26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Jangan Lengah, Kenali Gejala Covid-19 pada Anak

PROKALTENG.CO – Saat ini, Covid-19 tampaknya semakin merajalela. Penularannya pun tak pandang usia, mulai anak-anak hingga lansia, bisa terpapar Virus Corona tersebut. Bahkan belakangan disebutkan, jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 juga mengalami peningkatan.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan terhadap infeksi Covid-19. Ada beberapa gejala yang paling banyak dirasakan oleh anak ketika terinfeksi virus Corona.

Dengan mengetahui sejumlah gejala ini, para orang tua bisa segera melakukan tindakan yang tepat untuk kesehatan sang buah hati.

Dikutip dari detikhealth, menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman kepada 1.973 pasien Corona di bawah usia 18 tahun, batuk menjadi gejala COVID-19 yang paling banyak dirasakan anak-anak.

Berikut rinciannya: Batuk: 57,4 persen, Kelelahan: 39,7 persen, Demam: 36,8 persen.

Baca Juga :  Jangan Minum Teh dan Kopi yang Terlalu Panas

Hanya 15 kasus saja yang mengalami gejala berat seperti sesak napas, sebagian besar tidak mengalami gejala apa pun.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan data dari 190 rumah sakit di sejumlah provinsi di Indonesia.

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap Covid-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi COVID-19.

Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apa pun, yaitu:

Baca Juga :  Gizi Seimbang Penting dalam Menentukan Pertumbuhan Bayi dan Anak

Asma atau penyakit paru kronis, Diabetes, Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik, penyakit sel sabit, penyakit jantung sejak lahir.

Kemudian Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan.

Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh, dan obesitas.

Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini:

Demam atau meriang, Batuk, Hidung tersumbat atau pilek, Kehilangan indra penciuman, Sakit tenggorokan, Sesak napas atau kesulitan bernapas, Diare, Mual atau muntah, Sakit perut, Kelelahan, Sakit kepala, Nyeri otot atau tubuh, Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.

PROKALTENG.CO – Saat ini, Covid-19 tampaknya semakin merajalela. Penularannya pun tak pandang usia, mulai anak-anak hingga lansia, bisa terpapar Virus Corona tersebut. Bahkan belakangan disebutkan, jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 juga mengalami peningkatan.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan terhadap infeksi Covid-19. Ada beberapa gejala yang paling banyak dirasakan oleh anak ketika terinfeksi virus Corona.

Dengan mengetahui sejumlah gejala ini, para orang tua bisa segera melakukan tindakan yang tepat untuk kesehatan sang buah hati.

Dikutip dari detikhealth, menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman kepada 1.973 pasien Corona di bawah usia 18 tahun, batuk menjadi gejala COVID-19 yang paling banyak dirasakan anak-anak.

Berikut rinciannya: Batuk: 57,4 persen, Kelelahan: 39,7 persen, Demam: 36,8 persen.

Baca Juga :  Jangan Minum Teh dan Kopi yang Terlalu Panas

Hanya 15 kasus saja yang mengalami gejala berat seperti sesak napas, sebagian besar tidak mengalami gejala apa pun.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan data dari 190 rumah sakit di sejumlah provinsi di Indonesia.

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap Covid-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi COVID-19.

Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apa pun, yaitu:

Baca Juga :  Gizi Seimbang Penting dalam Menentukan Pertumbuhan Bayi dan Anak

Asma atau penyakit paru kronis, Diabetes, Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik, penyakit sel sabit, penyakit jantung sejak lahir.

Kemudian Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan.

Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh, dan obesitas.

Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini:

Demam atau meriang, Batuk, Hidung tersumbat atau pilek, Kehilangan indra penciuman, Sakit tenggorokan, Sesak napas atau kesulitan bernapas, Diare, Mual atau muntah, Sakit perut, Kelelahan, Sakit kepala, Nyeri otot atau tubuh, Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.

Terpopuler

Artikel Terbaru