25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Hindari 3 Jenis Makanan Ini Demi Menjaga Imun Tubuh

SURABAYA
– Orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti, asma, diabetes,
hipertensi hingga obesitas akan lebih rentan terpapar Covid-19. 

Lantas bagaimana menjaga kesehatan seseorang yang memiliki
komorbid di masa pandemi ini? Menurut Annis Catur Adi ahli gizi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), solusinya ada pada cara
menjaga pola makan. 

Annis mengatakan, bagi seseorang yang memiliki komorbid harus
menghindari konsumsi gula, garam dan lemak secara berlebih.

“Konsumsi gula garam dan lemak yang tinggi justru akan
menurunkan imunitas tubuh,” kata pria yang akrab disapa Catur ini. Catur
memberikan contoh makanan yang mengandung zat gizi yang berperan penting dalam
sistem imun.

Baca Juga :  Dipicu Stres dan Pekerjaan, Ketahui Cara Obati Disfungsi Ereksi

Makanan yang sehat adalah makanan yang sesuai
dengan pedoman gizi seimbang yang mengandung zat gizi makro dan juga mengandung
zat gizi mikro dan antioksidan. “Zat gizi makro antaralain kalori dari
makanan bisa menjadi bahan bakar untuk sel imun dalam tubuh. Protein
dalam makanan membantu meningkatkan imunitas dan memperbaiki jaringan tubuh
yang rusak,” paparnya.

Untuk zat gizi mikro adalah makanan yang mengandung zat gizi
mikro dan antioksidan. Contoh makanan yang mengandung zat gizi mikro adalah
apel, jeruk, ubi jalar, asparagus, bawang merah, bawang putih, brokoli, pepaya,
wortel.

“Selain itu bahan makan yang mengandung zink untuk
memenuhi zat mikro adalah kacang-kacangan, ayam, yoghurt, buncis, labu kuning,
jamur, sereal, daging. Untuk zat besi bisa didapatkan daging berwarna merah,
dan sayuran berdaun hijau,” jelas Catur. Tak hanya itu, dia juga
mengingatkan, konsumsi air minimal harus cukup 8 gelas sehari. Hal ini penting
untuk menjaga agar tubuh tidak dehidrasi. “Kekurangan air akan menyebabkan
dehidrasi dan menurunkan fungsi mulut sebagai â€œfirst-line immunological
barrier”. Hal ini menyebabkan kerentanan terhadap bakteri dan virus.
Selain itu, dehidrasi juga berefek pada meningkatkan hormone kortisol yang
berhubungan dengan penurunan fungsi imun,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kolesterol Jahat Mulai Menumpuk di Usia 15–20, Awas Serangan Jantung

 

SURABAYA
– Orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti, asma, diabetes,
hipertensi hingga obesitas akan lebih rentan terpapar Covid-19. 

Lantas bagaimana menjaga kesehatan seseorang yang memiliki
komorbid di masa pandemi ini? Menurut Annis Catur Adi ahli gizi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), solusinya ada pada cara
menjaga pola makan. 

Annis mengatakan, bagi seseorang yang memiliki komorbid harus
menghindari konsumsi gula, garam dan lemak secara berlebih.

“Konsumsi gula garam dan lemak yang tinggi justru akan
menurunkan imunitas tubuh,” kata pria yang akrab disapa Catur ini. Catur
memberikan contoh makanan yang mengandung zat gizi yang berperan penting dalam
sistem imun.

Baca Juga :  Dipicu Stres dan Pekerjaan, Ketahui Cara Obati Disfungsi Ereksi

Makanan yang sehat adalah makanan yang sesuai
dengan pedoman gizi seimbang yang mengandung zat gizi makro dan juga mengandung
zat gizi mikro dan antioksidan. “Zat gizi makro antaralain kalori dari
makanan bisa menjadi bahan bakar untuk sel imun dalam tubuh. Protein
dalam makanan membantu meningkatkan imunitas dan memperbaiki jaringan tubuh
yang rusak,” paparnya.

Untuk zat gizi mikro adalah makanan yang mengandung zat gizi
mikro dan antioksidan. Contoh makanan yang mengandung zat gizi mikro adalah
apel, jeruk, ubi jalar, asparagus, bawang merah, bawang putih, brokoli, pepaya,
wortel.

“Selain itu bahan makan yang mengandung zink untuk
memenuhi zat mikro adalah kacang-kacangan, ayam, yoghurt, buncis, labu kuning,
jamur, sereal, daging. Untuk zat besi bisa didapatkan daging berwarna merah,
dan sayuran berdaun hijau,” jelas Catur. Tak hanya itu, dia juga
mengingatkan, konsumsi air minimal harus cukup 8 gelas sehari. Hal ini penting
untuk menjaga agar tubuh tidak dehidrasi. “Kekurangan air akan menyebabkan
dehidrasi dan menurunkan fungsi mulut sebagai â€œfirst-line immunological
barrier”. Hal ini menyebabkan kerentanan terhadap bakteri dan virus.
Selain itu, dehidrasi juga berefek pada meningkatkan hormone kortisol yang
berhubungan dengan penurunan fungsi imun,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kolesterol Jahat Mulai Menumpuk di Usia 15–20, Awas Serangan Jantung

 

Terpopuler

Artikel Terbaru