27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kenali 5 Ciri Kosmetik Yang Mengandung Merkuri

Yakin krim pemutih wajah atau maskara yang Anda gunakan tidak memiliki kandungan berbahaya, seperti merkuri, di dalamnya? Daripada menebak-nebak, yuk ketahui lebih jauh mengenai merkuri.

Merkuri dalam kosmetik

Merkuri, yang disebut juga raksa (Hg), merupakan logam berat yang secara alami berada di alam. Hanya saja, zat ini bisa beracun bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikontrol penggunaannya.

Dalam kosmetik, merkuri terbagi atas dua bentuk, yaitu anorganik dan organik.

Merkuri anorganik digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit. Sementara itu, merkuri organik banyak dipakai untuk produk pembersih riasan dan maskara.

Di Indonesia, sebagian orang sudah mengidentikkan merkuri dengan produk pencerah wajah, sehingga tak sedikit yang sudah sadar akan bahayanya. Apalagi dengan adanya peringatan dari BPOM RI.

Di berbagai negara lain, penggunaan merkuri pada kosmetik juga dilarang. Sayangnya, produk yang mengandung merkuri sering tidak teridentifikasi karena terkemas dalam wadah tidak berlabel.

Karena itu, hindari membeli produk kecantikan yang tidak memiliki daftar kandungan, tidak ada petunjuk penggunaan dalam bahasa Inggris, dan tidak memiliki reputasi legalitas BPOM RI.

Baca Juga :  Pecandu Kopi, Waspadai Sakit Kepala

Waspada juga karena ada istilah lain yang digunakan untuk menyebut merkuri, seperti mercurous chloride, mercuric, mercurio, atau calomel.

Ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang diduga menjadi ciri-ciri kosmetik mengandung merkuri:

Tidak memiliki label BPOM

Memberikan efek yang sangat cepat, khususnya pada produk anti-aging dan krim pemutih

Memiliki warna abu-abu atau krem

Pada petunjuk penggunaan, tertulis untuk menghindari kontak dengan perak, emas, karet, alumunium, dan perhiasan

Mengeluarkan aroma yang relatif menyengat

Sebenarnya ciri-ciri kosmetik mengandung merkuri yang telah disebutkan di atas tidak sepenuhnya pasti. Pasalnya, merkuri adalah senyawa yang dapat larut dengan mudah pada banyak bahan dasar kosmetik.

Karena itu, mendeteksi merkuri dalam produk kecantikan atau skin care dengan ‘mata telanjang’ terbilang sangat sulit.

Baca Juga :  7 Kiat Mengatasi Biduran Tanpa Obat

Efek samping merkuri dalam kosmetik

Sebagai bahan aktif, merkuri dapat mencerahkan warna kulit dan mengurangi bintik-bintik hitam. Namun, ada sejumlah efek samping, dan ini bisa berdampak serius untuk kesehatan.

Dilansir Medical Daily, penelitian yang dilakukan pada tikus betina menunjukkan bahwa merkuri dapat memengaruhi ginjal, hati, dan otak tikus tersebut.

Laporan lain menyebutkan bahwa logam ini juga dapat menyebabkan gangguan kognitif, kerusakan ginjal, sakit kepala, kelelahan, tremor, depresi, dan keluhan lainnya pada pengguna.

Lebih buruk lagi, menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, jika produk ini digunakan dari waktu ke waktu, merkuri dapat secara perlahan menguap ke udara.

Akibatnya, senyawa ini bisa mencemari seluruh rumah dan memengaruhi anggota keluarga lain, bahkan jika mereka tidak pernah menggunakan produk yang terkontaminasi tersebut.

Hal tersebut harus menjadi perhatian, apalagi beberapa orang seperti ibu hamil, bayi menyusui dan anak-anak, sangat rentan terhadap toksisitas merkuri.(klikdokter)

Yakin krim pemutih wajah atau maskara yang Anda gunakan tidak memiliki kandungan berbahaya, seperti merkuri, di dalamnya? Daripada menebak-nebak, yuk ketahui lebih jauh mengenai merkuri.

Merkuri dalam kosmetik

Merkuri, yang disebut juga raksa (Hg), merupakan logam berat yang secara alami berada di alam. Hanya saja, zat ini bisa beracun bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikontrol penggunaannya.

Dalam kosmetik, merkuri terbagi atas dua bentuk, yaitu anorganik dan organik.

Merkuri anorganik digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit. Sementara itu, merkuri organik banyak dipakai untuk produk pembersih riasan dan maskara.

Di Indonesia, sebagian orang sudah mengidentikkan merkuri dengan produk pencerah wajah, sehingga tak sedikit yang sudah sadar akan bahayanya. Apalagi dengan adanya peringatan dari BPOM RI.

Di berbagai negara lain, penggunaan merkuri pada kosmetik juga dilarang. Sayangnya, produk yang mengandung merkuri sering tidak teridentifikasi karena terkemas dalam wadah tidak berlabel.

Karena itu, hindari membeli produk kecantikan yang tidak memiliki daftar kandungan, tidak ada petunjuk penggunaan dalam bahasa Inggris, dan tidak memiliki reputasi legalitas BPOM RI.

Baca Juga :  Pecandu Kopi, Waspadai Sakit Kepala

Waspada juga karena ada istilah lain yang digunakan untuk menyebut merkuri, seperti mercurous chloride, mercuric, mercurio, atau calomel.

Ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang diduga menjadi ciri-ciri kosmetik mengandung merkuri:

Tidak memiliki label BPOM

Memberikan efek yang sangat cepat, khususnya pada produk anti-aging dan krim pemutih

Memiliki warna abu-abu atau krem

Pada petunjuk penggunaan, tertulis untuk menghindari kontak dengan perak, emas, karet, alumunium, dan perhiasan

Mengeluarkan aroma yang relatif menyengat

Sebenarnya ciri-ciri kosmetik mengandung merkuri yang telah disebutkan di atas tidak sepenuhnya pasti. Pasalnya, merkuri adalah senyawa yang dapat larut dengan mudah pada banyak bahan dasar kosmetik.

Karena itu, mendeteksi merkuri dalam produk kecantikan atau skin care dengan ‘mata telanjang’ terbilang sangat sulit.

Baca Juga :  7 Kiat Mengatasi Biduran Tanpa Obat

Efek samping merkuri dalam kosmetik

Sebagai bahan aktif, merkuri dapat mencerahkan warna kulit dan mengurangi bintik-bintik hitam. Namun, ada sejumlah efek samping, dan ini bisa berdampak serius untuk kesehatan.

Dilansir Medical Daily, penelitian yang dilakukan pada tikus betina menunjukkan bahwa merkuri dapat memengaruhi ginjal, hati, dan otak tikus tersebut.

Laporan lain menyebutkan bahwa logam ini juga dapat menyebabkan gangguan kognitif, kerusakan ginjal, sakit kepala, kelelahan, tremor, depresi, dan keluhan lainnya pada pengguna.

Lebih buruk lagi, menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, jika produk ini digunakan dari waktu ke waktu, merkuri dapat secara perlahan menguap ke udara.

Akibatnya, senyawa ini bisa mencemari seluruh rumah dan memengaruhi anggota keluarga lain, bahkan jika mereka tidak pernah menggunakan produk yang terkontaminasi tersebut.

Hal tersebut harus menjadi perhatian, apalagi beberapa orang seperti ibu hamil, bayi menyusui dan anak-anak, sangat rentan terhadap toksisitas merkuri.(klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru