26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Mirip Flu Biasa, Kenali Ciri Virus Corona

DOKTER spesialis paru-paru dr Dilla Laswantina SpP mengatakan virus
corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan. Namun, virus itu lambat
laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus Corona juga disebut mirip
dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-2003.

Virus corona bisa membuat orang
sakit saluran pernapasan bagian atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip
dengan flu biasa.

Beberapa gejala yang disebabkan
oleh virus corona tersebut, seperti demam, lemas, batuk kering, sesak atau
kesulitan bernapas. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.

Bagi mereka yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan
virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti
pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa menyebar menjadi pneumonia dan
mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Baca Juga :  Kaki Bengkak, Perut Membesar, Awas Gangguan Liver

“Berawal dari China, virus ini
telah menyebar tak hanya ke berbagai negara. Saat ini kasusnya terus bertambah,
dan dideteksi terjadi penularan dari manusia ke manusia. Baik melalui hubungan
kontak langsung atau saat bersin,” ujarnya kepada Radar, Sabtu (25/1).

Ia mengimbau kepada masyarakat
agar jangan panik. Namun harus tetap waspada jika mengalami tanda-tanda gejala
tersebut. “Kasus ini merupakan penemuan baru dan cepat menyebar maka kita perlu
antisipasi. Alhamdulillah sejauh ini virus corona belum ada di Indonesia. Mudah-mudahan
kita dijauhkan jangan sampai ada yang terinfeksi,” ungkapnya.

Pencegahan yang bisa dilakukan
yakni hindari kontak dengan hewan, membiasakan menjaga kebersihan tangan dengan
mencuci menggunakan sabun cair, dan bilas hingga bersih. Selain itu, menutup
hidung atau mulut dengan tissue atau sapu tangan ketika bersin atau batuk.

Baca Juga :  Pahami Indeks Glikemik untuk Ukur Karbohidrat yang Dikonsumsi

“Ketika mengalami gejala saluran
napas, gunakan masker dan segera ke layanan kesehatan terdekat untuk berobat,”
jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk
tidak bepergian dulu ke luar negeri yang terdampak virus corona. Berdasarkan
data WHO sampai 24 Januari 2020 terdapat 846 kasus dan sebagian besar ada di
Cina, 25 orang meninggal. Virus ini tercatat telah menyebar tak hanya ke
wilayah otonomi seperti Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa negara
sejauh ini. Termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Singapura
hingga Thailand. Penularan bisa dari manusia ke manusia melalui percikan dahak.
(nto/rdrtasik/fin/kpc)

DOKTER spesialis paru-paru dr Dilla Laswantina SpP mengatakan virus
corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan. Namun, virus itu lambat
laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus Corona juga disebut mirip
dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-2003.

Virus corona bisa membuat orang
sakit saluran pernapasan bagian atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip
dengan flu biasa.

Beberapa gejala yang disebabkan
oleh virus corona tersebut, seperti demam, lemas, batuk kering, sesak atau
kesulitan bernapas. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.

Bagi mereka yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan
virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti
pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa menyebar menjadi pneumonia dan
mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Baca Juga :  Kaki Bengkak, Perut Membesar, Awas Gangguan Liver

“Berawal dari China, virus ini
telah menyebar tak hanya ke berbagai negara. Saat ini kasusnya terus bertambah,
dan dideteksi terjadi penularan dari manusia ke manusia. Baik melalui hubungan
kontak langsung atau saat bersin,” ujarnya kepada Radar, Sabtu (25/1).

Ia mengimbau kepada masyarakat
agar jangan panik. Namun harus tetap waspada jika mengalami tanda-tanda gejala
tersebut. “Kasus ini merupakan penemuan baru dan cepat menyebar maka kita perlu
antisipasi. Alhamdulillah sejauh ini virus corona belum ada di Indonesia. Mudah-mudahan
kita dijauhkan jangan sampai ada yang terinfeksi,” ungkapnya.

Pencegahan yang bisa dilakukan
yakni hindari kontak dengan hewan, membiasakan menjaga kebersihan tangan dengan
mencuci menggunakan sabun cair, dan bilas hingga bersih. Selain itu, menutup
hidung atau mulut dengan tissue atau sapu tangan ketika bersin atau batuk.

Baca Juga :  Pahami Indeks Glikemik untuk Ukur Karbohidrat yang Dikonsumsi

“Ketika mengalami gejala saluran
napas, gunakan masker dan segera ke layanan kesehatan terdekat untuk berobat,”
jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk
tidak bepergian dulu ke luar negeri yang terdampak virus corona. Berdasarkan
data WHO sampai 24 Januari 2020 terdapat 846 kasus dan sebagian besar ada di
Cina, 25 orang meninggal. Virus ini tercatat telah menyebar tak hanya ke
wilayah otonomi seperti Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa negara
sejauh ini. Termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Singapura
hingga Thailand. Penularan bisa dari manusia ke manusia melalui percikan dahak.
(nto/rdrtasik/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru