Beragam
hal bisa menyebabkan munculnya masalah kulit saat hamil, mulai dari perubahan
kadar hormon dan sirkulasi darah dalam tubuh, penurunan fungsi sistem kekebalan
tubuh, sampai pertambahan berat badan. Beberapa masalah kulit yang sering
muncul selama kehamilan di antaranta bercak hitam pada wajah, jerawat, stretch
marks dan varises.
Berbagai
keluhan yang sering muncul sehubungan dengan masalah estetika dimulai dari
pigmentasi, jerawat, kemerahan, tekstur permukaan kulit, hingga kerut.
Dokter
Spesialis Dermatovenereologi dari layanan Klinik Bamed Skincare dr. Vita Siphra
Sirait, SpDV mengatakan pada kehamilan terjadi berbagai perubahan pada sistem
kekebalan tubuh, hormonal, metabolisme dan pembuluh darah yang dapat membuat
kulit dan struktur atau jaringan di sekitarnya mengalami perubahan atau
kelainan. Perubahan atau kelainan kulit dalam kehamilan umumnya berupa kelainan
kulit yang normal (fisiologis), kelainan kulit yang hanya terjadi pada
kehamilan, dan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh kehamilan.
“Pada
saat hamil, seorang wanita mengalami perubahan hormon yang fisiologis. Hal ini
dapat menimbulkan masalah berupa jerawat dan gangguan pigmentasi. Gangguan
pigmentasi pada ibu hamil sering berupa flek hitam pada wajah, wajah tampak
kusam dan daerah lipatan yang bertambah gelap,†katanya dalam Webinar, Rabu
(26/8) kemarin.
Selama
masa pandemi Covid-19 ternyata juga menambah masalah kulit pada ibu hamil.
“Pada masa pandemi ini ibu hamil juga dapat mengalami kelainan kulit karena
praktik kebersihan diri yang berlebihan,†jelas Vita.
Apa
saja masalah tersebut?
1.
Masalah Akibat Hormonal
Bentuk
kelainan kulit yang normal (fisiologis) pada ibu hamil bervariasi, yang paling
sering terjadi adalah hiperpigmentasi, yaitu linea nigra (garis hitam memanjang
melewati pusat hingga tulang kemaluan), daerah sekitar putting susu menggelap,
serta kulit leher dan lipatan menghitam. Kelainan hiperpigmentasi ini berkaitan
dengan peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan menyebabkan peningkatan
hormon yang menstimulasi pembentukan pigmen.
2.
Masalah Pada Perubahan Perut
Ibu
hamil juga sering mengalami stretch marks akibat peregangan kulit karena perut
yang membesar. Ada beberapa kelainan kulit yang dipengaruhi oleh peningkatan
kadar hormon pada kehamilan, di antaranya yang tersering adalah infeksi jamur
pada genitalia dan jerawat.
3.
Masalah Selama Pandemi
Pada
era pandemi, ibu hamil juga dapat mengalami kelainan kulit akibat mengenakan
masker. Kandungan formaldehyde pada masker dapat menyebabkan dermatitis kontak
alergi, yang dapat diperberat bila kelembapan daerah wajah selama ini tidak
optimal. Sering mencuci tangan dan paparan terhadap desinfektan dapat
menyebabkan iritasi pada kulit bila tidak disertai penggunaan pelembap.
Solusinya?
1.
Konsultasi
Dengan
berbagai kelainan kulit yang dapat terjadi pada ibu hamil tersebut, bukanlah
suatu hal yang tidak mungkin ibu hamil memerlukan berkonsultasi dengan
dermatologis.
2.
Lakukan Peeling
Ibu
hamil juga dapat menjalani prosedur kosmetik yang aman, contohnya peeling.
Tindakan ini dapat membantu mengatasi kondisi kelainan kulit berupa jerawat
atau kehitaman pada kulit yang sering terjadi dalam kehamilan, yang efek
kerjanya terbatas hanya pada jaringan kulit sehingga tidak memengaruhi janin.
Pemilihan agen peeling juga sebaiknya hindari yang mengandung salisil karena
penggunaan dalam jumlah yang banyak dapat diabsorbsi sistemik (tidak terbatas
hanya pada jaringan kulit).
3.
Pakai Pelembab
Tidak
banyak prosedur kosmetik yang dipastikan aman dapat dijalani oleh ibu hamil,
karena penelitian pada ibu hamil masih terbatas. Perawatan kesehatan personal diperbolehkan
dan disarankan pada ibu hamil. Disarankan rutin menggunakan pelembap untuk
menghindari kelainan kulit iritasi akibat sering mencuci tangan di era pandemi
ini.