Seseorang yang depresi sering kehilangan minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tak jarang, mereka merasa hidup sudah tidak ada gunanya lagi. Lawan depresi segera agar Anda tidak mengalami gangguan kecemasan, gangguan panik, dan fobia sosial.
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, depresi biasanya dipicu oleh proses yang kompleks dan melibatkan banyak faktor, mulai dari sosial, psikologis, hingga biologis.
Berbagai kejadian juga turut memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan bagaimana ia menghadapi masalah dalam hidupnya,” ujar dr. Sepriani.
Seperti disinggung sebelumnya, depresi jika tidak disembuhkan atau ditangani dengan tepat justru akan sangat berbahaya. Banyak orang yang depresi akhirnya memutuskan untuk bunuh diri karena terus-menerus tertekan.
Daftar makanan untuk melawan depresi
Seseorang yang mengalami depresi biasanya disarankan untuk menjalani pengobatan dan terapi. Namun, selain obat-obatan dan terapi, menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, ada cara lain untuk melawan depresi, yaitu lewat asupan makanan dan minuman.
Berikut adalah beberapa jenis asupan yang bisa Anda konsumsi untuk melawan depresi:
1. Wortel
Wortel kaya dengan beta karoten. Selain dari wortel, beta karoten juga bisa Anda dapatkan dari labu, bayam, kentang manis, dan blewah. Penelitian telah menghubungkan nutrisi ini dengan tingkat depresi yang lebih rendah. Memang belum ada cukup bukti dan penelitian terkait hal itu, tapi tidak ada salahnya untuk menambahkan wortel dalam diet Anda, bukan?
2. Susu
Susu adalah sumber vitamin D. Jika kadar vitamin D dalam tubuh sangat rendah, Anda bisa mengalami depresi. Sebuah studi di Norwegia menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D jarang mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi suplemen ini.
Tidak suka susu? Menurut dr. Reza, Anda bisa meningkatkan vitamin D dalam tubuh Anda lewat kacang-kacangan, daging, dan makanan laut.
3. Kerang
Kerang adalah sumber vitamin B-12 yang bagus. Beberapa penelitian mengatakan bahwa orang dengan kadar vitamin B-12 yang rendah lebih cenderung mengalami depresi. Bisa jadi penyebabnya adalah kekurangan zat yang disebut s-adenosylmethionine (SAM).
Zat ini diperlukan otak untuk memproses bahan kimia lain yang memengaruhi suasana hati. Jika Anda ingin mencari makanan B-12 lainnya, cobalah daging sapi tanpa lemak, susu, dan telur.
4. Sayuran daun hijau
Aneka sayuran daun hijau
Sayuran berdaun hijau biasanya mengandung folat. Sebagaimana diketahui, sel-sel otak Anda perlu folat supaya bekerja dengan baik dan yang dapat membantu melindungi terhadap depresi.
5. Ikan salmon
Ikan salmon dan ikan lainnya seperti tuna, kaya akan lemak tak jenuh ganda. Para peneliti menyakini itu dapat membantu Anda melawan depresi. Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan dapat membantu fungsi otak.
Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi memiliki tingkat omega-3 yang lebih rendah daripada mereka yang tidak. Selain dari salmon, tuna, dan haring, omega-3 juga bisa didapatkan dari kedelai dan kacang-kacangan.
6. Gandum utuh
Karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh atau beras merah, tidak hanya bikin Anda kenyang lebih lama. Zat ini juga turut berperan dalam mencegah dan mengatasi gejala depresi,” kata dr. Reza.
7. Kacang Brasil
Meski tidak seterkenal kacang lainnya, kacang Brasil bisa disantap sebagai camilan kaya akan selenium. Mineral ini membantu melindungi tubuh Anda dari partikel kecil merusak yang disebut radikal bebas. Satu studi menemukan bahwa orang muda yang tidak memiliki cukup nutrisi ini dalam makanan lebih cenderung mengalami depresi.
Namun, Anda harus hati-hati menyantap kacang Brasil, perhatikan takarannya. Satu kacang Brasil bisa mencukupi setengah kebutuhan harian mineral Anda. Makanan lain dengan mineral ini termasuk nasi merah, daging sapi tanpa lemak, biji bunga matahari, dan makanan laut.
Sebelum mencoba beragam obat dan terapi, tidak ada salahnya Anda mengonsumsi tujuh makanan di atas untuk lawan depresi. Selain bernutrisi, makanan-makanan tersebut juga enak sehingga membantu Anda menaikkan suasana hati. Akan tetapi, bila gejala depresi yang Anda rasakan semakin berat, segera konsultasi dengan dokter atau psikolog.(HNS/RVS/klikdokter)