terkandung di dalam
kopi dan merupakan zat jenis psikoaktif. Artinya, zat tersebut menstimulasi
aktivitas otak, sehingga orang yang mengonsumsi kafein dapat berkonsentrasi
dengan baik dan tak cepat merasa lelah.

Namun, jika Anda mengonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak
secara terus-menerus, tubuh Anda akan terbiasa dengan kafein dan akan merasa
”terganggu” jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Oleh sebab itu, para
penggemar kopi yang tak mengonsumsi kopi dalam porsi rutinnya sering merasa
lemas dan sakit kepala.

Keluhan tersebut didasari karena kafein menyebabkan pembuluh darah
di otak cenderung menyempit, dan pembuluh darah itu akan melebar secara
mendadak jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Perubahan aliran darah di
otak yang tiba-tiba itulah yang menyebabkan ketidaknyaman dan sakit kepala.

Akan tetapi, meski bisa mencetuskan sakit kepala, kafein juga
dapat digunakan secara medis untuk membantu meringankan beberapa jenis sakit
kepala. Salah satunya adalah migrain, di mana sakit kepala pada penderitanya
biasanya justru akan berkurang dengan konsumsi kafein pada obat, teh, atau
kopi.

Baca Juga :  Ada Empat Penyakit Hantui Kaum Urban

 

Agar kopi tak menyebabkan sakit kepala

Untuk menghindari sakit kepala akibat kafein, tapi tak ingin
berhenti mengonsumsi kopi, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan, di
antaranya adalah:

1.    Batasi jumlah kopi

Minum kopi setiap hari boleh-boleh saja, asal porsinya tak terlalu
banyak. Secara medis, seseorang sebaiknya tak mengonsumsi kafein lebih dari 250
miligram sehari (250 miligram kafein setara dengan sekitar 720 mililiter kopi).

 

2.    Minum air putih dalam
jumlah cukup

Dehidrasi dapat memicu sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan
untuk minum air putih setidaknya 1,5 liter tiap hari. Selain itu, biasakan
untuk selalu mengonsumsi setidaknya 200 mililiter air putih setiap kali selesai
menikmati secangkir kopi. Hal tersebut efektif untuk membantu mencegah sakit
kepala akibat kafein.

 

3.    Pertimbangkan konsumsi
kopi decaf

Sebagian orang menyukai kopi karena efek kafeinnya yang dapat
meningkatkan konsentrasi, membuat lebih tenang, dan dapat beraktivitas dengan
optimal. Sebagian lagi menyukai kopi semata-mata karena rasa pahitnya yang
nikmat.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Jika Anda terbiasa minum kopi hanya karena menyukai rasanya saja,
kopi decaf dapat menjadi pilihan yang baik. Kopi decaf memiliki rasa yang sama
dengan kopi pada umumnya, tapi jenis ini memiliki kadar kafein yang sangat
rendah. Dengan demikian, sakit kepala akibat kafein bisa dihindari.

 

4.    Minum kopi pada jam yang
tepat

Banyak orang suka minum kopi di pagi hari atau saat akan memulai
kerja sebagai mood booster. Hal ini sebenarnya tak terlalu tepat karena
berbagai jenis hormon dan sel dalam tubuh secara alamiah sudah mempersiapkan
diri untuk melakukan aktivitas pada pagi hari, sehingga minum kopi pada waktu
tersebut tak memberi banyak manfaat. Sebaiknya, minum kopi dilakukan pada
sekitar pukul 10-11 atau 15-16. Pada waktu tersebut, kopi dapat berkontribusi
membantu mengurangi rasa lelah, sehingga Anda bisa tetap semangat bekerja.

 

Jika dilakukan dengan tepat, minum kopi memang dapat memberi
manfaat untuk Anda. Namun, hindari konsumsi berlebih agar terhindar dari sakit
kepala akibat kafein. Satu lagi, pilih juga waktu yang tepat dalam
mengonsumsinya, agar manfaatnya pun bisa Anda rasakan secara maksimal. (MS/ RVS/klikdokter)

ANDA pecinta kopi? Jika jawabannya ya, pernahkah merasakan sakit
kepala setelah mengonsumsinya? Ternyata kebiasaan minum kopi juga bisa
menyebabkan sakit kepala yang dinamakan sebagai sakit kepala kafein (caffeine
headache).

