26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ini Serius! Covid-19 Varian Delta Sudah Bisa Menular saat Berpapasan

PROKALTENG.CO – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoeban menegaskan kabar mengenai Covid-19 varian delta yang bisa menular hanya dengan berpapasan bukan isapan jempol belaka.

Faktanya, virus corona varian baru tersebut memang memiliki transmisi sangat cepat dan bisa menular hanya karena berpapasan dengan orang yang positif Covid-19.

"Yang jelas transmisi cepat dari varian delta itu bukan candaan," kata Zubairi dikutip dari akun Twitter resmi miliknya @profesorzubairi, Sabtu (26/6/21).

 

Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi?

Ini penjelasan saya:

— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) June 25, 2021

 

Baca Juga :  5 Peran Penting Antioksidan bagi Kulit

Terungkapnya transmisi super cepat itu diketahui dari hasil tracing di Australia pada kasus-kasus baru yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta.

"Penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," ungkapnya.

Pada varian delta, virus corona didapati bisa bertahan di udara dalam waktu cukup lama, sehingga seseorang bisa menghirupnya dan ikut terinfeksi.

"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," tuturnya.

Tak heran, transmisi super cepat pada virus corona varian delta ini menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Meski demikian, Zubairi menyampaikan kabar baik bahwa sebagian besar vaksin yang beredar masih mampu melawan varian delta tersebut.

"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," tukasnya.

PROKALTENG.CO – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoeban menegaskan kabar mengenai Covid-19 varian delta yang bisa menular hanya dengan berpapasan bukan isapan jempol belaka.

Faktanya, virus corona varian baru tersebut memang memiliki transmisi sangat cepat dan bisa menular hanya karena berpapasan dengan orang yang positif Covid-19.

"Yang jelas transmisi cepat dari varian delta itu bukan candaan," kata Zubairi dikutip dari akun Twitter resmi miliknya @profesorzubairi, Sabtu (26/6/21).

 

Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi?

Ini penjelasan saya:

— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) June 25, 2021

 

Baca Juga :  5 Peran Penting Antioksidan bagi Kulit

Terungkapnya transmisi super cepat itu diketahui dari hasil tracing di Australia pada kasus-kasus baru yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta.

"Penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," ungkapnya.

Pada varian delta, virus corona didapati bisa bertahan di udara dalam waktu cukup lama, sehingga seseorang bisa menghirupnya dan ikut terinfeksi.

"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," tuturnya.

Tak heran, transmisi super cepat pada virus corona varian delta ini menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Meski demikian, Zubairi menyampaikan kabar baik bahwa sebagian besar vaksin yang beredar masih mampu melawan varian delta tersebut.

"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," tukasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru