30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pahami Indeks Glikemik untuk Ukur Karbohidrat yang Dikonsumsi

PROKALTENG.CO
– Saat ini aneka tren diet sedang populer. Sebetulnya, kuncinya adalah gizi
seimbang dalam semua komposisinya. Salah satunya karbohidrat. Ahli Gizi
Rimbawan yang kini diangkat sebagai anggota Nutrition Advisory Board (NAB) atau
Dewan Penasihat Nutrisi yang pertama di Indonesia oleh Herbalife Nutrition,
memberikan penjelasan soal diet. Rimbawan merupakan seorang pakar dalam
biokimia dan nutrisi, yang juga seorang pengajar di Departemen Gizi Masyarakat
dari Institut Pertanian Bogor.

Sumber
karbohidrat yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan
biji-bijian juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi dan
vitamin B. Konsumsi karbohidrat yang sangat rendah, sedang dalam asupan protein
dan tinggi lemak mendorong tubuh mengunakan lemak sebagai bahan bakar akan
mengakibatkan penurunan berat badan.

Baca Juga :  Ketahui Bahaya Air Sirih untuk Mengobati Mata

“Bagaimanapun,
karbohidrat sehat baik untuk tubuh, karena akan menyuplai energi, vitamin dan mineral,”
katanya baru-baru ini.

Untuk
menurunkan berat badan secara berkelanjutan, menurutnya masyarakat bisa
mengadopsi diet seimbang yang dipadu dengan olahraga teratur adalah cara yang
paling baik. Menurutnya berbagai studi menunjukkan pola makan atau diet dengan
rendah lemak akan menurunkan berat badan dalam jumlah yang sangat kecil pada
tahun pertama. Hal tersebut menjadikan pola ini tidak efektif. Tubuh kita
membutuhkan lemak karena dapat membantu membangun membran sel dan membantu
penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.

“Sementara
Indeks Glikemik adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat
karbohidrat dalam makanan yang dapat berdampak pada tingkat gula darah dalam
tubuh, tetapi tidak untuk memilih pola makan yang sehat dan tepat. Pemilihan
karbohidrat dalam makanan dilakukan dengan berbagai pertimbangan lain,” katanya.

Baca Juga :  Perut Bagian Bawah Sering Sakit, Waspada 4 Penyakit Ini

Rimbawan
juga mengedukasi hal itu dalam buku ‘Indeks Glikemik Pangan – Cara Mudah
Memilih Pangan yang

Menyehatkan’.
Selain itu juga menulis jurnal dalam ‘pengaruh menu berbasis indeks glikemik
terhadap ketahanan performa atlet’ (Asian Social Science, 2014) dan ‘Dampak
pemberian makanan dengan indeks glikemik yang berbeda terhadap ketahanan
performa atlet pelajar dalam lari 5 km’ (Journal of Nutrition and Food, 2013).

PROKALTENG.CO
– Saat ini aneka tren diet sedang populer. Sebetulnya, kuncinya adalah gizi
seimbang dalam semua komposisinya. Salah satunya karbohidrat. Ahli Gizi
Rimbawan yang kini diangkat sebagai anggota Nutrition Advisory Board (NAB) atau
Dewan Penasihat Nutrisi yang pertama di Indonesia oleh Herbalife Nutrition,
memberikan penjelasan soal diet. Rimbawan merupakan seorang pakar dalam
biokimia dan nutrisi, yang juga seorang pengajar di Departemen Gizi Masyarakat
dari Institut Pertanian Bogor.

Sumber
karbohidrat yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan
biji-bijian juga memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi dan
vitamin B. Konsumsi karbohidrat yang sangat rendah, sedang dalam asupan protein
dan tinggi lemak mendorong tubuh mengunakan lemak sebagai bahan bakar akan
mengakibatkan penurunan berat badan.

Baca Juga :  Ketahui Bahaya Air Sirih untuk Mengobati Mata

“Bagaimanapun,
karbohidrat sehat baik untuk tubuh, karena akan menyuplai energi, vitamin dan mineral,”
katanya baru-baru ini.

Untuk
menurunkan berat badan secara berkelanjutan, menurutnya masyarakat bisa
mengadopsi diet seimbang yang dipadu dengan olahraga teratur adalah cara yang
paling baik. Menurutnya berbagai studi menunjukkan pola makan atau diet dengan
rendah lemak akan menurunkan berat badan dalam jumlah yang sangat kecil pada
tahun pertama. Hal tersebut menjadikan pola ini tidak efektif. Tubuh kita
membutuhkan lemak karena dapat membantu membangun membran sel dan membantu
penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.

“Sementara
Indeks Glikemik adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat
karbohidrat dalam makanan yang dapat berdampak pada tingkat gula darah dalam
tubuh, tetapi tidak untuk memilih pola makan yang sehat dan tepat. Pemilihan
karbohidrat dalam makanan dilakukan dengan berbagai pertimbangan lain,” katanya.

Baca Juga :  Perut Bagian Bawah Sering Sakit, Waspada 4 Penyakit Ini

Rimbawan
juga mengedukasi hal itu dalam buku ‘Indeks Glikemik Pangan – Cara Mudah
Memilih Pangan yang

Menyehatkan’.
Selain itu juga menulis jurnal dalam ‘pengaruh menu berbasis indeks glikemik
terhadap ketahanan performa atlet’ (Asian Social Science, 2014) dan ‘Dampak
pemberian makanan dengan indeks glikemik yang berbeda terhadap ketahanan
performa atlet pelajar dalam lari 5 km’ (Journal of Nutrition and Food, 2013).

Terpopuler

Artikel Terbaru