Kebiasaan minum kopi, asalkan dikonsumsi tanpa krim dan gula,
merupakan hal yang baik. Pasalnya, kopi diketahui punya banyak manfaat bagi
kesehatan. Seperti untuk kesehatan organ hati, mengurangi risiko depresi, dan
meningkatkan konsentrasi.

Mengenal sakit kepala akibat kafein

Kafein merupakan salah satu zat utama yang terkandung di dalam
kopi dan merupakan zat jenis psikoaktif. Artinya, zat tersebut menstimulasi
aktivitas otak, sehingga orang yang mengonsumsi kafein dapat berkonsentrasi
dengan baik dan tak cepat merasa lelah.

Namun, jika Anda mengonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak
secara terus-menerus, tubuh Anda akan terbiasa dengan kafein dan akan merasa
”terganggu” jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Oleh sebab itu, para
penggemar kopi yang tak mengonsumsi kopi dalam porsi rutinnya sering merasa
lemas dan sakit kepala.

Keluhan tersebut didasari karena kafein menyebabkan pembuluh darah
di otak cenderung menyempit, dan pembuluh darah itu akan melebar secara
mendadak jika tak mendapat kafein seperti biasanya. Perubahan aliran darah di
otak yang tiba-tiba itulah yang menyebabkan ketidaknyaman dan sakit kepala.

Akan tetapi, meski bisa mencetuskan sakit kepala, kafein juga
dapat digunakan secara medis untuk membantu meringankan beberapa jenis sakit
kepala. Salah satunya adalah migrain, di mana sakit kepala pada penderitanya
biasanya justru akan berkurang dengan konsumsi kafein pada obat, teh, atau
kopi.

Baca Juga :  Ada Empat Penyakit Hantui Kaum Urban

 

Agar kopi tak menyebabkan sakit kepala

Untuk menghindari sakit kepala akibat kafein, tapi tak ingin
berhenti mengonsumsi kopi, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan, di
antaranya adalah:

1.    Batasi jumlah kopi

Minum kopi setiap hari boleh-boleh saja, asal porsinya tak terlalu
banyak. Secara medis, seseorang sebaiknya tak mengonsumsi kafein lebih dari 250
miligram sehari (250 miligram kafein setara dengan sekitar 720 mililiter kopi).

 

2.    Minum air putih dalam
jumlah cukup

Dehidrasi dapat memicu sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan
untuk minum air putih setidaknya 1,5 liter tiap hari. Selain itu, biasakan
untuk selalu mengonsumsi setidaknya 200 mililiter air putih setiap kali selesai
menikmati secangkir kopi. Hal tersebut efektif untuk membantu mencegah sakit
kepala akibat kafein.

 

3.    Pertimbangkan konsumsi
kopi decaf

Sebagian orang menyukai kopi karena efek kafeinnya yang dapat
meningkatkan konsentrasi, membuat lebih tenang, dan dapat beraktivitas dengan
optimal. Sebagian lagi menyukai kopi semata-mata karena rasa pahitnya yang
nikmat.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Jika Anda terbiasa minum kopi hanya karena menyukai rasanya saja,
kopi decaf dapat menjadi pilihan yang baik. Kopi decaf memiliki rasa yang sama
dengan kopi pada umumnya, tapi jenis ini memiliki kadar kafein yang sangat
rendah. Dengan demikian, sakit kepala akibat kafein bisa dihindari.

 

4.    Minum kopi pada jam yang
tepat

Banyak orang suka minum kopi di pagi hari atau saat akan memulai
kerja sebagai mood booster. Hal ini sebenarnya tak terlalu tepat karena
berbagai jenis hormon dan sel dalam tubuh secara alamiah sudah mempersiapkan
diri untuk melakukan aktivitas pada pagi hari, sehingga minum kopi pada waktu
tersebut tak memberi banyak manfaat. Sebaiknya, minum kopi dilakukan pada
sekitar pukul 10-11 atau 15-16. Pada waktu tersebut, kopi dapat berkontribusi
membantu mengurangi rasa lelah, sehingga Anda bisa tetap semangat bekerja.

 

Jika dilakukan dengan tepat, minum kopi memang dapat memberi
manfaat untuk Anda. Namun, hindari konsumsi berlebih agar terhindar dari sakit
kepala akibat kafein. Satu lagi, pilih juga waktu yang tepat dalam
mengonsumsinya, agar manfaatnya pun bisa Anda rasakan secara maksimal. (MS/ RVS/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru