27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Jangan Sampai Bunuh Diri, Kenali Gejala Depresi

Kabar bintang asal Korea Selatan, Sulli yang ditemukan
meninggal dunia di rumahnya pada hari Senin (14/10) akibat bunuh diri ramai
menjadi perbincangan. Secara medis, depresi yang tidak ditangani dengan baik
memang dapat memunculkan banyak bahaya, hingga bisa berujung pada percobaan
bunuh diri. 

Seperti yang disebut sebelumnya, pada tahap berat depresi
bisa memicu tindakan bunuh diri. Untuk mencegahnya, Anda perlu mengenali gejala
depresi, khususnya yang sudah mengarah pada bunuh diri (warning signs). Gejala
yang dimaksud meliputi:

1. Menarik diri dari komunitas

Orang-orang dengan depresi tak lagi
menginginkan aktivitas bersama keluarga, teman-teman, atau orang lain lain.
Biasanya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri

2. Tidak mampu melakukan hobi

“Biasanya, mereka yang depresi tidak lagi
mau melakukan hal yang disenangi. Bahkan, mereka akan meninggalkan hobi yang
sebelumnya disenangi,” ujar dr. Sepriani.

3. Selalu tampak murung atau justru
sebaliknya

Baca Juga :  Peneliti Temukan Obat Covid-19, 4 Hari Lebih Cepat Pulih Saat di RS

Meski bukan jaminan, tetapi raut wajah
penderita depresi biasanya tampak murung. Intonasi bicaranya pun cenderung
datar. Namun, ada juga penderita depresi yang tampak ceria dan humoris, padahal
yang sebenarnya tidak demikian.

4. Gangguan tidur

“Gangguan mental seperti depresi bisa
berdampak pada pola tidur. Umumnya, yang dialami adalah kesulitan tidur
atau insomnia,” kata dr. Sepriani menambahkan.

5. Gangguan memori dan sulit
berkonsentrasi

Orang-orang dengan depresi biasanya akan
sulit konsentrasi saat bekerja atau belajar, atau susah mengingat hal-hal penting.

6. Penurunan nafsu makan

Ingat, nafsu makan juga dipengaruhi oleh
suasana hati. Pada orang yang depresi, dr. Sepriani mengatakan, biasanya
terjadi penurunan nafsu makan yang dapat berujung pada penurunan berat badan
yang tidak sehat.

7. Mengatakan tentang ide bunuh diri

Nah, inilah tanda bahayanya, penderita
mengatakan dirinya tidak berguna, lebih baik mati, atau bahkan menyatakan
keinginan untuk mengakhiri hidup. Ini berarti depresi yang dialaminya tergolong
berat. Jika tidak segera ditangani, bukan tak mungkin ia akan melakukan
percobaan bunuh diri.

Baca Juga :  3 Cara Tepat Kelola Gula Darah Agar Diabetes Tak Berujung Kompli

 8. Melakukan hal-hal berbahaya

Saat ide bunuh diri sudah muncul, orang
dengan depresi akan mencoba melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan
dirinya. Misalnya minum alkohol secara berlebihan, menggunakan narkotika,
berkendara ugal-ugalan, menyayat diri, dan lain-lain.

Bahkan, bisa juga penderita melakukan
eksekusi langsung, misalnya gantung diri, menjatuhkan diri dari ketinggian, dan
lain-lain.

Depresi memang tak boleh disepelekan,
karena kerap menjadi penyebab yang mendasari tindakan bunuh diri, seperti yang
terjadi pada Sulli. Meski dikatakan sering terjadi, tetapi Anda juga harus tahu
bahwa depresi juga menyimpan banyak bahaya bagi kualitas hidup, bahkan nyawa
penderitanya.

Mengenali gejala depresi akan memberikan
waktu untuk menolong penderitanya agar tidak sampai pada pikiran untuk
mengakhiri hidupnya.(RN/klikdokter)

 

 

Kabar bintang asal Korea Selatan, Sulli yang ditemukan
meninggal dunia di rumahnya pada hari Senin (14/10) akibat bunuh diri ramai
menjadi perbincangan. Secara medis, depresi yang tidak ditangani dengan baik
memang dapat memunculkan banyak bahaya, hingga bisa berujung pada percobaan
bunuh diri. 

Seperti yang disebut sebelumnya, pada tahap berat depresi
bisa memicu tindakan bunuh diri. Untuk mencegahnya, Anda perlu mengenali gejala
depresi, khususnya yang sudah mengarah pada bunuh diri (warning signs). Gejala
yang dimaksud meliputi:

1. Menarik diri dari komunitas

Orang-orang dengan depresi tak lagi
menginginkan aktivitas bersama keluarga, teman-teman, atau orang lain lain.
Biasanya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri

2. Tidak mampu melakukan hobi

“Biasanya, mereka yang depresi tidak lagi
mau melakukan hal yang disenangi. Bahkan, mereka akan meninggalkan hobi yang
sebelumnya disenangi,” ujar dr. Sepriani.

3. Selalu tampak murung atau justru
sebaliknya

Baca Juga :  Peneliti Temukan Obat Covid-19, 4 Hari Lebih Cepat Pulih Saat di RS

Meski bukan jaminan, tetapi raut wajah
penderita depresi biasanya tampak murung. Intonasi bicaranya pun cenderung
datar. Namun, ada juga penderita depresi yang tampak ceria dan humoris, padahal
yang sebenarnya tidak demikian.

4. Gangguan tidur

“Gangguan mental seperti depresi bisa
berdampak pada pola tidur. Umumnya, yang dialami adalah kesulitan tidur
atau insomnia,” kata dr. Sepriani menambahkan.

5. Gangguan memori dan sulit
berkonsentrasi

Orang-orang dengan depresi biasanya akan
sulit konsentrasi saat bekerja atau belajar, atau susah mengingat hal-hal penting.

6. Penurunan nafsu makan

Ingat, nafsu makan juga dipengaruhi oleh
suasana hati. Pada orang yang depresi, dr. Sepriani mengatakan, biasanya
terjadi penurunan nafsu makan yang dapat berujung pada penurunan berat badan
yang tidak sehat.

7. Mengatakan tentang ide bunuh diri

Nah, inilah tanda bahayanya, penderita
mengatakan dirinya tidak berguna, lebih baik mati, atau bahkan menyatakan
keinginan untuk mengakhiri hidup. Ini berarti depresi yang dialaminya tergolong
berat. Jika tidak segera ditangani, bukan tak mungkin ia akan melakukan
percobaan bunuh diri.

Baca Juga :  3 Cara Tepat Kelola Gula Darah Agar Diabetes Tak Berujung Kompli

 8. Melakukan hal-hal berbahaya

Saat ide bunuh diri sudah muncul, orang
dengan depresi akan mencoba melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan
dirinya. Misalnya minum alkohol secara berlebihan, menggunakan narkotika,
berkendara ugal-ugalan, menyayat diri, dan lain-lain.

Bahkan, bisa juga penderita melakukan
eksekusi langsung, misalnya gantung diri, menjatuhkan diri dari ketinggian, dan
lain-lain.

Depresi memang tak boleh disepelekan,
karena kerap menjadi penyebab yang mendasari tindakan bunuh diri, seperti yang
terjadi pada Sulli. Meski dikatakan sering terjadi, tetapi Anda juga harus tahu
bahwa depresi juga menyimpan banyak bahaya bagi kualitas hidup, bahkan nyawa
penderitanya.

Mengenali gejala depresi akan memberikan
waktu untuk menolong penderitanya agar tidak sampai pada pikiran untuk
mengakhiri hidupnya.(RN/klikdokter)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru