31.6 C
Jakarta
Thursday, June 5, 2025

Satgas Sebut Penularan Varian Delta Dalam Hitungan Detik

PROKALTENG.CO-Virus Covid-19 masih menghantui masyarakat dunia dengan berbagai mutasi hingga banyak varian SARS Cov-2. Salah satunya Varian Delta yang saat ini tengah menjadi sorotan karena disebut lebih mudah menular, meski hanya berpapasan.

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memberikan menegaskan, varian Delta tidak dapat dipermainkan, sebab transmisi penularannya memang lebih cepat.

“Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan,” ujarnya melalui akun Twitternya seperti dikutip, Sabtu (26/6).

Baca Juga :  MAU Tahu ? Ini Manfaat Menguntungkan Tidur Miring ke Kiri

Zubairi menekankan, hal itu dibuktikan berdasarkan hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta.

“Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana,” ucapnya.

Sehingga, pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik.

Ia menjabarkan, Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV tersebut, virus didapati bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

Baca Juga :  Ada Empat Penyakit Hantui Kaum Urban

“Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini,” pungkasnya.

PROKALTENG.CO-Virus Covid-19 masih menghantui masyarakat dunia dengan berbagai mutasi hingga banyak varian SARS Cov-2. Salah satunya Varian Delta yang saat ini tengah menjadi sorotan karena disebut lebih mudah menular, meski hanya berpapasan.

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memberikan menegaskan, varian Delta tidak dapat dipermainkan, sebab transmisi penularannya memang lebih cepat.

“Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan,” ujarnya melalui akun Twitternya seperti dikutip, Sabtu (26/6).

Baca Juga :  MAU Tahu ? Ini Manfaat Menguntungkan Tidur Miring ke Kiri

Zubairi menekankan, hal itu dibuktikan berdasarkan hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta.

“Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana,” ucapnya.

Sehingga, pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik.

Ia menjabarkan, Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV tersebut, virus didapati bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

Baca Juga :  Ada Empat Penyakit Hantui Kaum Urban

“Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru